Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
SMP Pangudi Luhur Ajak Siswa Bijak Bermedia Sosial
19 Oktober 2022 20:04 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam rangka memperingati Bulan Bahasa “Lingua Fest V”, SMP Pangudi Luhur Jakarta menggelar seminar bertajuk “Bijak dalam Sosial Media untuk Mewujudkan Eksistensi Diri” yang diikuti 459 siswa kelas 7,8, dan 9 secara offline hari ini (19/10/2022). Dibuka oleh Bruder Valentinus Vembriyanto, FIC (Kepala SMP Pangudi Luhur Jakarta), seminar ini bertujuan untuk memberi edukasi akan pentingnya sikap bijak dalam bermedia sosial, di samping sebagai realisasi dari program Merdeka Belajar.
ADVERTISEMENT
Tampil sebagai Narasumber, Syarifudin Yunus (Dosen Unindra dan Pegiat Literasi TBM Lentera Pustaka) yang memaparkan pentingnya siswa SMP Pangudi Luhur agar terhindar dari dampak negatif media sosial, di samping dapat berbahasa lebih santun di media sosial. Karena itu, para siswa harus tahu apa yang boleh dan tidak boleh di media sosial. Intinya, perlu sikap bijak agar media sosial tidak menjadi masalah. Tidak sembarangan posting dan tidak mudah menyebarkan hoaks.
“Kami memandang pentingnya sikap bijak siswa dalam bermedia sosial. Apalagi setelah belajar online selama 2 tahun. Maka SMP Pangudi Luhur perlu mengingatkan siswa untuk hati-hati dalam memainkan media sosial. Agar paham etika dan aturan yang berlaku sehingga tidak jadi masalah” ujar Bruder Valentinus Vembriyanto, FIC (Kepala SMP Pangudi Luhur Jakarta) didampingi Alfonsus Rinardi Rintardo, S.Pd. (Ketua Panitia) dan Siti Khomariyah, S.Pd. (Koordinator Literasi).
ADVERTISEMENT
Syarifudin Yunus pun melakukan survei singkat ke siswa SMP Pangudi Luhur, yang hasilnya 97% siswa menggunakan media sosial dengan komposisi Instagram 35%, twitter 20%, tiktok 20%, youtube 15%, WA 7%, dan facebook 3%. Oleh karena itu, para siswa diimbau berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Media sosial sebaiknya digunakan untuk aktivitas yang positif dan bermanfaat, bukan untuk membully, membenci atau provokasi.
Maka untuk menjadikan media sosial sebagai sarana eksistensi diri harus digunakan secara positif, selalu menebarkan hal yang bermanfaat, menghindari hoaks, terbebas dari unsur SARA, dan selalu bijak dalam bermedia sosial. Agar para siswa terhindar dari dampak negatif media sosial, seperti depresi, konten negatif, permusuhan, individualis, lupa waktu, dan pemalas.
“Saya sangat apresiasi SMP Pangudi Luhur yang peduli mengingatkan pentingnya sikap bijak di media sosial. Di era digital sekarang, para siswa memang harus diedukasi agar terhindar dari konten negatif media sosial. Sehingga siswa mampu memilah dan memilih informasi yang positif” kata Syarifudin Yunus, Dosen Unindra dan Pegiat Literasi TBM Lentera Pustaka dalam pemaparannya.
ADVERTISEMENT
Sebagai konklusi dari seminar Lingua Fest V ini, para siswa SMP Pangudi Luhur menyepakati akan pentingnya sikap bijak bermedia sosial. Berhati-hati dalam mem-posting apapun agar berdampak positif dan bermanfaat. Sebagai cerminan tingkat literasi siswa yang lebih baik di masa mendatang. Salam literasi #SMPPLJkt #SeminarMediaSosial #PangudiLuhur