Konten dari Pengguna

From Waste to Soil Nutrition: Pengolahan Limbah Organik Menjadi Pupuk Organik

Syifa A
Mahasiswa Angkatan Tahun 2021 di Universitas Diponegoro Semarang dengan Prodi Jurusan Ilmu Hukum.
11 Agustus 2024 9:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syifa A tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Oleh Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro

Dokumentasi Mahasiswa KKN TIM II 2023/2024 Universitas Diponegoro saat melakukan program multidisiplin dengan judul "From Waste to Soil Nutrition: Pengolahan Limbah Organik Menjadi Pupuk Organik"
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi Mahasiswa KKN TIM II 2023/2024 Universitas Diponegoro saat melakukan program multidisiplin dengan judul "From Waste to Soil Nutrition: Pengolahan Limbah Organik Menjadi Pupuk Organik"
ADVERTISEMENT
Pemalang (10/08/2024) - Dalam upaya mengatasi masalah limbah di Kabupaten Pemalang yang semakin mengkhawatirkan, Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) melakukan pengolahan limbah organik menjadi pupuk organik. Proses ini tidak hanya mengurangi jumlah limbah yang berakhir di tempat pembuangan akhir, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi pertanian. Limbah organik yang biasanya dianggap sebagai masalah, kini diubah menjadi sumber nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tanah, memberikan kehidupan baru bagi lahan pertanian di Desa Sewaka.
ADVERTISEMENT
Transformasi limbah organik menjadi pupuk organik melibatkan proses penguraian bahan-bahan organik seperti sisa makanan, daun kering, kotoran ternak, dan limbah pertanian. Bahan-bahan ini diurai secara alami menjadi pupuk yang kaya akan nutrisi. Pupuk organik yang dihasilkan dari limbah ini mengandung unsur hara yang lengkap dan seimbang yaitu unsur hara makro (N, P, dan K) dan unsur mikro (Mg, Ca, Fe, dan Zn) sehingga mampu memberikan dampak yang optimal bagi pertumbuhan tanaman serta memperbaiki struktur tanah karena berasal dari bahan organik tanpa tambahan bahan kimia.
Dokumentasi Mahasiswa KKN TIM II 2023/2024 Universitas Diponegoro saat melakukan uji coba pemberian pupuk organik padat ke pohon delima
Dokumentasi Mahasiswa KKN TIM II 2023/2024 Universitas Diponegoro saat melakukan uji coba pemberian pupuk organik cair ke pohon mangga
Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pertanian berkelanjutan, penggunaan pupuk organik dari limbah menjadi alternatif lain bagi para petani. Pupuk organik ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mampu meningkatkan hasil panen tanpa merusak keseimbangan ekosistem. Pengolahan limbah organik ini menghasilkan pupuk dalam dua bentuk, yaitu padat dan cair, sehingga penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan para petani. Bentuk padat lebih cocok untuk pemupukan dasar, sementara pupuk cair bisa digunakan untuk pemupukan susulan atau penyemprotan langsung pada tanaman, memberikan fleksibilitas dalam penerapannya sesuai dengan jenis tanaman dan kondisi lahan.
ADVERTISEMENT
Pengolahan limbah organik menjadi pupuk organik merupakan langkah konkret dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendukung pertanian yang berkelanjutan. Dengan memanfaatkan limbah sebagai sumber daya yang berharga, kita dapat menciptakan siklus yang harmonis antara manusia dan alam, di mana limbah yang sebelumnya dianggap tidak berguna, kini menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas tanah dan keberlanjutan pangan di masa depan.
Penulis : Mahasiswa TIM II KKN 2023/2024 Universitas Diponegoro di Desa Sewaka
Dosen Pembimbing Lapangan : Brian Pradana, S. T., M. T.