Konten dari Pengguna

Survei Terbaru: 95% Pekerja Jakarta Tidak Punya Program Pensiun

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Edukator Dana Pensiun - LSP Dana Pensiun - Konsultan - Lulus S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
6 Desember 2024 8:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat ditanya, apakah Anda sudah punya program pensiun (selain JHT BPJS TK)? Terdapat 95% pekerja di Jakarta menjawab belum punya dan hanya 5% pekerja yang menjawab sudah punya. Survei terbaru yang dilakukan Syarifudin Yunus, edukator dana pensiun ini diikuti 100 pekerja di Jakarta dan masih berlangsung hingga saat ini untuk pertanyaan lainnya. Dari data yang terkumpul, usia responden berada di komposisi 70% di bawah usia 30 tahun dan 30% di antara 30-40 tahun dengan distribusi 85% di bekerja di sektor formal dan 15% di sektor informal.
ADVERTISEMENT
Survei dana pensiun di kalangan pekerja ini sepertinya memang mengkonfirmasi tingkat inklusi dana pensiun sebesar 5,42% berdasarkan SNLIK OJK 2022. Survei ini dilakukan sebagai bagian untuk memetakan tren pemahaman pekerja tentang dana pensiun, di samping mendeskripsikann Tingkat literasi – inklusi dana pensin di kalangan pekerja, Adapun karakteristik utama pekerja yang menjadi responden adalah orang yang menerima upah atas hasil pekerjaannya tanpa membutuhkan keahlian khusus dan kompetensi yang spesifik, seperti guru, staf kantor, pegawai kontrak, dan pramuniaga, termasuk sektor informal.
Beberapa pertanyaan penting lainnya disajikan dalam survei dana pensiun ini antara lain: 1) apakah Anda yakin dapat memenuhi biaya hidup saat hari tua (saat tidak bekerja lagi)?, 2) apakah Anda hanya mengandalkan dana pensiun dari tempat Anda bekerja?, 3) apakah Anda mau menyisihkan sebagian gaji untuk hari tua atau masa pensiun?, dan 4) bila harus menabung untuk Dana Pensiun, berapa besar uang yang akan Anda sisihkan setiap bulan?. Secara bertahap, hasil survei dana pensiun di kalangan pekerja ini akan dipublikasikan sebagai data yang bisa ketahui publik.
ADVERTISEMENT
Survei dana pensiun di kalangan pekerja Jakarta
Survei ini menyiratkan bahwa manfaat dana pensiun belum diketahui para pekerja. Karena tingkat pengetahuan akan manfaat dana pensiun masih terbatas. Pekerja sektor formal saja masih banyak yang belum tahu, apalagi di sektor informal. Sudah pasti, tingkat kepesertaan dana pensiun masih tergolong rendah. Patut dipahami, pengetahuan pekerja tentang dana pensiun adalah persoalan mendasar. Karena sebab tahu akan mampu mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang untuk memiliki dana pensiun. Pengetahuan menjadi faktor penting untuk meningkatkan pengambilan keputusan pekerja untuk merencanakan masa pensiunnya. Maka untuk mengubah dari tidak tahu jadi tahu harus dilakukan edukasi terus-menerus di kalangan pekerja, baik sebagai individu maupun pekerja suatu perusahaan.
“Survei Dana Pensiun di kalangan Pekerja ini saya lakukan sebagai update kondisi pengetahuan dan tingkat literasi dana pensiun. Sebagian besar responden dapat dikatakan pekerja biasa, seperti kebanyakan pekerja di Indonesia. Tujuannya, memperkuat basis data dan realitas di lapangan untuk industri dana pensiun” ujar Syarifudin Yunus, peneliti dan edukator dana pensiun dalam keterangannya..
ADVERTISEMENT
Ada pesan penting dari survei dana pensiun di kalangan pekerja Jakarta akan pentingnya edukasi yang berkelanjutan dan kemudahan akses untuk memiliki dana pensiun. Karena itu, digitalisasi dana pensiun saat ini menjadi sebuah keniscayaan. Salam #YukSiapkanPensiun #DanaPensiun #EdukasiDanaPensiun