Tidak Ada Sinyal Kematian Darimu, In Memoriam Bapak

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
Konten dari Pengguna
14 Juni 2021 9:56 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Selasa, 8 Juni 2021 sang prajurit teladan. Bapak Ambo Lotang Yunus bin Koto menghembuskan nafas terakhir di usia 76 tahun. Tidak ada sinyal kematian darinya. Dua 1 jam setelah makan siang, ia tertidur di kursi ruang tamu. Hingga terdeteksi pukul 15.16 WIB sakaratul maut bergulir. Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada Allah SWT pula kita akan kembali.
ADVERTISEMENT
Sang prajurit teladan itu pun dimakamkan satu liang lahat dengan istrinya, almarhumah Tati Raenawaty binti Raenan. Sosok suami setia yang 20 tahun merawat istrinya yang sakit, figure bapak yang luar biasa di mata anak-anaknya. Bahkan seorang pekerja keras yang selalu ikhtiar menafkahi keluarganya dengan bekerja sampingan saat aktif jadi tantara. Tanpa keluh-kesah, tanpa malu. Nilai-nilai baik itulah yang ditularkannya.
Inilah In Memoriam ke-5, almarhum A. Lotang Yunus. Lelaki asal Bengo Maros Sulsel. Teriring doa untuk amarhum Bapak Ambo Lotang Yunus. Semoga diterima amal ibadahnya, diampuni dosa dan salahnya. Serta mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, amiin. Selamat Jalan Bapak, izinkan saya untuk menuliskan apa yang saya rasakan setelah kepergian Bapak.
ADVERTISEMENT
Tidak ada sinyal kematian darimu, in memoriam Bapak Ambo Lotang Yunus.
Hampir semua orang tidak menyangka. Tetangga bilang, sepertinya kemarin masih keliling pakai motor cari sarapan. Kawan main catur pun bilang sepertinya sehat-sehat saja dan tidak pernah mengeluh sakit. Bahkan anak-anaknya pun menganggap ssakitnya biasa-biasa saja. Sakitnya orang tua, hanya butuh istirahat. Sama sekali tidak ada yang menduga. Bapak Ambo Lotang Yunus meninggal begitu mudah, tidak merepotkan dan dalam keadaan tidur namun ada senyuman yang tersisa.
Kematian seseorang yang dicintai, apalagi orang tua, memang menyisakan duka yang dalam. Agak lama untuk bisa memulihkannya. Karena hari-hari di rumah yang biasa terdengar suaranya, terlihat aktivitasnya. Kini tidak ada lagi, kosong dan kemana beliau? Begitu tanya dalam hati. Kebiasaan yang dilakukan sehari-hari, sontak terhenti dan tidak ada lagi. Saya sendiri masih tertegun setiap kali sholat 5 waktu, sambil mendoakannya.
In memoriam Bapak Lotang Yunus
Tidak ada sinyal kematian darimu.
ADVERTISEMENT
Kadang, kematian bisa jadi solusi terbaik. Bila memang saat yang tepat itu tiba. Apalagi dalam keadaan baik, dalam senyuman ikhlas. Tapi kematian juga bisa jadi “ketidak-percayaan” Sebagian orang. Kemarin-kemarin masih ada, kini telah tiada. Tidak ada sinyal sedikit un akan pergi. Seperti yang saya dan adik-adik rasakan sepeninggal Bapak Ambo Lotang Yunus.
Sungguh Pak. Bapak sama sekali tidak memberi sinyal kepergian. Atau saya dan adik-adik serta cucu yang tidak peka terhadap gejala-gejala sebelumnya. Ada perubahan sikap yang jarang dilakukan Bapak. Atau ada kata-kata yang “baru pertama kali” dilontarkan. Sinyal kematian, memang jarang terjadi. Atau mungkin, banyak orang tidak mengetahuinya.
Maka wajar saya menghadiahi tulisan ini. Agar bisa jadi kenangan, kerinduan saya terhadap sosok Bapak Lotang Yunus yang luar biasa. Sosok prajuri teladan, pensiunan tantara yang lurus. Kapan pun teringat Bapak, saya dan mungkin orang lain bisa “googling” nama bapak, lalu membaca kembali tentang Bapak sebagai kenangan.
ADVERTISEMENT
Jujur Pak, menulis tentang Bapak itu tidak mudah. Apalagi menulis “In Memoriam” seseorang. Tapi, karena bapak spesial, bapak istimewa, maka saya bersedia memanggil kembali kenangan yang saya ingat tentang Bapak. Dan memadukannya dengan rasa dan pikiran hati saat ini. Sekali lagi saya ingin bilang, bapak Ambo Lotang Yunus bukan hanya orang baik, Bapak yang hebat. Tapi juga seorang prajurit teladan, suami yang setia merawat istrinya yang sakit, dan pensiunan tantara yang lurus hingga akhir hayatnya. Terlepas dari salah dan khilafnya. Tapi di penghujung akhir hayatnya, beliau “pergi” dengan penuh ikhlas dan mudah sekali. Insya Allah, husnul khotimah.
Sungguh Pak, tidak akan ada air mata terakhir untuk Bapak. Karena Bapak akan selalu ada di hati sanubari dan pikiran. Sosok yang saya kagumi, sosok yang menjadi inspirasi, dan sosok keren dengan sikap dan perilakunya di masa tua. Insya Allah, prinsip hidup Bapak akan jadi acuan kami anak-anaknya.
ADVERTISEMENT
In memoriam bapak Ambo Lotang Yunus. Sama sekali tidak perlu penghormatan, apalagi penghargaan untuknya. Selain tulisan ini yang bisa dikenang. Maka dengan penuh ikhlas dan ketulusan, saya hanya bisa berucap, “Selamat jalan Pak, kami bangga dan bersyukur menjadi anak-anak Bapak”
Allahumma ya Allah, tancapkan di hati kami keindahan iman, kelezatan taat, kemuliaan akhlak dan wafatkanlah kami dalam keadaan khusnul khotimah. Seperti Bapak kami, Ambo Lotang Yunus, amiin. Peluk cium dari anakmu …
#InMemoriamLotangYunus #AmboLotangYunus #PensiunanTentara #SangPrajuritTeladan #SelamatJalanPakLotang