Konten dari Pengguna

Ngopi Dulu Baru Baca Buku, Di Mana?

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
11 Mei 2024 8:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Semalam, pukul 21.00 WIB, sekelompok mahasiswa dari STAI di Bogor merapat ke Kopi Lentera. Yah, sekadar ngopi sambil baca buku. Ngobrol dan menikmati suasana malam di waktu libur dan senggang. Mungkin juga, memang sudah "waktunya ngopi' buat anak-anak muda ini.
ADVERTISEMENT
Sementara di ruang diskusi yang lain, mungkin hari ini kita masih mempersoalkan minat baca yang rendah. Malas membaca, tidak ada akses baca dan lain-lain sebabnya. Sudah puluhan tahun minat baca dipermasalahkan. Entah mau sampai kapan, dan butuh berapa generasi dan berapa presiden lagi kita masih bikin seminar soal minat baca?
Maka melalui Kopi Lentera, TBM Lentera Pustaka komit tuk akrabkan buku dengan kaum penikmat kopi. Nggak apa-apa niatnya ngopi asal di meja selalu ada buku. Syukur-syukur dibaca, paling minimal buku ada "di dekat kita". Selalu menghadirkan buku dengan cara yang asyik dan menyenangkan. Tapi maaf, Kopi Lentera hanya buku 3 hari seminggu (Jumat-Sabtu-Minggu). Sebagai tempat ngopi sambil baca buku. Bukan tempat baca sambil ngopi ya.
Ngopi dulu baru baca buku
Kopi Lentera niatnya sederhana. Bila suprastruktur membaca sudah nggak peduli, maka hanya infrastruktur di level "akar rumput" yang bisa dijalankan. Bila pesimisme sudah melanda literasi, maka optimisme individu yang bisa digerakkan di taman bacaan. Biar kita lebih mau "baca bukan maen".
ADVERTISEMENT
Terima kasih mahasiswa, pelanggan Kopi Lentera. Ngopi dulu baru membaca buku. Selamat ngopi, bukan selamat baca. Salam literasi #KopiLentera #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen