Konten dari Pengguna

Perubahan Makna Bahasa Pada Lirik Lagu Dangdut Berondong Tua: Kajian semantik

Syifa Nurul Rifdah
Mahasiswi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
8 Desember 2020 11:48 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syifa Nurul Rifdah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber foto: https://www.linguistikid.com/2016/10/pengertian-semantik-dalam-linguistik.html.
zoom-in-whitePerbesar
sumber foto: https://www.linguistikid.com/2016/10/pengertian-semantik-dalam-linguistik.html.
ADVERTISEMENT
setiap manusia yang dilahirkan ke bumi pasti memiliki bahasa, lalu apa bahasa itu?
ADVERTISEMENT
Bahasa merupakan alat yang digunakan setiap manusia dalam berkomunikasi baik melalui lisan maupun tulisan. Menurut KBBI, bahasa adalah sistem lambang bunyi yang memiliki sifat arbitrer, yang digunakan oleh anggota masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Pengertian bahasa menurut kamu Oxford, yakni the system of communication in speech and writing that is used by people of a particular country, (Yendra: 2018, 2) maksud dari penjelasan tersebut bahwa bahasa adalah sistem komunikasi yang dilakukan secara lisan maupun tulisan yang digunakan oleh setiap manusia pada masing-masing negara.
Bunyi adalah salah satu sistem bahasa. maksud dari hal tersebut bahwa bunyi yang dihasilkan oleh sebuah bahasa merupakan ujaran manusia yang berasal dari alat ucap dan memiliki makna di dalamnya. Menilik pengertian dari sistem bunyi yakni rangkaian bunyi atau suara ujar oleh alat ucap manusia yang memiliki sifat sistematis dan berulang-ulang. Sistematik yang dimaksud dalam bunyi bahasa bahwa bahasa dapat diuraikan menjadi satuan-satuan bunyi dan bukan merupakan sistem tunggal melainkan terdiri atas sub-sub sistem pembentuk, seperti bunyi (phonem), perubahan bunyi dan leksikon (morfem), gramatikal (syntax). (Yendra: 2018, 4) Dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan sistem bunyi yang diujarkan manusia melalui alat ucap dan di dalamnya mengandung sebuah makna baik secara eksplisit maupun implisit.
ADVERTISEMENT
Jika kita kembali pada abad ke- 18 asal usul mengenai spekulasi terhadap bahasa banyak sekali. Salah satunya dahulu bahasa mengalami perpindahan mulai dari wawasan keadamaan, mistik, dan tahayul, hal ini disebut dengan organic fase (fase organik). Pada fase ini penyelidikan awal terkait bahasa mengacu pada sebuah observasi. Dalam hal ini lebih dinilai sebagai salah satu pemikiran ilmiah yang berdasarkan pada logika dan kenyataan secara lebih realita dan konseptual. (Yendra: 2018, 13)
Menilik kembali perubahan zaman dan sosial yang di alami oleh masyarakat. Bahasa pun juga mengalami beberapa perubahan arti. Subuki dalam bukunya yakni semantik menjelaskan bahwa perubahan arti banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umum, kita dapat mengklasifikasinya menjadi dua bagian faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan arti, yakni perubahan arti kebahasaan dan perubahan arti non kebahasaan. Perubahan arti dalam tataran kebahasaan disebabkan oleh penyandingan dalam suatu kata dengan kata lain dalam derajat yang terlampau tinggi. Perubahan yang terkait dengan sebab kebahasaan ini juga memiliki keterkaitan dengan perubahan bentuk tertentu menjadi bagian dari elemen gramatikal sebuah bahasa. Perubahan arti pada non kebahasaan ini banyak sekali faktor-faktor di dalamnya, yakni ilmu dan teknologi, sosial, bidang pemakaian, pengaruh asing, kebutuhan istilah, dan tabu. Akan tetapi, hakikat pada perubahan arti ini menuai berbagai asosiasi. (Subuki: 2011, 105)
ADVERTISEMENT
Menilik lagu yang memiliki genre dangdut. Genre ini dahulu sangat digemari oleh kalangan dewasa dan lanjut saja, tetapi di zaman sekarang genre dangdut sedang memasuki fase kejayaannya yakni disukai oleh seluruh kalangan, baik dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa, bahkan lanjut usia.
Mengapa demikian?
Karena genre dangdut sekarang ini sudah dicampuri dengan nada-nada kekinian dan membuat semua kalangan menyukainya. Tidak hanya pada nadanya saja, di dalam lagu dangdut pun terdapat lirik-lirik lagu yang mengalami perubahan makna atau arti di dalamnya yang membuat pendengar bertanya-tanya akan makna dan arti tersebut. salah satu lagu dangdut yang mengalami perubahan makna atau arti yakin lagu Berondong Tua. Lagu ini dipopulerkan oleh salah satu artis papan atas yakni Siti Badriah pada tahun 2004. Album yang dirilis melalui label Nagaswara ini memuat 16 buah lagu dengan Berondong Tua menjadi salah satu lagu utamanya.
ADVERTISEMENT
“Berondong Tua”
Ada brondong tua.. tebar-tebar pesona..
sukanya daun muda dia lupa usia
ada berondong tua funky abis gayanya
sukanya hura-hura happy aja maunya
Reff:
Berondong-berondong tua..
jelalatan cari mangsa
keluar masuk lubang buaya..
jadi santapan wanita-wanita muda..
Berondong-berondong tua.. jelalatan cari mangsa
keluar masuk lubang buaya..
jadi santapan wanita-wanita muda..
jika kita menilhat lirik lagu di atas terdapat kata berondong tua, dahulu kata berondong di artikan dengan butir-butir jagung yang digoreng tanpa minyak atau dengan sedikit minyak sehingga mengembang dan pecah. Istilah berondong dahulu dan saat ini sebenarnya masih sama jika di dalam bahasa inggris dinamakan pop corn. Tetapi pada lirik lagu dangdut ini kata berodong di artikan sebagai seorang laki-laki, apalagi lirik lagu tersebut ditambahkan dengan kata tua kita tau bahwa arti kata tersebut yakni sudah lama hidup atau sudah lanjut usia. Sehingga terjadi perubahan makna atau arti yang terjadi di dalam lirik lagu ini yakni kata berondong tua yang memiliki arti awal butir-butir jagung, tetapi di dalam lirik lagu ini dimaknai atau diartikan sebagai laki-laki yang sudah lanjut usia.
ADVERTISEMENT
Terdapat kata lain dalam lirik lagu ini yang mengalami perubahan makna atau arti. Terlihat pada kata daun muda. Jika kita urai satu persatu makna tersebut, daun memiliki makna bagian tanaman yang tumbuh berhelai-helai pada ranting atau sebagi alat bernafas dan mengolah zat makanan,sedang muda memiliki makna belum cukup umur. Namun, jika kita lihat di dalam lirik lagu tersebut daun muda mengalami perubahan makna, tidak hanya itu di kalangan masyarakat sering sekali menyebutkan istilah daun muda. Daun muda tersebut memiliki makna seorang perempuan muda nan cantik yang memiliki usia muda. Daun muda ini sebenarnya memiliki makna yang sama dengan kembang desa.
Perubahan makan atau arti juga diperlihatkan pada lirik jelalatan cari mangsa, keluar masuk lubang buaya, jadi santapan wanita-wanita muda.. dalam hal ini dari ketiga klausa tersebut mengalami perubahan arti,jika kita uraikan dalam tataran semantik jelalatan memiliki arti konotasi yang kurang enak didengar yakni melirak-lirik sesuatu dengan tajam dan mangsa merupakan organisme yang ditangkap dan dimakan oleh binatang predator, dari hal tersebut terlihat bahwa arti atau makna dalam lagu tersebut memiliki konotasi yang negatif atau kurang enak didengar oleh masyarakat jika mengetahuinya.
ADVERTISEMENT
Jika pada klausa keluar masuk lubang buaya secara semantik memiliki makna keluar masuk sebuah tempat yang menyeramkan. Mengapa demikian karena konteks kata buaya sering dimaknai dengan istilah meyeramkan. buaya juga termasuk ke dalam binatang melata berdarah dingin yang memiliki tubuh besar, berkulit keras, bernafas dengan paru-paru, dan hidup di air. Tetapi dalam lirik lagu dangdut berondong tua ini klausa tersebut mengalami perubahan makna atau arti yakni keluar masuk sebuah tempat yang mana tempat tersebut dihuni oleh laki-laki penggemar perempuan.
Selain itu, pada klausa jadi santapan wanita-wanita muda pun mengalami perubahan arti atau makna. Menilik arti dari santapan secara semantik mengandung makna hidangan yang dimakan dan wanita-wanita muda memiliki makna perempuan yang usianya masih di bawah. Dalam hal tersebut layaknya jika kita sandingkan dengan makna pada lirik lagu tersebut kurangnya sinkronisasi, maka dari itu perubahan makna atau arti yang terjadi pada klausa tersebut adalah incaran wanita muda. Incaran yang dimakusd adalah mengacu pada berondong tua yakni laki-laki tua yang memiliki sifat seperti anak muda yang suka mengincar perempuan muda.
ADVERTISEMENT
Jadi jika kita melihat secara keseluruhan perubahan arti atau makna yang terdapat di dalam lirik lagu tersebut terjadi adanya. Karena memang pada setiap lagu pastinya memiliki kata yang bersifat metafora sehingga perubahan makna atau arti pasti terjadi. Terlebih lagi dengan lagu-lagu yang bergenre dangdut.
REFERENSI
Subuki, makyun. 2011. Semantik. Jakarta: Transpustaka.
Yendra. 2018. Mengenal ilmu bahasa. Yogyakarta: CV Budi Utama