Saya dan Ekonomi

Syed Fauzan Abubakar
melanjutkan pendidikan di UNIVERSITAS AMIKOM PURWOKERTO fakultas bisnis dan ilmu sosial
Konten dari Pengguna
26 Desember 2022 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syed Fauzan Abubakar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-memberi-buah-kepada-orang-lain-95425/
zoom-in-whitePerbesar
https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-memberi-buah-kepada-orang-lain-95425/
ADVERTISEMENT
Memang secara umum, ilmu ekonomi sudah dipelajari dari bangku SMA hingga perguruan tinggi, bahkan dikegiatan sehari-hari kita tanpa sadar sudah menerapkan kegiatan ekonomi. Tapi untuk saya pribadi, saya baru bisa memahami ilmu ekonomi dasar di bangku perkuliahan, yang di mana pada saat SMA saya sama sekali tidak memahami pelajaran ekonomi bahkan saya sangat sering sekali mengulang ketika ujian.
ADVERTISEMENT
Tapi setelah mulai menduduki bangku perkuliahan, saya baru merasa mengerti tentang ilmu ekonomi walaupun masih ilmu dasar, seperti tentang permintaan dan penawaran atau supply and demand yang secara garis besar hanya memiliki kesamaan yang terbalik. Di mana ada permintaan di situ ada penawaran, di mana ada penawaran di situ juga ada permintaan. Permintaan membutuhkan barang dan jasa, sedangkan penawaran, yaitu menyediakan barang dan jasa. Dan hal ini baru benar-benar saya pahami setelah saya menduduki bangku perkuliahan.
this money staring at you https://www.pexels.com/id-id/pencarian/ekonomi
Sehingga kalau kita berbicara tentang permintaan dan penawaran, tentu ada kegiatan ekonomi yaitu transaksi jual beli, di mana kita tentu tidak asing lagi sama yang namanya harga. Sehingga kegiatan di atas bisa saling mempengaruhi pola atau daya beli masyarakat. Yang seperti kita ketahui bahwa manusia memiliki akal untuk berpikir rasional dalam menentukan pilihannya. Ketika harganya naik, maka permintaannya akan menurun. Sama seperti saya, kaum pemilih yang kalau harganya mahal pasti membeli barang identik yang lebih murah. Dan menyinggung tentang harga maka pasti berkaitan sama yang namanya pendapatan masyarakat, yang berarti bahwa memang secara nyata daya beli konsumen juga dipengaruhi oleh besarnya pendapatan di masyarakat. Nah, dalam ilmu ekonomi yang barusan saya pelajari ada yang namanya normal goods dan inferior goods. Normal goods adalah barang yang permintaannya akan naik ketika pendapatan juga naik, dan permintaan akan turun ketika pendapatan juga menurun. Sedangkan inferior goods adalah barang yang permintaannya akan turun ketika pendapatan di masyarakat naik. Contohnya seperti saya anak kos yang tidak lagi membeli mi instan ketika awal bulan.
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya, hal itu disebut dengan perilaku konsumen, yaitu perilaku yang dipengaruhi oleh keadaan dan situasi dari lingkungannya. Artinya, seorang konsumen memiliki selera, penilaian, pendapat, kebutuhan, dan sikap yang berbeda. Menyesuaikan segala kegiatan ekonominya berdasarkan kelas sosial atau lingkungannya. Sehingga pengambilan keputusannya dipengaruhi beberapa faktor salah satunya yaitu faktor sosial. Yaitu faktor yang dipengaruhi oleh sejumlah aturan sosial yang berlaku di sekitarnya, seperti seseorang atau kelompok yang dijadikan panutan, keluarga, dan status sosial.
Dan setelah mempelajari ekonomi manajerial, saya merasa bahwa tugas dari seorang manajer itu sepertinya berat, karena setiap keputusan yang diambil untuk perusahaan akan ada risiko yang harus dipertanggung jawabkan, bersaing dengan banyak perusahaan yang di mana setiap perusahaan pasti ingin sekali memenangkan kompetisi dipasaran, baik dipasar persaingan sempurna, monopolistik, dan oligopoli, sedangkan pasar monopoli adalah pasar yang hanya dimiliki oleh satu perusahaan sehingga dia bebas menentukan harganya sendiri, karena hanya dia yang memiliki barang tersebut. Sehingga dia dapat bebas menentukan harganya sendiri, dan ini sangat berbeda jauh dengan pasar persaingan bebas yang di mana harga dari suatu barang ditentukan oleh pasar atau permintaan dan daya beli masyarakat. Sehingga keputusan manajer untuk memaksimalkan keuntungan akan penuh risiko, karena keputusan yang diambil akan dapat berdampak pada perusahaan lain. Maka dari itu seperti yang saya ketahui, seorang manajer dengan informasi yang dia peroleh dari berbagai sumber harus bisa mengantisipasi atau menyelesaikan permasalahan berdasarkan pengalaman bisnis yang ia miliki, sehingga dia akan berupaya sebisa mungkin untuk membuat sistem yang terbaik dalam mengelola perusahaan baik dari segi produksi, biaya, SDM dan lain sebagainya, sehingga seorang manajer akan dapat segera membuat keputusan yang terbaik bagi kelangsungan perusahaan.
ADVERTISEMENT
Baiklah sebagai warga sipil, mungkin hanya itu yang jari-jari saya bisa ketik, dan mungkin saja tulisan saya ini masih banyak kekeliruan yang harusnya kita pelajari bersama. Sehingga saya dan ekonomi nantinya akan semakin saling memahami.
Saya juga teringat yang disampaikan oleh menteri keuangan di Indonesia, Sri Mulyani pernah bilang:
"Supply and demand itu macam-macam, termasuk perasaan, kalau sesuatu itu supply nya banyak demand nya sedikit, apa yang terjadi. Maka harganya jatuh, nilainya lebih rendah. Maka dari itu kalau memberi perhatian jangan terlalu banyak".