Konten dari Pengguna

Spirit Literasi yang Sering Dilupakan Orang?

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
26 November 2024 7:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ambisi besar atau harapan banyak tanpa ikhtiar dan realisasi hanyalah arogansi yang tak bertepi Keangkuhan kosong hanya lahir dari bicara banyak tanpa tindakan. Karena itu, siapapun, mulailah berpikir dan merenung. Untuk apa hanya berani bermimpi besar tapi takut menghadapi kenyataan. Ketahuilah, tidak ada burung yang ingin terbang tinggi tapi enggan mengepakkan sayapnya? Mau terbang tapi berdiam diri, pasti akan terjatuh dan menjadi bahan ejekan dunia.
ADVERTISEMENT
Di mana-mana, penghormatan tidak akan pernah lahir dari banyaknya omongan. Hari ini banyak orang pandai bicara tapi ternyuata omong kosong. Narasinya bagus tapi aksinya kosong. Penghormatan itu tercipta dari siapapun yang mau bertindak, mau berbuat sekecil apapun. Tidak peduli tinggi rendahnya pendidkan, tidak peduli seberapa tingga atau rendah pangkat dan jabatan yang melekat dipundaknya.
Seperti pegiat literasi di taman bacaan. Tidak mungkin hanya berpegang pada label literasi tapi aktivitasnya pasang surut. Tidak mungkin menyebut taman bacaan masyarakat tanpa diurus dan dikelola dengan optimal. Kita sering lupa, taman bacaan dan literasi sama sekali tidak bisa dibesarkan dari mimpi atau ambis. Tidak pula bisa besar dari diskusi dan narasi. Karena taman bacaan dan literasi hanya bisa lahir dari eksekusi, dari ikhtiar yang dilakukan dengan penuh komitmen dan konsistensi. Literasi akar rumput, yang mengubah niat baik jadi aksi nyata. Seorang pelaut, pastinya hanya bisa menaklukkan lautan luas atas kemauan belajar menavigasi kapal.
Spirit literasi yang sering dilupakan orang
Maka, beranilah bermimpi besar. Tapi harus berani pula untuk bertindak. Karena sejatinya, hidup yang paling memalukan bukanlah mimpi yang gagal tercapai. Tapi mimpi yang sama sekali tidak diperjuangkan atau diusahakan. Saya harus malu. Bukan karena mimpi yang tidak tercapai. Tapi malu karena tidak mau ikhtiar dan berjuang untuk mimpi itu.
ADVERTISEMENT
Karena itu, TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor hanya fokus pada aksi nyata. Sebuah gerakan akar rumput yang membersamai anak-anak dan pengguna layanan berada di taman bacaan. Membaca dan berkreasi bersama untuk literasi. Fokus pada aksi nyata di taman bacaan dengan menyedikitkan diskusi. Itulah prinsip gerakan literasi dan taman bacaan yang sering dilupakan banyak orang. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen