UNJ Gelar Bengkel Penulisan, Peringati Bulan Bahasa 2019

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
Konten dari Pengguna
28 Oktober 2019 21:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Memperingati Bulan Bahasa 2019 dan Artec Fair 2019, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNJ menggelar “Bengkel Alumni” yang terdiri dari Bengkel Penulisan, Bengkel Parodi, Bengkel Puisi, dan bedah buku. Hal ini sekaligus menjadi cerminan komitmen pentingnya budaya literasi di kalangan mahasiswa dan kampus melalui sarana berbahasa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Selalin bedah buku, hari ini Senin 28 Oktober 2019 bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda dilakukan Bengkel Penulisan dengan menampilkan pembicara Syarifudin Yunus (Penulis Buku-Pegiat Literasi sekaligus Ketua IKA BINDO FBS UNJ) dan Madin Tyasawan (Alumni yang penulis Skenario). Bertempat di Aula Maftuchah Yusuf Kampus UNJ, acara dibuka oleh N. Lia Marliana (Koorprodi PBSI FBS UNJ) dan dihadiri 80 mahasiswa dan dosen, bengkel penulisan mengajak peserta secara praktis untuk menulis dengan mudah, khususnya menulis berita atau tulisan ringan.
Sebagai insan akademis, mahasiswa dan dosen diharapkan dapat membangun kembali budaya menulis. Agar tidak kalah dari era digital dan gawai yang kian menjauhkan manusia dari aktivitas menulis. Karena itu, kegitan menulis harus menjadi ciri utama mahasiswa di kampus. Karena suka tidak suka, mahasiswa harus menulis khususnya menulis skripsi sebagai syarat penyelesaian studi.
ADVERTISEMENT
Bengkel Penulisan Bulan Bahasa UNJ 2019
Karena itu, Syarifudin Yunus menekankan pentingnya menulis. Tentu agar mudah, menulis dapat dimulai dari pengetahuan, pengalaman, dan atau perasaan yang dimiliki. Mahasiswa maupun dosen, harus menjadi menulis sebagai perilaku. Untuk itu, perilaku menulis harus dilandasi lima hal, yaitu 1) menulis dari sekarang, 2) menulis yang banyak, 3) menulis sebagai kebiasaan, 4) menulis dengan tujuan, dan 5) menulis hingga tuntas.
“Maka menulislah untuk bisa menemukan gaya penulisan kita sendiri. Resep termudah menulis adalah menulis, menulis, dan menulis” tambah Madin Tyasawan.
Melalui Bengkel Penulisan Bulan Bahasa 2019 PBSI FBS UNJ, diharapkan mahasiswa dan dosen dapat praktik langsung membuat tulisan baik dengan teknik amatai-tiru-modifikasi atau adikasimba (apa dimana kapan siapa mengapa bagaimana). Karena setidaknya dengan menulis, mahasiswa dan dosen pun secara tidak langsung memacu kreativitas akan ide dan gagasan yang akan ditulis, Di samping menjadikan menulis sebagai kebiasaan.
ADVERTISEMENT
Selain Bengkel Penulisan, Bulan Bahasa dan Artec Fair 2019 FBS UNJ juga menggelar Bengkel Parodi bersama Kiki Bocil dan Bengkel Puisi bersama Sri Suhita dan Marlina, yang semuanya alumni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (IKA BINDO FBS UNJ).
Menulis adalah proses. Karena itu, kegiatan menulis harus menjadi bagian dari aktivitas kehidupan mahasiswa dan dosen sehari-hari. Tentu, melalui tulisan-tulisan ringan yang dipublikasikan di media sosial atau blog. Sehingga nantinya, kegiatan menulis berujuang pada penciptaaan karya dalam berbentuk buku.
Maka menulislah. Karena menulis bukan pelajaran. Melainkan perilaku … #PBSIFBSUNJ #BulanBahasa2019
Tim Dosen FBS UNJ dalam Bengkel Penulisan