news-card-video
29 Ramadhan 1446 HSabtu, 29 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

THR, Sisihkan Bukan Sisakan untuk Dana Pensiun

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Edukator Dana Pensiun - LSP Dana Pensiun - Konsultan - Dr. Manajemen Pendidikan - Pendiri TBM Lentera Pustaka - Penulis 54 buku
26 Maret 2025 9:42 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hari-hari ini, ada yang mendapat THR (Tunjangan Hari Raya) buat lebaran. Tapi Sejarah membuktikan, banyak uang THR hanya dipakai untuk memebli keinginan dan perlengkapan kebutuhan lebaran. THR habis hanya sebatas lebaran. Dan setelah lebaran, kantong kempes lagi alias tidak punya uang. Selain memprihatinkan, cara memeperlakukan uang THR mungkin harus ditinjau ulang.
ADVERTISEMENT
THR memang untuk kebutuhan hari ini, di saat momen lebaran. Tapi di sisi lain, kita perlu menyadari. Bahwa faktanya, 9 dari 10 pekerja di Indonesia sama sekali tidak siap pensiun atau berhenti bekerha. Maka wajar, 1 dari 2 pensiunan atau lansia di Indonesia hanya mengandalkan tarnsferan anak-anaknya untuk biaya hidup sehari-hari (ADB, 2024). Bahkan survei lain menyebut, 7 dari 10 pensiunan di Indonesia mengalami kesulitan finansial di hari tua. Akibat tidak adanya perencanaan masa pensiun atau tidak punya tabungan dana pensiun.
THR, sisihkan untuk dana pensiun. Bukan sisakan untuk dana pensiun. Bila mau nyaman di hari tua, mulailah menyisihkan uang THR atau gaji untuk dana pensiun. Jangan sisanya untuk dana pensiun. Kalau ada sisia, bila tidak ada sisa berarti tidak menabung untuk hari tua. Karena itu, cara pandang tentang dana pensiun adalah berani menyisihkan untuk dana pensiun, bukan menyisakan untuk dana pensiun. Belanja untuk keinginan sudah pasti tidak aka nada habisnya. Maka harus berani menyisihkan untuk hari tua yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Sudah pasti, untuk mewujudkan hari tua atau masa pensiun yang sejahtare memerlukan strategi dan keberanian. Untuk menyisihkan sebagian gaji atau THR untuk dana pensiun. Bukan sisa gaji untuk dana pensiun. Karena ingat, di masa pensiun atau hari tua, kita tidak bekerja lagi maka tidak ada gaji yang diterima setiap bulan. Lalu, dari mana uang untuk biaya hidup dan memenuhi kebutuhan sehari-hari? Tentu, hanya dari uang yang ditabung di dana pensiun yang kita miliki. Jika tidak punya, maka akan bergantung kepada anak-anak. Bila si anak punya uang mungkin tidak masalah. Tapi bila si anak hidipnya pas-pasan, pasti akan jadi masalah baru di keluarga.
Maaf, tidak sedikit pensiunan di hari tua yang bermasalah secara keuangan. Akibat selama bekerja tidak mau menabung di dana pensiun. Jatanya, gaji habis untuk biaya hidup sehari-hari dan kebutuhan anak dan keluarag. Memang di situlah seninya menabung, bagaimana cara kita tetap bisa menabung untuk masa pensiun sekalipun kebutuhan hari-hari tetap bisa terpenuhi. Yang jelas, menabung untuk masa pensiun harus “dibaranikan” bukan “diabaikan”. Karena masa pensiun, sejatinya bukan “gimana nanti” tapi “nanti gimana”. Gimana nanti bila kita sudah tua dan tidak bekerja lagi?
Jangan lupa, THR sisihkan untuk dana pensiun bukan sisakan
Saat pensiun nanti, kita membutuhkan uang bulanan sebesar 40% dari gaji terakhir saat bekerja (rekomendasi ILO) untuk bisa hidup layak di hari tua. Bahkan sebagian orang justru memiliki standar 70% dari gaji terakhir (LIMRA). Tapi sayang, faktanya di Indonesia, seorang pensiunan hanya mampu memenuhi 10% dari gaji terakhir (bila punya JHT + JP BPJS). Besaran uang pensiun yang diperoleh masih sangat rendah, jauh dari kebutuhan yang seharusnya. Bagaimana dengan kita, sudah cukupkah dana pensiun yang kita miliki?
ADVERTISEMENT
Apa untungnya menabung di dana pensiun? Untungnya adalah 1) punya uang pensiun yang pasti saat dibutuhkan nati, 2) ada hasil investasi yang optimal karena ditabung dalam jangka Panjang, dan 3) ada insetif pajak saat manfaat pensiun dibayarakn. Dan yang paling penting, siapapun yang memiliki dana pensiun setidaknya punya ketenangan hati dan pikiran untuk hari tua, Tidak gelisah atau stres memikirkan hari tuanya sendiri. Maka persiapkan masa oensiun kita sejak dini.
Berapa tabungan dana pensiun yang disisihkan? Tentu bebas saja, asalkan ada yang bisa disisihkan untuk dana pensiun. Boleh 10% dari gaji, boleh 20% dari gaji. Intinya menabung untuk masa pensiiun, sebagai strategi persiapan untuk hari tua di saat tidak bekerja lagi. Karena cepat atau lambat, siapapun pasti akan pensiun. Jadi, menyisihkan bukan menyisakan untuk dana pensiun. Agar kerja yes, pensiun oke. Salam #YukSiapkanPensiun #EdukasiDanaPensiun #LSPDanaPensiun
ADVERTISEMENT