Konten dari Pengguna

Renungan Akhir Tahun: Amal Baik di Taman Bacaan

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
25 Desember 2020 7:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi buku. dok: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi buku. dok: pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagai renungan akhir tahun. Dulu ada kisahnya. Dinukilkan Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar. Saat tiga orang soleh melakukan perjalanan, mereka didera hujan deras. Lalu berlari dan berlindung di sebuah gua di kaki gunung. Namun, tiba-tiba sebuah batu besar jatuh dan menutup pintu gua. Batu yang amat besar dan berat hingga sulit dipindahkan. Mereka tidak akan mampu keluar, kecuali dengan pertolongan Allah.
ADVERTISEMENT
Maka salah satunya berkata,Pikirkanlah amalan saleh yang pernah kalian kerjakan karena Allah. Kemudian, berdoalah kepada Allah dengan amalan baik itu. Mudah-mudahan, Allah menyingkirkan batu itu dari kita.”
Lantas, mereka berpikir dan mengingat amalan baiknya dengan niat tulus kepada Allah. Mereka bertawasul dan menjadikan amalan baik sebagai perantara dikabulkannya doa.
Orang saleh pertama bertawasul tentang amalan baktinya kepada orang tua. Ia secara rutin memberikan susu kepada kedua orang tuanya lebih dahulu, baru kemudian anak dan istrinya. Anak yang berbakti kepada orang tua dalam keadaan apa pun. Lalu ia berdoa, “Ya Allah, aku melakukan bakti kepada orang tua karena Engkau. Maka bukakanlah dari batu ini satu celah untuk kami agar dapat melihat langit,” katanya meminta kepada Allah. Akhirnya, batu yang menutup rapat pintu gua itu pun terbuka sebuah celah.
ADVERTISEMENT
Mengelola dan membangun tradisi baca di taman bacaan pun sebuah amalan baik. Hanya sekadar memberi akses bacaan kepada anak-anak. Mengajari kebaikan dan pentingnya membaca buku. Selalu istikamah berkiprah di taman bacaan. Niat karena Allah dan dibuktikan dengan kegiatan dan perilaku baik. Sekalipun tantangan dan cobaan di taman bacaan sangat besar. Biarkanlah, asal tetap berperilaku baik. Agar menjadi amalan baik para pegiat literasi. Taman bacaan adalah amalan, selain cara sederhana dalam menebar kebaikan.
Maka, jangan remehkan tiap amal kebaikan apa pun meski kadarnya sederhana. Walau hanya mengelola taman bacaan seperti TBM Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak Bogor. Sekalipun banyak rintangan, banyak cobaannya.
Amal baik di taman bacaan, jadi pelajaran di akhir tahun 2020
Prinsipnya pun sederhana. Siapa pun bila menginginkan keberkahan dan keberuntungan dalam hidupnya. Maka tanamkan kebaikan demi kebaikan, ketulusan demi ketulusan. Seperti aktivitas di taman bacaan. Atau mengajarkan kaum ibu yang buta askari. Insya Allah, keberkahan dan keberuntungan itu akan datang karena anugerah Allah.
ADVERTISEMENT
Kalau ingin memelihara kupu-kupu. Jangan tangkap kupu-kupunya, karena pasti ia akan terbang. Tetapi tanamlah bunga. Maka kupu-kupu akan datang sendiri dan membentangkan sayap-sayapnya yang indah. Bahkan bukan hanya kupu-kupu yang datang. Tapi kawanan yang lain pun datang; lebah, capung, dan lainnya juga akan datang. Semua jadi lebih indah.
Tetaplah berbuat baik dengan tulus karena-Nya. Agar esok jadi pelajaran. Bahwa kebaikan yang pernah diperbuat bisa jadi media meminta pertolongan kepada Allah SWT. Salam literasi. #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #GerakanLiterasi