Apakah Tes MBTI Itu Valid?

Syauqi Matahari Sya'ban
Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya
Konten dari Pengguna
27 November 2022 20:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syauqi Matahari Sya'ban tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Apakah tes MBTI itu valid? Foto diambil oleh Syauqi Matahari Sya'ban
zoom-in-whitePerbesar
Apakah tes MBTI itu valid? Foto diambil oleh Syauqi Matahari Sya'ban
ADVERTISEMENT
Nama MBTI sudah tidak asing lagi bagi telinga kita, kecuali anda jarang menggunakan sosial media. Saat ini, MBTI adalah salah satu “teori” psikologi yang populer di kalangan remaja yang bisa kita temukan di seluruh platform sosial media, mulai dari facebook, instagram, youtube, dsb. Nah, tahukah kamu? Bahwa MBTI memiliki validitas dan reliabilitas yang rendah? Dan kenapa masih banyak orang yang menggunakan MBTI itu? Simak penjelasannya!
ADVERTISEMENT
Apa itu MBTI?
Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) adalah kuesioner laporan diri introspektif yang mengungkapkan preferensi psikologis yang berbeda untuk bagaimana orang melihat dunia dan membuat keputusan. Tes mencoba untuk menetapkan skor untuk masing-masing dari empat kategori. Empat kategori tersebut adalah Introversion-Extroversion (I-E), Sensing-Intuition (S-N), Thinking-Feeling (T-F), dan Judging-Perceiving (J-P). Satu huruf dari setiap kategori diambil untuk menghasilkan hasil tes empat huruf
MBTI didirikan oleh dua orang Amerika, yaitu Katherine Cook Briggs dan putrinya, Isabel Briggs Myers. Mereka terinspirasi oleh buku Psychological Types karya psikiater Swiss, Carl Jung. Isabel Myers menyebut dirinya seorang INFP karena dia begitu terpesona dengan konsep introversi. Namun, dia merasa buku itu terlalu rumit untuk masyarakat umum, jadi dia mencoba membuat fungsi kognitif Jung lebih mudah dipahami.
ADVERTISEMENT
Reliabilitas MBTI
Nowack (1996) menyatakan bahwa meskipun terdapat berbagai jenis reliabilitas, uji keandalan pengujian ulang paling relevan dengan inventaris kepribadian yang digunakan dalam pengembangan karir. Secara umum, National Academy of Sciences Review Committee menemukan bahwa uji ulang uji keandalan MBTI tampaknya lemah di sebagian besar penelitian sebelumnya (hanya 47% responden yang mempertahankan penunjukan tipe awal mereka selama periode 5 minggu dalam satu studi tinjauan utama). Temuan ini menunjukkan bahwa harus berhati-hati ketika klasifikasi MBTI digunakan untuk memfasilitasi pengambilan keputusan karir atau proses perencanaan dengan karyawan. Selain itu, beberapa penelitian terbatas juga menunjukkan bahwa skala judging-perceiving (J-P) tidak sepenuhnya independen dari skala sensing-intuition (S-N) dengan korelasi antara skala ini mulai dari 0.23 hingga 0.48. Sensors cenderung menjadi judgers, sedangkan intuition cenderung menjadi perceivers dalam sampel penelitian yang diteliti.
ADVERTISEMENT
Validitas MBTI
Hal yang menjadi masalah dalam validitas MBTI adalah skalanya. Pada tahun 1991, sebuah panel dari National Academy of Sciences meninjau data dari studi penelitian MBTI dan menemukan bahwa hanya skala I-E yang sangat berkorelasi dengan skala yang sebanding dari instrumen lain dan digunakan untuk menilai konsep yang berbeda. cara. Di sisi lain, skala S-N dan T-F menunjukkan validitas yang relatif lemah. Studi ini didasarkan pada ukuran validitas berbasis validitas terkait kriteria apakah MBTI memprediksi hasil tertentu yang terkait dengan hubungan interpersonal atau kesuksesan karir/kinerja kerja? Tidak ada cukup bukti untuk membuat klaim kegunaan, terutama untuk empat font dari tanggapan individu terhadap item MBTI.
Efek Barnum-Forer
Vohs (2016) menyebutkan di dalam artikelnya bahwa efek Barnum atau efek Forer terjadi ketika orang percaya bahwa deskripsi kepribadian berlaku khusus untuk mereka padahal dalam kenyataannya deskripsi diisi dengan informasi yang berlaku untuk semua orang. Efek ini berarti bahwa orang dapat dengan mudah dibodohi dengan berpikir bahwa informasi tersebut hanya relevan bagi mereka, padahal sebenarnya itu adalah informasi umum. Hal ini merupakan salah satu penyebab kenapa masih banyak orang yang mempercayai dan menggunakan MBTI, karena menganggap bahwa sifat-sifat yang ditunjukkan dari hasil tes kepribadiannya dikhususkan hanya untuk orang tersebut, padahal sifat yang ditunjukkan adalah hal yang umum.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
MBTI bukanlah hal yang bisa diandalkan karena memiliki validitas dan reliabilitas yang rendah. tentu tidak masalah jika MBTI hanya dipakai sebagai lelucon bersama dengan teman-teman anda. Akan tetapi, diperlukan kehati-hatian dalam mengklaim bahwa MBTI itu saintifik. Kita juga harus dapat memahami dan menghindari efek Barnum-Forer dari MBTI.
References
Block, M. (2018, September 22). How the myers-briggs personality test began in a mother's living room lab. https://www.npr.org/2018/09/22/650019038/how-the-myers-briggs-personality-test-began-in-a-mothers-living-room-lab
Myers, I. B., & Myers, P. B. (1995). In Gifts differing: Understanding personality type (1st ed.). Davies-Black Publishing.
Vohs, K. D. (2016, August 1). Barnum Effect. Encyclopedia Britannica. https://www.britannica.com/science/Barnum-Effect