Konten dari Pengguna

Menelusuri Jejak Sejarah: Fakta Menarik Pulau Banda Neira

syela Ernanda
Mahasiswa Sastra Indonesia di Universitas Pamulang.
2 Desember 2024 17:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari syela Ernanda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sumber foto: Unsplash.com/Banda Neira
zoom-in-whitePerbesar
Sumber foto: Unsplash.com/Banda Neira
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, terdiri dari 17.000 pulau yang membentang dari Sabang di ujung barat hingga Merauke di ujung timur. Keberagaman geografis ini menjadi keunikan tersendiri bagi Indonesia, dengan pulau-pulau utama seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua yang dimana masing-masing dari pulau tersebut memiliki keaneargaraman khasnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu pulau indah yang dimiliki Indonesia yaitu Pulau Banda Neira. Terletak di Kepulauan Banda, Maluku. Dengan luas daratan sekitar 180,59 kilometer persegi, dengan total wilayah kepulauan mencapai 2.568 kilometer persegi. Banda Neira merupakan pulau kecil yang kaya akan sejarah dan keindahan alam. Dikenal sebagai pusat perdagangan rempah-rempah pada abad ke 16-17 menjadikan Banda Neira sebagai tujuan utama dalam jalur perdagangan Internasional. Selain itu disamping keindahannya Pulau Banda Neira menyimpan warisan sejarah yang mendalam.Berikut fakta menarik tentang Pulau Banda Neira yang harus kamu tahu!
1. Benteng Belgica, jejak Belanda yang diabadikan dalam uang Rp. 1.000
Benteng yang dibangun pada 4 September 1611 atas perintah Gubernur Jenderal VOC Pieter Both, memiliki tinggi 30 meter diatas permukaan laut. Terletak di atas bukit Tabeleku. Tujuan didirikan benteng ini untuk menghadapi perlawanan masyarakat Banda yang menantang monopoli perdagangan pala oleh VOC. Selain itu benteng ini juga dijadian sebagai pusat pemerintahan VOC pada zaman kolonial, sebelum akhirnya pindah ke Batavia.
ADVERTISEMENT
2. Banda Neira Merupakan Penghasil Rempah Terbesar
Pulau ini merupakan satu-satunya penghasil pala terbaik di dunia, yang pada masa itu harganya setara dengan emas. Tidak hanya pala, tetapi juga rempah lainnya seperti cengkih dan lada. Pada abad ke 16-17 Banda Neira menjadi pusat perdagangan rempah-rempah internasional.
3. Bung Hatta Pernah diasingkan di Pulau Banda
Banda Neira pernah menjadi saksi pengasingan Bung Hatta selama 6 tahun lamanya. Beliau bersama Sutan Syahrir diasingkan lantaran dinilai membangkang terhadap pemerintahan Belanda. Mereka sengaja diasingkan ke pulau cantik Banda Neira agar sikapnya bisa melunak kepada belanda, namun usaha itu gagal.
Saat ini rumah pengasingan Bung Hatta telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya dari Maluku oleh Kementrian dan Kebudayaan (Kemendikbud). Dan menjadi salah satu objek wisata sejarah yang paling utama di Banda Neira.
ADVERTISEMENT
4. Daya Tarik Air Manis di Banda Neira
Air manis di Banda Neira dapat ditemukan di beberapa sumber alami di pulau tersebut. Air ini dikenal memiliki rasa manis yang khas dan digunakan oleh penduduk setempat untuk kebutuhan sehari-hari, seperti minum. Sumber air manis ini menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke pulau ini, menambah pengalaman unik saat menjelajahi keindahan alam dan budaya Banda Neira.
Banda Neira bukan hanya pulau yang menyimpan keindahan alam indonesia, tetapi terdapat sejarah dan budaya yang melekat. Dengan warisan sejarah yang mendalam, mulai dari perannya dalam perdagangan rempah-rempah hingga sebagai lokasi mendokumentasikan tokoh-tokoh penting, Banda Neira mengajak kita untuk memikirkan perjalanan bangsa ini. Keindahan alamnya yang memukau, ditambah dengan pelestarian penduduk lokal, menjadikan pulau ini sebagai destinasi yang layak untuk dijelajahi. Melalui pelestarian budaya dan alamnya, Banda Neira dapat terus bersinar sebagai permata di tengah lautan Indonesia yang kaya akan keanekaragaman.
ADVERTISEMENT