Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Efek Konten Video Singkat TikTok terhadap Penurunan Attention Span
26 Desember 2024 12:54 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Syeila Rahma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam cara kita mengakses infomasi. Jika dahulu hanya melalui koran, majalah, atau radio, kini akses infomasi dapat dilakukan dengan lebih mudah melalui berbagai platform media sosial. Salah satu yang paling populer adalah TikTok. Aplikasi ini berhasil menarik jutaan pengguna di seluruh dunia sebab memiliki konsep yang unik.
ADVERTISEMENT
TikTok merupakan media sosial yang diciptakan oleh pengusaha Tiongkok bernama Zhang Yiming. Awalnya, aplikasi ini bernama Douyin dan hanya diperuntukkan untuk penduduk Tiongkok. Namun, karena popularitasnya semakin tinggi, penggunaannya pun diperluas dan berganti nama menjadi TikTok.
Aplikasi TikTok memungkinkan penggunanya untuk membuat dan menikmati video pendek dengan durasi minimal beberapa detik hingga maksimal 10 menit. Konten yang disajikan pun bervariasi, mulai dari hiburan, tarian, tips, atau edukasi. Tidak hanya itu, aplikasi TikTok juga dilengkapi dengan algoritma supaya konten yang terus muncul sesuai dengan preferensi penggunanya. Fitur inilah yang akhirnya membuat banyak orang merasa nyaman dan betah menatap TikTok hingga berjam-jam.
Namun, di balik popularitasnya, TikTok membawa dampak yang kurang baik dalam aspek kemampuan konsentrasi. Seseorang yang terus-menerus menonton konten video singkat akan menurunkan tingkat attention span atau rentang perhatiannya. Attention span adalah kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi pada sesuatu tanpa teralihkan. Menurut Wikipedia, attention span mengacu pada durasi waktu seseorang dapat fokus pada suatu tugas sebelum terganggu.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, ada hasil riset menunjukkan bahwa Indonesia menjadi negara dengan jumlah pengguna TikTok terbanyak di dunia. Dikutip dari kompas.com, per Juli 2024 pengguna TikTok di Indonesia tembus 157 juta, mengalahkan Amerika Serikat yang sebesar 120 juta. Fakta ini menimbulkan kekhawatiran, terutama karena sebagian besar pengguna TikTok di Indonesia berasal dari generasi muda.
Generasi muda yang terbiasa dengan konten video singkat akan cenderung lebih sulit mempertahankan fokus pada tugas yang membutuhkan waktu lebih lama. Mereka menjadi lebih mudah bosan dan kurang sabar dalam memproses informasi yang lebih kompleks. Jika kebiasaan ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin akan berdampak negatif pada kemampuan belajar, produktivitas, dan perkembangan kognitif mereka secara keseluruhan.
Tentu saja, hal ini tidak bisa diabaikan. Sebagai generasi muda, kita perlu mulai belajar untuk membatasi diri terhadap konten video singkat seperti TikTok. Salah satu langkah sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi intensitas penggunaannya. Misal, jika biasanya kita menghabiskan waktu hingga dua jam sehari, cobalah menguranginya menjadi satu jam. Selain itu, carilah alternatif kegiatan yang lebih produktif seperti membaca buku, berolahraga, atau berdiskusi secara langsung dengan teman supaya bisa melatih kembali fokus dan konsentrasi kita.
ADVERTISEMENT
Sumber:
“Attention span.” Wikipedia, https://en.wikipedia.org/wiki/Attention_span
”Indonesia Pengguna TikTok Terbesar di Dunia, Tembus 157 Juta.” Kompas Tekno, https://tekno.kompas.com/read/2024/10/25/15020057/indonesia-pengguna-tiktok-terbesar-di-dunia-tembus-157-juta-kalahkan-as