Cap Segel Kuno Ditemukan pada 2500 Sebelum Masehi

Syifana Awuru Putri
Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Adab dan Budaya Islam, Prodi Sejarah Peradaban Islam
Konten dari Pengguna
25 April 2021 9:24 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syifana Awuru Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penyegelan dalam surat (Sumber: https://unsplash.com/photos/j0VL_haSyhM)
zoom-in-whitePerbesar
Penyegelan dalam surat (Sumber: https://unsplash.com/photos/j0VL_haSyhM)
ADVERTISEMENT
Kini, segel menjadi bagian dari merek sebuah produk. Kebanyakan orang menggunakannya sebagai ciri pada barang tertentu atau mengesahkan dokumen tertentu dan juga sebagai cap dalam surat berharga. Namun, dalam catatan sejarah ternyata pemakaian segel sudah digunakan sejak 2500 SM.
ADVERTISEMENT
Dalam buku Usborne World History Ancient World juga menyebutkan bahwa pembuatan segel menjadi salah satu kerajinan pada Peradaban India Kuno atau Indus. Bahkan segel dengan desain sederhana telah digunakan pada periode Indus awal.
Pembuatan Segel
Foto tiga segel berbeda dari peradaban Sungai Indus (Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/43/W8nafs_aic000005ap.jpg)
Dijelaskan dalam buku The Ancient Indus Valley karya Jane R. Mcintosh, segel adalah salah satu temuan paling khas dari Peradaban Indus. Biasanya terbuat dari steatite (soapstone) yang dikeraskan dengan cara ditembakkan. Ada juga segel yang terbuat dari tanah liat yang belum dipanggang. Disisi lain ada juga segel yang terbuat dari lilin namun jarang digunakan karena mudah hancur dan menghasilkan keausan pada segel.
Dr. Mcintosh, seorang arkeolog memaparkan bahwa segel Indus terdiri dari dua hal yaitu desain dan prasasti. Desainnya bisa dikenal dan maknanya mudah dipahami oleh siapa saja, sedangkan prasasti itu hanya bisa dibaca oleh segelintir orang yang terpelajar. Tetapi studi tentang segel dari budaya lain menunjukkan bahwa itu mungkin nama pribadi, gelar, atau keduanya.
ADVERTISEMENT
Segel Indus memiliki kekhasan yaitu berbentuk persegi dengan bos di bagian belakang yang berlubang setengah lingkaran sehingga bisa dibawa dengan tali atau diikat ke ikat pinggang atau pergelangan tangan. Hal itu menunjukkan bahwa segel diletakkan pada tali atau karung yang digunakan untuk mengemas bal barang.
Segel Kuno Menggambarkan Seekor Binatang
Indus Valley Civilization seals (Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2/28/Indus_Valley_Civilization_seals.jpg)
J. M. Kenoyer, Departemen Arkeologi dan Museum, Pemerintah Pakistan. Memaparkan bahwasannya kebanyakan dari segel Indus itu menggambarkan seekor binatang. Seringkali dengan palung makan di depannya. Fiora Chandler dalam karyanya Usborne World History Ancient World juga mengemukakan bahwa pekerja batu membuat segel berukir dengan tulisan dan gambar hewan di atasnya.
J. M Kenoyer menjelaskan gambar yang paling umum adalah unicorn, makhluk dengan tanduk tunggal yang menggabungkan elemen banteng tanpa bulu dan antelop. Segel unicorn telah ditemukan di sebagian kota besar dan kecil di Indus, khususnya di Mohenjo-daro. Sedangkan, lima puluh segel menggambarkan banteng zebu yang ditemukan di Mohenjo-daro dan Harappa.
ADVERTISEMENT
Segel Zebub umumnya berukuran besar dan memiliki prasasti pendek. Hewan lain termasuk gajah, badak, harimau, kerbau, domba dan kambing. Segel Indus pasti memiliki arti khusus. Meskipun penggambaran hewan telah distandarisasi, hanya terdapat perbedaan kecil yang terjadi pada desainnya, meskipun beberapa memiliki tema yang sama.
Menafsirkan Segel
Segel Indus menggambarkan unicorn (Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/d0/Clevelandart_1973.161.jpg)
Banyak ahli yang menganggap bahwa hewan yang digambarkan mewakili kelompok tertentu. Sarjana lain berpendapat bahwa gambar segel adalah totem yang terkait dengan kota-kota tertentu. Jane Mcintosh memaparkan segel yang menggambarkan unicorn biasanya mewakili bangsa elite dan pejabat, segel zebu jarang ditemukan karena berkaitan dengan penguasa itu sendiri, sedangkan hewan dan desain lain mewakili kelompok lebih rendah.
J. M. Kenoyer, Departemen Arkeologi dan Museum, Pemerintah Pakistan, menjelaskan segel dari Mohenjo-daro yang menunjukkan ritual atau adegan mitologi. Seseorang memberikan persembahan kepada dewa di pohon, diawasi oleh seekor domba jantan berwajah manusia, sementara tujuh sosok membentuk prosesi di latar depan. Aska Parpol telah membuat interpretasi mendetail tentang pemandangan ini, menghubungkannya dengan kosmologi tradisional India.
ADVERTISEMENT
Rossman (1989), dalam studi tentang segel unicorn, telah menunjukkan bahwa ada variasi gaya kecil dan perbedaan detail di antara representasi unicorn di berbagai wilayah, tetapi secara umum mematuhi ikonografi dan pelaksanaan standar, dengan semua detail utama menjadi sama.
Proyek Penelitian Arkeologi Harappa, Departemen Arkeologi dan Museum, Pemerintah Pakistan, memaparkan tentang segel dari Harappa menggambarkan unicorn, simbol yang paling umum, kemungkinan menunjukkan bahwa pemegangnya mewakili negara Harappa dalam beberapa kapasitas. Di bagian atasnya terdapat prasasti yang ditulis terbalik sehingga kesan yang dibuatnya mengarah ke arah yang benar untuk dibaca, prasasti ini diawali dengan bentuk lonjong dengan garis lengkung setiap sudutnya, yang oleh sebagian ahli dianggap mewakili kota, dan diakhiri dengan "toples bergagang", tanda yang sangat umum, biasanya ditempatkan di akhir prasasti atau segmen di dalamnya. Tanda kedua, dua garis pendek, juga ada di tempat yang biasanya ditempati dalam prasasti.
ADVERTISEMENT
Kegunaan Segel
potongan yang diimpor sebagai manik-manik dari luar Mesopotamia dan kemudian diukir menjadi segel. Ini membuktikan jaringan perdagangan tumbuh yang menghubungkan Mesopotamia dengan Asia Tengah dan India. (Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/eb/Mesopotamian_-_Barrel-Shaped_Cylinder_Seal_-_Walters_42655.jpg)
Pada buku The Ancient Indus Valley yang ditulis oleh Jane R. Mcintosh, menjelaskan tentang kegunaan segel. Segel biasanya dipakai sebagai identitas dan kredensial individu. Biasanya digunakan sebagai pengenal oleh individu-individu yang melewati antara politik dalam bisnis perdagangan dan pengadaan sumber daya. Segel pribadi juga dapat digunakan oleh individu untuk menetapkan identitas mereka dalam transaksi pribadi.
Segel bisa saja digunakan untuk membuat impresi pada media lunak, seperti tanah liat atau lilin yang ditempelkan pada barang. Penyegelan semacam itu dapat berfungsi untuk mengidentifikasi barang-barang yang sudah tua sebagai milik negara atau milik individu tertentu.
Penggunaan segel ternyata sudah digunakan sejak zaman kuno, yang pada umumnya sebagai konteks perdagangan dan perpindahan barang. Dan sampai sekarang pun masih digunakan hanya saja berbeda dari bentuk desain serta bahannya. Kebanyakan orang menggunakannya untuk menunjukkan otoritas mereka atau membuktikan kredensial mereka.
ADVERTISEMENT