Konten dari Pengguna

Keterlibatan Dunia Kesenian dalam Psikologi

Syifa Syauqiyah Annur
Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3 Desember 2024 10:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syifa Syauqiyah Annur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Dokumen Pribadi
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan judul yang dilampirkan, penulisan ini berdasarkan referensi jurnal internasional yaitu International Journal of Education & the Arts karya Pedro Vázquez-Marín, jurnal tersebut membahas keterkaitan dunia kesenian terhadap psikologi dan pendidikan. Penelitian tersebut membutuhkan 993 responden dari siswa kelas lima dan enam di Spanyol. Hal yang menunjukkan bahwa adanya keterkaitan berasal dari siswa yang aktif dalam kesenian memiliki karakter yang lebih tinggi dalam kreativitas, kebijaksanaan, dan kecintaan pada dunia pendidikan.
ADVERTISEMENT
Di tingkat Pendidikan, potensi seni bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan kesejahteraan siswa telah lama diakui, sebagaimana telah dibuktikan oleh para ahli yaitu Kurtz dan Lyubomirskt (2013) dan Lee, dkk.,(2017). Tak hanya itu kesenian juga dapat mempengaruhi persepsi dalam kekuatan karakter sesuai dengan yang ditekuni nya, lebih banyak mempengaruhi karakter yang positif pada dunia Pendidikan.
Psikologi positif merupakan bidang studi psikologi yang berfokus pada penyelidikan ilmiah tentang fungsi manusia yang optimal. Pertama kali didiusulkan oleh Seligman pada tahun 1998, model ini mengacu pada kesejahteraan yang berlandaskan konsep ‘teori sifat’. Teori ini meneliti 24 macam karakter. Kekuatan-kekuatan tersebut memiliki tujuan yaitu dengan menginformasikan bagaimana pola perilaku, emosi, maupun pikiran, sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi reaksi kita terhadap berbagai situasi yang terjadi di sekitar kita. Kekuatan-kekuatan tersebut dibagi menjadi enam kebijakan yaitu: Kebijaksanaan dan pengetahuan, keberanian, kemanusiaan, keadilan, kesederhanaan, dan trasendendi.
ADVERTISEMENT
Model yang dibahas yang terdiri dari 24 karakter meliputi rasa Syukur, kebaikan hati, kreativitas, serta ketekunan, intinya semua hal yang dilakukan oleh nya dapat membawa kebermanfaatan bagi lingkungan dan orang sekitar nya. Kerangka kerja konseptual yang diawali oleh Tay, dkk, (2018) dan Shim, dkk, (2019) mereka mewakili kemajuan yang signifikan dalam bidang kesenian melalui lima proses utama yang menjelaskan hubungan antara lingkungan seni dan kesejahteraan pribadi, yaitu:
1. Refleksi, hal ini melibatkan upaya untuk memperkuat, maupun meilai Kembali nilai-nilai pribadi.
2. Akuisisi, hal ini berkaitan dengan kebiasaan, nilai, maupun sudut pandang seseorang.
3. Pencelupan, hal ini malibatkan kegiatan artistik secara mendalam.
4. Sosialisasi, hal ini berkaitan antara hubungan sosial dengan partisipasi artistik.
ADVERTISEMENT
5. Ekspresi, hal ini mengacu pada kapasitas komunikasi yang kreatif dan orisinal.