Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Peter Pan Syndrome: Akibat dari Parenting yang Salah?
23 November 2021 12:21 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Rayyan Miriam tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apakah anda pernah menemui atau mengenal seseorang yang telah dewasa tetapi suka sekali lari dari tanggung jawab dan bertingkah layaknya anak-anak? Ternyata hal ini memiliki istilahnya sendiri dalam psikologi yaitu Peter Pan Syndrome atau Sindrom Peter Pan.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya nama Peter Pan ini diambil dari salah satu tokoh yang ditulis oleh J. M Berrie yang lalu dipopulerkan oleh animasi dari Disney dengan judul yang sama. Peter pan sendiri digambarkan sebagai anak laki-laki yang tidak bisa bertambah dewasa, dan bersifat kekanak-kanakan, yang kemudian dijadikan Dan Kiley pada 1983 sebagai istilah untuk gangguan psikologis.

Lalu, apa tanda-tanda seseorang mengalami Peter Pan Syndrome?
Beberapa gejala yang muncul dari Peter Pan Syndrome yaitu emosi yang beku, kecenderungan menunda keputusan, hambatan dalam membangun hubungan interpersonal, pemikiran kekanak-kanakan yang dipenuhi fantasi, adanya penolakan pada figur ibu, ayah dan hubungan seksual. (Killey, 1983)
Peter Pan Syndrome ini juga dapat disebabkan adanya kesalahan pengasuhan dari orang tua yang terlalu berlebihan melindungi anak atau yang sekarang ini popular dengan istilah Helicopter Parenting. Pery, dkk (2018) melaporkan bahwa pola pengasuhan ini diduga dapat menyulitkannya menghadapi tuntutan dan tantangan pada masa pra remaja kelak. Helicopter Parenting juga membuat individu tidak memiliki banyak kesempatan untuk membentuk dan pilihan. Peter Pan Syndrome merupakan bentuk kegagalan seseorang menghadapi tahapan pencarian jati diri di usia remaja, akibatnya individu mengalami kebingungan akan peran. Kebingungan peran berdampak pada kecemasan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai orang dewasa. Arini (2019)
ADVERTISEMENT
Dari sini kita bisa simpulkan kalau, individu dengan Peter Pan Syndrome digambarkan sebagai pribadi yang kekanak-kanakan, suka dengan aktivitas berbahaya, melakukan kegiatan yang menuntut kesenangan dan tantangan. Individu dengan Peter Pan Syndrome biasanya tidak memiliki rasa tanggung jawab.
Selain dari itu, hal lain yang menyebabkan seseorang mengalami Peter Pan Syndrome ini adalah:
Maka dari kesimpulan semua hal di atas, salah satu faktor terpenting adalah pola asuh orang tua sedari kecil, karena dari sanalah bagaimana suatu individu terbentuk. Dari lingkungan keluarga kita sudah harus menyiapkan anak untuk menghadapi hidup pada masa depan.
ADVERTISEMENT
Referensi:
Killey, D. (1983). The Peter Pan Syndrome: Men Who Never Grown Up. Newyork: Dodd
Perry, N.B., Dollar, J.M., Calkins, S.D., Keane,S .P.,& Shanahan,L. (2018). Childhood Self-Regulation as A Mechanism through which Early Overcontrolling Parenting is Associated with Adjustmen in Preadolescence. Developmental Psychology 54 (8), 1542-1554.
Garcia, C.M. (2013). Peter Pan and the Horror of Becoming an Adult. Journal of Artistic Creation and Literary Research 1 (1), 16-27.
Arini, D.P. (2019). Peterpan Syndrome Phenomenon : Self Identity Crisis in Forming Intimation in Adult Man. Journal PSIKODIMENSIA 18 (2).