Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Untuk Farah dan Aleena dari Ayah dan Kakek, Sebuah Wejangan
17 Agustus 2024 7:21 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sekadar catatan, seorang ayah sekaligus kakek untuk anak bungsunya Farah Gammathirsty Elsyarif yang kini berusia 17 tahun dan cucu pertamanya Aleena Thalia Saqeenarava yang berulang tahun ke-1 di Agustus 2024 ini. Sebagai ekspresi rasa cinta dan kasih sayang yang memang jarang ditunjukkan. Karena setiap ayah atau kakek, punya cara tersendiri untuk mencintai anak dan cucunya. Tidak mungkin sama, tidak mungkin pula dibandingkan.
ADVERTISEMENT
Hari ini, Abi atau kakek berpesan untuk Farah dan Aleena. Kejarlah ilmu setinggi langit Nak, belajar dan terus belajar! Karena pendidikan adalah cara paling gampang untuk menjadi lebih baik, di samping untuk meraih cita-cita. Jadikan pendidikan dan ilmu sebagai bekal di dunia dan akhirat, bukan harta apalagi pangkat.
Ketahuilah Nak, surga memang tidak terletak di kaki Abi atau kakek. Tapi ayah dan nantinya menjadi kakek adalah pahlawan keluarganya. Pada dirinya, ada jiwa pantang menyerah. Kepanasan kehujanan hanya untuk mencari menafkahi keluarganya. Rela meminjamkan hatinya berjibaku dengan masalah tanpa mengeluh sedikitpun. Seorang ayah selalu jadi jangkar di mana anak-anaknya berdiri. Makanya banyak orang menyebut, ayah adalah the best hero in the world.
ADVERTISEMENT
Bila ada lelaki pertama yang menyayangi anak perempuannya, dialah ayah. Selalu ikhlas menjaganya dan bersusah payah untuk membahagiakan anak-anaknya. Selalu tampak tegar untuk menguatkan kalian. Hingga keringatnya siang malam pun dijadikan bukti cintanya kepada kalian. Seorang ayah memang sering gagal berkata-kata cinta. Tapi ia mampu menunjukkan dengan bukti. Untuk selalu berjuang dan berkorban dalam setiap peluh keringatnya yang akhirnya kering sendiri.
Begitulah ayah, orang yang paling kurang bicara, hanya menyoal sesekali. Tetapi dia memerhatikan semua perkara. Dia yang tidak mahir mengurai air mata, namun di tiap tengadahnya tidak pernah lupa berdoa dan menyebut nama anak-anak dan cucunya.
Ayah memang hanya panggilan. Tapi dialah pemilik bahu terlapang, tulang punggung terkuat, pelindung terkokoh. Apapun alasannya, selalu berkorban untuk anak-anaknya.
ADVERTISEMENT
Benar adanya, tidak ada guru yang sehebat dengan ibu. Tapi tidak ada pula yang lebih dijunjung tinggi daripada martabat seorang ayah. Karena setiap ayah sadar, anak-anaknya hanya akan memetik teladannya bukan nasihatnya. Selalu rela meminjamkan hati untuk mengatasi segala yang dihadapinya.
Ini sedikit wejangan di hari ulang tahun Farah dan Aleena, anak bungsu Abi dan cucu kakek. Jangan pernah bertanya, seberapa cinta seorang ayah kepada anak perempuannya. Seberapa cinta seorang kakek kepada cucu perempuan pertamanya?
Biarkan waktu yang membuktikan, biarkan perilaku yang menjawabnya. Dan seorang ayah atau kakek, pasti mengajarkan anak dan cucunya tentang bagaimana cara mencintai dan dicintai? Love you Farah dan Aleena, selamat ulang tahun ya. Semoga sehat dan berkah selalu!
ADVERTISEMENT