Konten dari Pengguna

Puisi | Diam #DiRumahAja

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Edukator Dana Pensiun - LSP Dana Pensiun - Konsultan - Lulus S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
5 April 2020 5:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Diam diamlah, kawan
saat wabah itu datang, aku tahu engkau gelisah
ADVERTISEMENT
saat wajah itu mengerang, aku tahu engkau terlihat payah
tapi kita, hanya perlu diam
Diam diamlah, kawan
saat kerja dari rumah, aku tahu engkau ingin berbantah
saat kuliah dari rumah, aku tahu engkau ingin berdesah
saat sekolah dari rumah, pun aku tahu engkau ingin bersesah
tapi kita, hanya perlu diam
Aku tahu
mulutmu penuh celoteh, penuh nasehat hingga bertabur hujatan
otakmu pun dirasuki ketidakpastian hingga kemarahan
bahkan hatimu bergemilang duka cita
tapi diam diamlah kawan
Aku tahu
engkau redam jutaan rasa
engkau pendam ratusan kata
engkau tahan puluhan pinta
agar mereka tahu artinya, paham maknanya, hingga maklum maksudnya
tapi kali ini, diam diamlah kawan
Diam diamlah, kawan
ADVERTISEMENT
untuk sedikit menahan suara, lalu menjumpai hampa
untuk sekejap menahan sepi, lalu membuang ambisi
untuk semenit menahan resah, lalu melebur tingkah
Maka bertemanlah pada diam
agar tidak jadi sebab luka dan derita
karena diam, tidak akan pernah berduka
agar kita lebih baik, mereka pun tetap baik
Diam diamlah kawan, #DiRumahAja
@Kreo, 5 April 2020 di Musim Corona
Puisi | Diam #DiRumahAja