Konten dari Pengguna

Tingkatkan Ruang Bicara Cegah Kekerasan Seksual Meningkat

Syifa Humairo
Mahasiswa Penerbitan Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta
21 Juli 2024 19:22 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syifa Humairo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hidup dalam kegelapan menjadi trauma berkepanjangan korban | Sumber : Pexel.com
zoom-in-whitePerbesar
Hidup dalam kegelapan menjadi trauma berkepanjangan korban | Sumber : Pexel.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Marak terjadinya kekerasan seksual di lingkungan masyarakat, khususnya pada anak-anak sekolah kini mendapat kecaman dari banyak pihak. Para pelaku yang ternyata adalah orang terdekat bahkan seseorang yang biasa ada di sekitar kita bisa saja melakukan hal tersebut. Sering kali kita melihat di berita televisi, anak sekolah dasar yang baru saja pulang sekolah mendapatkan pelecehan di jalanan yang tengah sepi. Tidak hanya di tempat yang sunyi saja, di tempat ramai sekalipun oknum-oknum dapat berbuat kejahatan demikian.
ADVERTISEMENT
Menurut laman resmi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, berdasarkan jenisnya, kekerasan seksual dapat digolongkan menjadi kekerasan seksual yang dilakukan secara verbal, non fisik, fisik dan daring atau melalui teknologi informasi dan komunikasi.
Kekerasan seksual di sini bukan hanya yang memiliki bekas luka fisik, tetapi luka batinpun juga dapat dikatakan demikian jika adanya pemaksaan dan perundungan dari pelaku kepada korban. Korban yang selalu menyendiri, tidak memiliki teman, dan selalu menutup diri ini dapat dipertanyakan masalahnya yaitu dengan mengadakan ruang konsultasi dua arah.
Dalam satu tahunpun Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) pernah mencatat adanya 3.547 aduan kekerasan seksual terhadap anak sepanjang 2023. Bukan hanya dari anak- anak saja yang harus kita benahi dalam melindungi diri, namun dari para orang tua memiliki peran penting juga menjaga buah hati mereka.
ADVERTISEMENT
Sungguh prihatin bagi sejumlah masyarakat apabila di sekitar rumahnya terdapat anak dibawah umur yang mengalami kekerasan seksual. Kekerasan seksual awal mulanya terjadi karena adanya pelecehan kecil yang kerap berulang kali dilakukan. Adapun pelaku yang selalu tayang di setiap headline berita adalah mereka yang memiliki kekuasaan dan paling tinggi pangkatnya dibanding dengan sang korban. Adanya intimidasi dan gertakkan dari pelaku, akan memungkinkan korban diam dan takut bercerita apalagi mengadukannya kepada pihak berwenang.
Maka dari itu, ruang bicara dua arah inilah yang dapat menjadi wadah penanggulangan kekerasan seksual. Mengumpulkan para guru serta persatuan psikolog dalam tiap lingkungan sekolah berguna sebagai dasar kepedulian untuk korban. Peran Psikolog pun diharuskan ada sekitar satu atau dua orang dalam tiap sekolah. Bisa juga melalui peran guru BK yang justru paling diutamakan.
ADVERTISEMENT
Apabila peristiwa ini terjadi pada anak di bawah umur, penanganan traumatis bagi si anak akan panjang proses pemulihannya. Akan tetapi yang ditekankan dalam ruang bicara dua arah ini adalah dengan adanya pendekatan kepada siswa yang menunjukkan gejala-gejala kecil yang hampir atau telah mengalami kekerasan seksual. Melalui bantuan psikolog dengan memberitahukan apa saja gejala-gejala tersebut bisa menjadi himbauan bagi para guru dalam mengajar sekaligus memperhatikan siswanya.
Bila adanya indikasi pada anak, seperti keluhan kecil ketika disentuh sedikit akan marah dan berteriak, tatapan kosong, jarang bermain di kelas. Dan kemudian gejala parahnya lagi adalah ketika korban mengalami permasalahan dalam sistem reproduksinya, tidak konsentrasi penuh pada pelajaran, maupun pertanda-tanda buruk lainnya yang menyebabkan korban terlihat berbeda dari teman lainnya dapat ditanggapi dengan serius. Berbicara pelan dan berdiskusi kecil pada korban tanpa harus menyebar luaskan permasalahan ke teman-teman se kelasnya, ini dapat dilakukan para guru.
Kenyamanan diskusi dua arah solusi termumpuni yang dapat dilakukan | Sumber : Pexel.com
Ketika komunikasi dua arah terjadi, maka korban akan menceritakan meskipun singkat hal yang terjadi pada dirinya. Biarkan korban menangis dengan meluapkan emosi pada orang yang mendengar, maka akan meredakan rasa depresi pada dirinya. Bukan hanya terjadi pada anak- anak, kekerasan seksual juga dapat dirasakan bagi orang dewasa dan remaja. Apalagi permasalahannya ketika mereka memiliki status hubungan dengan pasangan.
ADVERTISEMENT
Kekerasan pada pasangan inilah yang lebih sulit penanganannya karena memiliki ikatan yang erat dan sulit dilepas. Sosialisasi kepada masyarakat juga bisa dilakukan, karena seorang korban yang merasa dirinya sendirian, dan ingin bercerita namun tidak ada yang mendengarkannya akan memperburuk jati dirinya. Bila mana sejumlah masyarakat mempunyai kerabat yang sedang mengalami kekerasan seksual pada pasangannya dan ternyata korban sedang bercerita, cobalah untuk tetap mendengarkannya sampai selesai. Biasanya korban yang selalu diacuhkan dan penyendiri ini yang dapat menimbulkan kasus lebih parah lagi, yaitu self harms.
Diskusi dua arah dengan psikolog guna membantu kegelisahan yang terjadi bagi korban dapat dijalankan setidaknya tiga kali pertemuan dalam seminggu. Selain penanganan pada korban, bagi pelakupun juga perlu dilakukan yaitu dengan menunjukkan dampak negatif yang terjadi bagi pelaku yang sudah tidak dapat diselamatkan cara kerja otaknya. Memberikan efek jera bagi pelaku dengan dipenjarakan namun sebelum dipenjarakan, perlu adanya bimbingan besar untuk pelaku agar tidak melakukan hal keji itu lagi.
Memiliki lingkungan positif dan teman bicara adaptif langkah awal menjauhi kekerasan seksual | Sumber : Pexel.com
Membenahi diri dalam pergaulan, mengikuti kegiatan sosial yang bermanfaat, dan mencari lingkungan pertemanan yang positif perlu dilakukan semua anak. Meskipun akan ada segelintir
ADVERTISEMENT
orang yang memiliki sisi negatif, namun dapat dipastikan mampu mencegah kekerasan seksual terjadi karena memiliki teman yang melindungi kita.
Kejadian yang menjadi hal tabu bagi masyarakat tidak bisa dijadikan bahan candaan semata. Karena pada hakekatnya seluruh tubuh kita ini hanyalah milik kita seorang, menjaga dan melindunginya adalah tanggung jawab diri sendiri. Dengan menggunakan pakaian tertutup, menjauhi hal-hal yang dilarang aturan norma, dan mencari teman yang selalu peduli dan mengerti layak diperhatikan bagi seluruh perempuan Indonesia untuk menjauhi dirinya dari perilaku tak terpuji tersebut, yaitu kekerasan seksual. Teman cerita itu penting untuk menjaga kewarasan. Selalu ajak temanmu ketika melewati tempat sepi, jika tidak memungkinkan untuk mengajak teman, cobalah untuk melewati tempat yang ramai untuk menjauhi tindakan yang tidak diinginkan terjadi.
ADVERTISEMENT