Konten dari Pengguna

Perspektif Hurlock Mengenai Pembentukan Pribadi Baik dan Buruk

Syifa Syauqiyah Annur
Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2 Desember 2024 12:17 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syifa Syauqiyah Annur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Dokumen Pribadi
ADVERTISEMENT
Menurut Hurlock, konsep diri ini merupakan Gambaran seseorang mengenai diri sendiri yang terbentuk dari keyakinan fisik, psikologis, sosial, serta emosianal aspiratif.
ADVERTISEMENT
William H. Fitts menyatakan konsep diri merupakan aspek yang penting dalam diri manusia dikarenakan konsep ini menjadi kerangka acuan (Frame of reference) dalam interaksi dengan lingkungan sekitar. Seperti wawancara yang saya lakukan bersama Dania Fathiyyah Azka Zuti siswi dari SMA 4 Al-Azhar pada 28 November 2024 pada pukul 14.32 melalui sambungan video call. Perbincangan singkat ini membahas tentang konsep diri dalam hal positif maupun negative.
Konsep positif
R.B Burns mengatakan bahwa konsep positif merupakan bentuk evaluasi, penghargaan diri, dan penerimaan diri yang positif, seperti hal nya saudari Dania yang telah mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam dirinya. Kelebihan yang dimiliki olehnya yaitu dapat menyusun kata-kata dengan baik, membaca tulisan dengan cepat, dan dapat memahaminya dengan baik. Sedangkan kekurangan yang dimiliki olehnya ia masih terbata-bata apabila berbicara di depan umum, serta merasa gugup untuk mengeluarkan setiap kata yang diucapkannya. Dengan mengenal diri sendiri ia dapat mengevaluasi dan menyadari potensi diri yang baik maupun buruk untuk dirinya.
ADVERTISEMENT
Hal pendukung untuk menumbuhkan serta mengembangkan potensi diri yaitu dukungan dari orang lain, karena adanya apresiasi dari lingkungan, keluarga maupun pertemanan akan memudahkan dan meningkatkan percaya diri yang lebih tinggi. Walaupun kita telah berusaha semaksimal mungkin namun apabila hasilnya gagal tidak ada kata menyerah, berhenti maupun putus asa, yang harus kita lakukan memperbaiki kesalahan yang lalu dan menjadikannya batu loncatan untuk kehidupan yang akan datang, seperti saudari Dania yang menyatakan apabila menghadapi kegagalan dalam hidupnya maka ia tidak mau menyia-nyiakan waktu hanya untuk merenungkan kegagalan yang dilakukannya, namun ia mencoba hal-hal lain yang bisa ia lakukan.
Untuk mempermudah pemahaman kalian, saya akan membagi beberapa karakteristik penting dalam konsep positif yang dikemukakan oleh William D. Brooks dan Philip Emmert:
ADVERTISEMENT
1. Yakin akan memecahkan masalah.
2. Merasa setara dengan orang lain.
3. Menerima pujian tanpa malu.
4. Menghargai pendapat, pemikiran serta perasaan orang lain.
5. Mampu mengatakan hal yang tidak disukai dan disukai olehnya.
Sesuai dengan pertanyaan yang saya ajukan kepada saudari Dania tentang perasaan yang dirasakan olehnya jika kritik yang diberikan tidak didengar, lalu ia mengatakan akan melupakan nya saja dengan tidak memikirkannya berlarut-larut dan menjalani nya, mungkin saja kritik yang diberikan masih ditampung dan dicari jalan Tengah untuk baik nya ke depan. Hal ini membuktikan penanaman yang diberikan oleh diri sendiri dan lingkungannya dalam dal positif sangat berpengaruh dan dijalani dengan baik dalam pemecahan masalah di lingkungan.
Tak hanya itu ia berpendapat pointing out my speciality so that I feel more confident Ketika ditanyakan bagaimana ia memandang dirinya sendiri, dengan kepercayaan yang tinggi juga membuat orang lain akan memandang kita menjadi lebih berwibawa, sehingga orang lain akan merasa sulit untuk menjatuhkan kita, dan segan untuk berbuat semena-mena dalam menjatuhkan mental maupun pribadi kita.
ADVERTISEMENT
Konsep Negatif
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya apresiasi dalam hal apapun diperlukan untuk membentuk diri. Seperti pendapat menurut Calhoun dan Acocella yang menyatakan jika seseorang memiliki konsep diri yang positif, maka perilaku yang muncl juga cenderung positif. Sedangkan, jika seseorang memiliki konsep diri yang negatif, maka perilaku yang muncul juga cenderung negatif. Namun tidak menutup kemungkinan jika semua orang yang memiliki nilai yang positif pasti memiliki nilai negatif juga.
Untuk mempermudah pemahaman kalian, saya akan membagi beberapa karakteristik penting dalam konsep negatif yang dikemukakan oleh William D. Brooks dan Philip Emmert:
1. Tidak mau menerima kritik.
2. Menyembunyikan antusias Ketika mendapat pujian.
3. Overthingking, merasa tidak ada yang menyayangi maupun memerhatikannya.
ADVERTISEMENT
4. Pesimis, tidak percaya dengan kemampuan sendiri.
Beberapa karakteristik itu mungkin ditemukan pada orang yang memiliki sikap positif seperti saudari Dania yang menyatakan bahwa ia merasa kurang percaya diri jika mendapatkan nilai yang tidak memuaskan, sebelumnya ia sudah berusaha sekuat tenaga, dan pikiran untuk mendapatkan nilai yang terbaik, namun hal ini wajar terjadi untuk meningkatkan semangat, dan prestasi kita kedepannya.
Kritik yang diberikan seharusnya diterima untuk membangun kepribadian yang lebih baik lagi, bukan menolaknya hanya karena tidak cocok dengan kemauan yang diutarakan. Kadang kita memerlukan orang lain untuk menilai dan memberikan nasihat untuk kemajuan pada diri yang lebih baik. Pandangan orang lain mungkin tidak sesuai dengan ekspetasi kita namun pandangan tersebut bisa dipertimbangkan bukan langsung berpikir dengan emosional.
ADVERTISEMENT
Kebebasan yang diberikan orang tua kepada kita mungkin untuk melihat sejauh mana kita berkembang sehingga ingin melihat kita tumbuh dari berbagai arah, agar kita mengenal luar dan tidak menjadi orang liar seperti pepatah yang mengatakan “burung lepas dari sangkar nya”, hal ini dimaksud jika orang tersebut belum pernah mengenal dunia luar, namun sekali dia bisa merasakan dunia luar dia ingin mencoba semuanya tanpa mengetahui baik dan buruk hasilnya. Kebebasan yang diberikan sebagai sebuah amanat sehingga kita harus menjaga amanat itu sebaik-baik mungkin.