Konten dari Pengguna

Kelebihan dan Kekurangan Minyak Padat, Alternatif Minyak Goreng yang Mahal

Syifa Khumairoh
You know who I am
26 Maret 2022 11:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syifa Khumairoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar : Ilustrasi minyak padat (Dokumentasi pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Gambar : Ilustrasi minyak padat (Dokumentasi pribadi)
ADVERTISEMENT
Beberapa hari yang lalu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencabut aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) bagi penjualan minyak goreng. Peraturan ini berlaku bagi minyak goreng kemasan sederhana dan kemasan premium.
ADVERTISEMENT
Minyak goreng tidak lagi langka, tetapi dijual dengan harga yang sangat tinggi. Menurut laporan media, di beberapa daerah minyak goreng tembus Rp 23.500/liter dari harga yang tadinya hanya Rp 14.000/liter.
Bagi masyarakat kelas menengah ke atas, perubahan harga ini tidak berpengaruh secara signifikan. Mereka bisa beralih menggunakan air fryer yang cara kerjanya meniup dan mengedarkan udara panas di sekeliling makanan sehingga bisa matang secara merata.
Lain halnya untuk para pedagang dan masyarakat menengah ke bawah. Mereka harus mencari alternatif minyak untuk dapat menekan harga produksi agar harga jual tidak naik.
Sedang ramai beredar di media sosial bahwa, minyak padat merupakan solusinya. Minyak padat sebetulnya sama dengan minyak goreng biasa, hanya bentuknya saja yang padat seperti butter atau mentega putih.
ADVERTISEMENT
Jika dipanaskan maka minyak akan mencair dan bisa digunakan untuk menggoreng. Minyak padat umumnya terbuat dari minyak kelapa sawit, minyak kelapa atau lemak hewani seperti sapi atau babi.
Minyak padat dibuat melalui proses yang panjang, proses ini dinamakan hidrogenasi. Dikutip dari mamaco.co.id hidrogenasi adalah proses mengubah minyak nabati cair menjadi padat seperti olesan atau margarin menggunakan gas hidrogen.
Proses ini membantu menstabilkan minyak dan mencegah basi akibat dari proses oksidasi.
Kelebihan Minyak Padat
Minyak padat sangat cocok digunakan untuk makanan yang harus tenggelam ketika di goreng. Misalnya seperti donat, ayam goreng, kentang goreng dan sebagainya.
Jika menggunakannya, hasil gorengan tidak terlalu banyak menyerap minyak dan tentunya menghemat penggunaan minyak.
ADVERTISEMENT
Selain itu, makanan yang di goreng menggunakan minyak padat akan mempunyai tekstur, aroma yang khas, tidak berbau apek dan menghasilkan jelantah yang lebih sedikit.
Makanan juga akan garing lebih lama. Karena ketika gorengan dingin, minyak padat yang terdapat di dalamnya juga akan menjadi padat.
Kekurangan Minyak Padat
Minyak padat biasanya hanya dijual dalam jumlah besar, karena lebih sering digunakan untuk kepentingan usaha seperti restoran cepat saji.
Menurut Direktorat Standarisasi Pangan Olahan, menggoreng menggunakan minyak padat yang berasal dari minyak nabati akan mengakibatkan meningkatnya kadar kolesterol darah.
Hal ini disebabkan, minyak nabati memiliki kandungan lemak tak jenuh yang jika dipanaskan akan menghasilkan lemak trans.
Lembaga tersebut menyarankan, minyak padat yang berasal dari minyak nabati lebih baik digunakan untuk menumis saja.
ADVERTISEMENT
Bagi masyarakat yang menggunakan minyak untuk keperluan pribadi, hendaknya lebih cermat lagi dalam memilih kandungan minyak. Perhatikan gizi yang dicantumkan pada kemasan dan yang lebih penting jangan terlalu sering menggoreng makanan.