Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Semua Terjadi Kemarin
30 Mei 2024 10:09 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mungkin, banyak orang yang mengabaikann hari kemarin. Bahkan tidak sedikit yang menyesali atau mengeluhkan apa yang terjadi kemarin. Kemarin memang sudah berlalu, sudah terlewati. Tapi berkat kemarin, maka kita bisa memasuki hari ini dan esok lebih baik lagi. Jangan pernah anggap enteng hari kemarin. Karena kemarin, kita bisa ada dan hadir di hari ini.
ADVERTISEMENT
Semua terjadi kemarin. Begitulah saya menuliskannya. Kemarin yang penuh berkah, kemarin yang begitu memesona. Karena kemarin, saya dikonfirmasi siswa SMU JIBBS (Jakarta Islamic Boys Boarding School) akan berkunjung "X-ploring Literasi" pada esok Jumat, 31 Mei 2024 ke TBM Lentera Pustaka, taman bacaan di kaki Gunung Salak yang saya dirikan 7 tahun lalu. Mereka akan melihat langsung pengalaman dan kisah literasi yang dijalankan TBM Lentera Pustaka sambil belajar menulis secara sederhana.
Kemarin pula, saya dikabarkan Bank Sinarmas yang akan menggelar CSR event di TBM Lentera Pustaka pada Minggu, 2 Juni 2024. Tidak kurang dari 50 karyawan Bank Sinarmas datang untuk berbakti sosial dan mengajak anak-anak taman bacaan melalui kegiatan kreatif "crafting program" dan beat choir, di samping menyerahkan payment gateway QRIS untuk Kopi Lentera. Bahkan Bank Sinarmas pun akan menyerahkan qurban 1 ekor sapi ke TBM Lentera Pustaka.
ADVERTISEMENT
Dan masih kemarin lagi, saya pun diminta untuk berbagi kisah sebagai alumni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNJ tentang napak tilas masa lalu dan masa depan ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di depan puluhan mahasiswa PBSI FBS UNJ melalui webinar di Sabtu pagi, 1 Juni 2024. Berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada adik-adik kelas di almamater saya di UNJ.
Dan kemarin pula, saya mendapat rezeki nomplok bayaran sebagai konsultan atas jasa konsultan yang sudah saya berikan pada tahun 2023 lalu dari salah satu Bank daerah. Nilainya alhamdulillah puluhan juta dan sangat patut disyukuri. Dan lagi-lagi kemarin pula, saya sudah mulai berkantor di daerah Thamrin Jakarta sebagai konsultan untuk salah satu perusahaan aset manajemen terkemuka. Begitulah yang terjadi kemarin dan terbukti apa yang terjadi kemarin menjadi “energi” untuk hari ini.
Tentu saya sadar. Semua nikmat dan anugerah dari Allah SWT yang terjadi kemarin. Salah satunya dikontribusi oleh kiprah sosial saya tanpa pamrih dan sepenuh hati di TBM Lentera Pustaka yang sudah saya rintis dari kemarin-kemarin, sudah 7 tahun lalu. Untuk menyediakan tempat membaca anak-anak di kampung yang selama ini tidak punya akses bacaan. Untuk membangun tradisi membaca dan budaya literasi Masyarakat yang kini mencakup 4 desa di Kecamatan Tamansari Kab. Bogor. Termasuk atas doa-doa dan pengajian bulanan bersama anak-anak YAtim BInaan (YABI) dan JOMpo BInaan (JOMBI) yang secara rutin dilakukan kemarin-kemarin. Sebagai cara sederhana untuk selalu berbuat baik dan menebar manfaat kepada sesama. Sementara di luar sana, tidak sedikit orang yang kerjanya mengeluhkan hari kemarin. Meratapi hal-hal yang tidak perlu diratapi. Maka yang terjadi kemarin, harus tetap disyukuri. Katakan, alhamdulillah.
ADVERTISEMENT
Entah kenapa, waktu kemarin masih banyak yang mengeluhkan. Kemarin gagal kan belum tentu gagal di hari ini. Kemarin adalah cara introspeksi diri. Untuk berbuat lebih baik dan selalu menebar manfaat kepada orang lain. Bukan untuk membenci, menyalahkan atau membandingkan diri dengan orang lain. Lalu kenapa, hingga hari ini masih enggan berbuat baik dan menebar manfaat kepada sesama?
Belajar dari kemarin, apa yang terjadi kemarin. Memang benar, hari ini harus lebih baik dari kemarin, apapun dan di mana pun. Karena yang terjadi kemarin, makin membuat kita harus banyak bersyukur bukan mengeluh. Karena rezeki dan anugerah tidak datang pada yang bertabur keluhan tapi untuk yang menabur kebaikan. Belajar dari kemarin, jadilah lebih baik dari waktu kemarin. Untuk melakukan satu hal kecil untuk membuat hari ini lebih baik dan bermanfaat. Sambil tetap terus berdoa kepada-Nya, bahwa aka nada kejutan saat satu doa dikabulkan tanpa pernah kita duga sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Dari hari kemarin, kita memang harus bilang. Bahwa nikmat Tuhan mana lagi yang harus didustakan. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen #KopiLentera