Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Tidak Semua Orang Bisa Digantikan
29 Januari 2025 19:41 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tulisan ini mungkin penting untuk orang-orang arogan dan subjektif. Orang-orang yang atas nama kekuasaan atau jabatan bisa berbuat semena-mena terhadap orang lain. Di organisasi, di pergaulan, bahkan di kantor sekalipun. Orang-orang arogan yang fokusnya hanya pada masalah, bukan solusi. Kerjanya hanya mengurus orang lain, bukan tujuan besar organisasi.
ADVERTISEMENT
Orang-orang arogan lupa, pemimpin angkuh sering lupa. Saat Anda meremehkan atau menyakiti orang yang benar-benar baik, Anda mungkin tidak langsung melihat reaksinya. Justru si orang baik tidak akan bersuara, melontarkan tuduhan, atau membuat keributan. Dia rileks saja untuk kebaikan orang banyak. Sementara si arogan hanya bisa ngomong ke orang per orang tanpa bisa menjelaskan realitas yang objektif.
Orang arogan bila sudah benci seseorang. Kerjanya hanya mempersoalkan, melarang ini itu, bahkan bertindak semena-mena. Seolah-olah organisasi milik dia. Dia lupa dia itu siapa? Kecuali bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa. Sementara si orang baik, hanya diam saja. Si orang baik tinggalkan organisasi dengan cara elegan. Tanpa perlu mengungkap alasannya, tanpa perlu membela diri. Apalagi berkoar-koar tentang kondisi sebenarnya. Biarlah, setiap masa ada orang lnya dan setiap orang ada masanya pula.
ADVERTISEMENT
Jauh di lubuk hati si orang baik, ada sesuatu yang berubah. Mulai menjauhkan diri, bukan karena marah tetapi karena menerima secara diam-diam. Perlahan-lahan, si orang baik akan menciptakan ruang, pergi tanpa perpisahan yang dramatis dan tidak akan menoleh ke belakang lagi. Semuanya sudah cukup dan biarkan si orang arogan berkuasa.
Sampai kapanpun, orang arogan dan orang baik tidak akan pernah bertemu. Tidak mungkin seiring sejalan, karena orang arogan subjektif sementara orang baik objektif. Jadi, tidak akan ada sikap saling menghargai. Itu harga mati. Jangan pernah berusaha untuk sesuatu yang secara hukum tidak mungkin terjadi. Sia-sia dan tidak ada gunanya.
Siapapun Anda, pemilik kekuasaan atau sedang dipercaya menjabat apapun. Jangan pernah rusak kepercayaan orang banyak. Begitu Anda rusak akibat kesemena-menaan, maka sebagian orang akan pergi dari diri Anda. Bila masih ada yang menetap karena mereka tidak bisa bicara dan merasa maklum terhadap Anda. Tapi mereka, sejatinya menyesal dan salah memilih Anda.
ADVERTISEMENT
Orang arogan lupa. Kekuasaan, jabatan atau pangkat itu bukan segalanya. Justru amanah itu harus digunakan sebaik-baik kemaslahatan. Bertekad untuk sinergi atau kolaborasi untuk tujuan besar, bukan cuma ajang untuk menyalahkan orang lain lain. Anda merasa benar, orang lain salah. Lucu sekali bila demikian.
Ingat, kehilangan hati yang baik berarti kehilangan sesuatu yang tidak tergantikan.
Maka mumpung masih ada waktu, hargai mereka selagi bisa, karena begitu mereka pergi, mereka benar-benar hilang. Hati-hati, sikap arogan dan subjektif tidak akan pernah diterima di mana pun.
Esok, bila orang baik pergi. Maka suatu hari nanti, Anda akan menyadari bahwa orang yang sama tidak ditemukan dua kali dalam organisasi atau hidup. Karena tidak semua orang bisa digantikan. Jadi, hati-hati dengan gaya Anda!
ADVERTISEMENT