Konten dari Pengguna

Meningkatnya Deepfake Pornografi di Korsel: Ancaman bagi Perempuan Indonesia

18 September 2024 10:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarifah bilqis Rasyida harahap tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengatasi deepfake pornografi: definisi, dampak, regulasi hukum dan cara mengatasinya sumber:https://unsplash.com/s/photos/deepfake-pornografi
zoom-in-whitePerbesar
Mengatasi deepfake pornografi: definisi, dampak, regulasi hukum dan cara mengatasinya sumber:https://unsplash.com/s/photos/deepfake-pornografi
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penyebaran konten deepfake pornografi melalui aplikasi seperti Telegram mengalami peningkatan pesat di Korea Selatan akhir-akhir ini. Menurut laporan NPR, dalam tujuh bulan pertama tahun 2024, Kepolisian Korea Selatan telah menerima 297 laporan kasus pelanggaran deepfake pornografi, di mana terdapat 178 terdakwa, 113 di antaranya adalah remaja. Para korban berasal dari berbagai kalangan perempuan, termasuk siswa sekolah dasar, guru, jurnalis, dan lansia. Kasus deepfake pornografi ini meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Definisi Deepfake Pornografi?
Pengertian deepfake sendiri adalah teknologi rekayasa yang bentuknya menyerupai manusia dan dibuat melalui teknologi Artificial Intelligence (AI).Melansir dari artikel infid. dikatakan bahwa: “Deepfake pornografi adalah fenomena kekerasan seksual yang sebagian besar korbannya adalah perempuan. Hal ini karena konten pornografi pada umumnya diciptakan oleh dan untuk penonton laki-laki". Fenomena deepfake pornografi didefinisikan oleh akademisi ahli hukum sebagai invasi privasi seksual.
Dampak Deepfake Pornografi yang masuk ke Indonesia?
Berdasarkan data dari Komnas Perempuan, terdapat 281 kasus cybercrime dari total 1.277 kasus kekerasan berbasis gender yang dilaporkan, dengan kenaikan signifikan 300% sejak tahun 2018. Menurut Komnas Perempuan, bentuk kasus siber terbanyak yang diadukan adalah ancaman dan intimidasi penyebaran konten seksual korban, baik berupa foto maupun video. Akibatnya, perempuan kembali menjadi kelompok yang rentan menjadi korban kekerasan berbasis gender online (KGBO). Salah satu pengalaman korban deepfake pornografi menceritakan bahwa pelaku mencuri foto korban dari media sosial dan mengeditnya menjadi foto dengan konten seksual. Foto-foto ini kemudian disebarluaskan oleh pelaku. Selain itu, pelaku juga membuat video deepfake pornografi yang menampilkan seolah-olah korban terlibat dalam aktivitas seksual, lengkap dengan nama korban dalam judul video. Peristiwa ini tentunya menimbulkan dampak psikologis dan emosional yang sulit untuk pulih, termasuk depresi dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
ADVERTISEMENT
Perkembangan Regulasi Hukum terkait Deepfake Pornografi di Indonesia?
Hingga saat ini belum ada pengaturan khusus mengenai teknologi deepfake pornografi. Namun, ada beberapa peraturan yang dapat digunakan untuk memberikan sanksi pada pelaku tindak pidana deepfake pornografi:
ADVERTISEMENT
Tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah Deepfake Pornografi?
Deepfake pornografi merupakan tindakan yang sulit untuk dihentikan karena adanya kebebasan dalam penggunaan teknologi. Namun, beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi terjadinya tindakan deepfake pornografi adalah sebagai berikut:
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan dapat mengurangi penyebaran deepfake pornografi dan melindungi perempuan dari kekerasan berbasis gender yang semakin berkembang di era digital ini.
ADVERTISEMENT
Daftar Pustaka