Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Taman Bacaan sebagai Jalan Kebaikan, Kok Bisa?
24 Juni 2024 0:44 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Suatu kali, ibu saya pernah menasihati. "Nak, senikmat dan seindah apapun keburukan tetap tidak akan membawa keberuntungan, namun sekecil dan sesederhana apapun kebaikan akan tetap membawa keberuntungan", begitu katanya.
ADVERTISEMENT
Mungkin itu pula yang menjadi inspirasi saya mendirikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Rumah yang tadinya tempat istirahat, sejak tahun 2027, saya ubah jadi taman bacaan. Taman bacaan sebagai jalan kebaikan di hari tua saya. Dan hingga kini, saya masih komit dan konsisten menjadikan taman bacaan sebagai jalan hidup pengabdian.
Nasihat ibu saya pun terbukti. Siapa saja yang memilih setia di jalan kebaikan, berarti ia telah memilih jalan yang akan sampai pada kebahagiaan. Lebih realistis dan lebih berani memberi manfaat kepada sesama.
Di TBM Lentera Pustaka pula, saya menyadari tentang besarnya ganjaran dan keutamaan melakukan kebaikan. Hidup lebih dinamis, lebih rileks lagi optimis. Hingga sudi berletih-letih untuk melakukan apa saja yang masih bisa dikerjakan untuk kebaikan. Selalu berbuat baik dan menebar manfaat, menjadi nafas keseharian.
ADVERTISEMENT
Dan betapa ruginya orang yang sama-sama menghabiskan waktu 24 jam sehari, 7 hari seminggu, atau 12 bln setahun, tetapi dalam catatan sang Rahman tak satupun memiliki nilai kebaikan. Waktu yang terbuang percuma untuk hal yang tidak penting dan tidak bermanfaat.
Semakin ke sini, justru semakin banyak ide kebaikan yang membuncah di kepala. Seperti menjelajah daerah baru untuk sediakan akses bacaan melalui motor baca keliling, hingga berniat untuk menjalankan program "SAtu MUsholla SAtu LEMbar karpet (SAMUSALEM)" untuk mushola-mushola sekitar TBM Lentera Pustaka, insya Allah.
Maka di mata saya, jangan lagi sia-siakan waktu dan kesempatan untuk terus berusaha menambah cacatan amal dan melakukan kebaikan. Jika tidak mampu melakukan yang besar, maka lakukan yang kecil saja. Asalkan rutin dan sepenuh hati seperti yang saya kerjakan di TBM Lentera Pustaka setiap akhir pekan.
Tidak usah semua kebaikan dilakukan. Tapi cukup lakukan sebagian kecil saja sekalipun hanya sediakan tempat baca atau memberi akses bacaan. Asal berbuat baik jangan ditinggalkan. Dan saat berbuat baik,btidak usah ingin dipuji apalagi dibilang hebat. Cukup ikhtiar agar istiqomah dalam kebaikan. Jangan sampai kosong setiap hari tanpa berbuat baik, menebar manfaat. Insya Allah menjadi ladang amal dan tambahan pahala.
ADVERTISEMENT
Berbuat baik, mulailah dari sekarang dari yang kecil dan dari diri sendiri. Asal senang mengerjakannya, insya Allah sampai pada puncak keberkahan. Lihatlah gedung yang tinggi, bukankah awalnya hanya kerikil dan pasir kecil. Namun lama-lama menjadi bangunan yang tinggi dan megah.
Begitu pula dengan kebaikan yang kita kerjakan, walau itu kecil jika kita rutin, ikhlas dan tujuannya hanya untuk Allah, maka semua bisa menjadi besar nilainya. Ubah niat baik jadi aksi nyata. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen