Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
AI dalam Pendidikan: Keuntungan atau Ancaman?
19 Juni 2024 6:19 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Syarifah Nur Kholidah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sebagai masyarakat yang hidup di era digital, tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan kata teknologi. Bahkan, teknologi sudah menjadi bagian dari keseharian. Hampir semua bidang sudah mulai memanfaatkan teknologi untuk membantu memudahkan dalam melakukan pekerjaan. Kemajuan teknologi berlangsung sangat cepat. Teknologi membantu banyak sektor kehidupan untuk berkembang ke arah yang lebih kreatif dan inovatif. Hasil dari perkembangan teknologi ini mampu menghasilkan keterbaruan dalam berbagai sektor kehidupan. Transformasi industri 4.0 membawa manusia untuk mengenal keterbaruan teknologi yang tak terpikirkan sebelumnya. Salah satu dari inovasi dalam industri 4.0 adalah teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
ADVERTISEMENT
Artificial Intelligence (AI) menurut Zahara (2023) merupakan perangkat komputer yang terinspirasi dari pola neutron dalam otak manusia. Artificial Intelligence didesain untuk membantu pekerjaan manusia di berbagai sektor kehidupan, termasuk pendidikan.
Pendidikan dalam pandangan masyarakat umum adalah bagaimana cara guru mengajar di kelas dengan papan tulis kemudian menjelaskan materi secara keseluruhan. Anggapan tersebut memang tidak sepenuhnya salah, hanya saja butuh sedikit penyesuaian dengan perkembangan zaman. Model pengajaran seperti ini terasa membosankan dan tidak memunculkan antusiasme peserta didik dalam mengikuti pelajaran. Peserta didik akan lebih banyak mendengarkan sehingga suasana kelas menjadi pasif.
Pembelajaran seharusnya mampu memberikan banyak pengalaman bagi peserta didik terkait materi yang sedang dipelajari. Pengalaman tersebut dapat diperoleh melalui praktik langsung ke lapangan atau mempelajari studi kasus tertentu. Untuk itu, perlu adanya inovasi dalam pendidikan, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi AI. Akan tetapi, masih banyak masyarakat yang bingung tentang penggunaan AI dalam lembaga pendidikan. Pada 4-19 Mei 2023, UNESCO melakukan survei terkait penggunaan AI di lembaga pendidikan. Hasilnya, kurang dari 10% lembaga pendidikan di 50 sekolah dan universitas di Afrika, Timur Tengah, Asia, Pasifik, Eropa, Amerika Utara, dan Amerika Latin tidak memiliki kebijakan terkait penggunaan AI secara formal. Hal ini menunjukkan bahwa masih rendahnya pemanfaatan AI di bidang pendidikan sehingga perlu adanya peningkatan dalam integrasi teknologi dalam pendidikan, khususnya AI.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah contoh beberapa pemanfaatan AI dalam bidang pendidikan.
ADVERTISEMENT
Artificial Intelligence memberikan banyak keuntungan di sektor pendidikan. Melalui AI, siswa dapat mengakses pembelajaran secara lebih efisien sehingga bisa menjadi cara untuk meningkatkan prestasi siswa. AI juga mampu membuat siswa terlibat aktif dalam setiap pembelajaran. Hal ini dikarenakan siswa dapat mengekspresikan gaya belajarnya sendiri sehingga memudahkan mereka untuk memahami materi pembelajaran. Tidak hanya itu, penggunaan AI dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan berbahasa asing. Siswa akan lebih mudah bersentuhan dengan informasi dalam Bahasa Inggris. Hal tersebut tentunya membuat siswa terbiasa sehingga diharapkan dapat menguasai Bahasa Inggris maupun bahasa asing lainnya.
Keuntungan lainnya untuk guru dan staf sekolah lainnya. AI dapat membantu guru dalam membuat rencana pembelajaran dan menilai hasil belajar. Dengan bantuan AI, guru akan mendapatkan banyak ide terkait metode pembelajaran seperti apa yang ingin digunakan. Misalnya membuat permainan, kuis yang interaktif, serta menyusun media pembelajaran yang kreatif lainnya. Sedangkan bagi staf sekolah, hadirnya AI, dapat mengefisiensikan waktu untuk membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan umum yang sering ditanyakan oleh siswa dan orang tua siswa. Pastinya akan kurang efisien jika harus menjawab pertanyaan yang sama secara berulang.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, penggunaan AI tidak selamanya baik. Berkembangnya teknologi yang semakin pesat sudah pasti memiliki ancaman tersendiri. AI dapat membuat siswa kehilangan kemandirian dalam mengerjakan tugas. Siswa akan memiliki ketergantungan terhadap teknologi AI. Dikhawatirkan kasus plagiarisme akan meningkat karena kemudahan dalam mengakses informasi. Selain itu, dikhawatirkan juga AI dapat menurunkan rasa hormat siswa ke guru. Hal ini dikarenakan siswa merasa dapat belajar tanpa guru dan tidak lagi menghargai guru.
Untuk meminimalisir adanya ancaman tersebut, diperlukan edukasi terhadap prinsip-prinsip dalam penggunaan AI. University of North Carolina at Charlotte mengatakan terdapat dua prinsip dalam penggunaan AI, yaitu prinsip etis dan kognitif. Prinsip etis berkaitan dengan bagaimana transparansi dan kebijakan dalam penggunaan AI di sekolah. Dalam prinsip ini, guru harus melakukan komunikasi yang baik dan tegas dengan siswa terkait penggunaan AI. Prinsip kedua yaitu prinsip kognitif yang menekankan pada bagaimana AI dapat membantu siswa dalam pembelajaran. Guru perlu membimbing siswa dan memberikan cara-cara yang baik terkait penggunaan AI dalam pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama antara lembaga pemerintahan dengan lembaga pendidikan dalam rangka memaksimalkan keuntungan dari penggunaan AI di bidang pendidikan. Penggunaan AI yang baik dan sesuai arahan akan memberikan dampak positif bagi perkembangan dunia pendidikan di kemudian hari. Lembaga pendidikan dapat memberikan pelatihan bagi guru agar mampu memanfaatkan AI sebagai media pembelajaran yang interaktif bagi siswa. Selain itu, sekolah juga harus memberikan bimbingan dan pembinaan kepada siswa agar mereka menggunakan AI dengan bijak sehingga meningkatkan daya berpikir kritis, kreatif, dan inovatif.
Sumber:
ADVERTISEMENT