Media Sosial Dan Stres Mungkinkah Ada Hubungannya?

Syifa Nur Nabila
Mahasiswi Prodi Informatika - Universitas Pembangunan Jaya
Konten dari Pengguna
11 Desember 2023 13:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syifa Nur Nabila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Media Sosial. (Sumber : gambar sendiri)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Media Sosial. (Sumber : gambar sendiri)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
" Jangan pikirkan komentar negatif orang lain, kamu harus bangkit kembali bahagia, lakukan hal positif yang dapat mengubah hidupmu menjadi lebih indah"
ADVERTISEMENT
Kamu pasti pernah melihat orang yang asal berkomentar di media sosial dan tidak memikirkan orang lain, kan? Ini pasti terjadi karena media sosial digunakan oleh banyak orang dengan beragam kepribadian dan perilaku yang berbeda-beda. Menurut Andi Dwi Ariyanto (2023) seseorang yang melakukan riset tentang laporan digital Indonesia dalam Andi.link, menyatakan bahwa hasil riset yang dilakukan dari we are social sebuah perusahaan yang melakukan analisis data, pengguna media sosial pada tahun 2023 di dunia mencapai 4,76 miliar, banyak sekali bukan? Dari sekian banyaknya pengguna media sosial, tidak terhindar bahwa setiap individu menampilkan perilaku yang berbeda-beda. Jadi, kamu harus selektif ya !
Benarkah media sosial bisa menjadi pemicu stres? Memang benar. Pada tahun 2019 saya pernah diposisi itu, sedih karena terlalu memikirkan perkataan orang-orang tentang saya di media sosial, mengikuti standar cantik dan mengikuti standar media sosial lainnya. Namun, pada tahun 2021 saya sudah berdamai, menemukan solusi untuk tidak memikirkan komentar mereka, sekarang saya sudah kembali bahagia. Untuk kamu yang mengalami hal ini, saya mempunyai cara ampuh agar kamu bisa kembali bahagia dan selalu tersenyum, simak penjelasannya ya.
ADVERTISEMENT
1. Batasi Penggunaan Media Sosial
Ilustrasi membatasi waktu. (Sumber : gambar sendiri)
Terlalu banyak waktu yang kamu habiskan untuk menggunakan media sosial dapat menimbulkan tekanan, perbandingan sosial, dan kecemasan yang dapat memengaruhi kesehatan mental. Jika kamu membatasi waktu yang dihabiskan di media sosial, kamu dapat mengurangi paparan terhadap konten yang memicu stres, merasa lebih terhubung dengan dunia nyata, memiliki waktu untuk melakukan aktivitas yang lebih bermanfaat dan kamu bisa relaksasi.
2. Jangan Membuat Standar Kehidupan Yang Sesuai Dengan Standar Media Sosial
Ilustrasi jangan standar membuat standar kehidupan yang sesuai dengan standar media sosial. (Sumber : gambar sendiri)
Tinggalkan standar kehidupan yang sering bermunculan di media sosial yang tidak realistis. Sering kali, apa yang dipublikasikan hanyalah momen terbaik atau potret selektif dari kehidupan seseorang. Jika kamu sudah sadar tentang hal ini, kamu akan mengurangi tekanan untuk mengejar citra yang tidak sesuai dengan kenyataan. Mulailah lebih fokus pada pencapaian pribadi, terimalah keunikan diri kamu dan kurangi perbandingan dengan orang lain di media sosial. Prioritaskan kebahagiaan dari hal-hal yang memang penting bagi kamu. Dengan memahami dan menghargai kehidupan yang lebih realistis, kamu dapat mengurangi tekanan dari perbandingan yang tidak sehat yang sering muncul di media sosial.
ADVERTISEMENT
3. Pilih Konten Yang Membangkitkan Semangat
Ilustrasi media sosial yang membangkitkan semangat. (Sumber : gambar sendiri)
Memilih konten yang memotivasi, menginspirasi, atau mendukung pemikiran positif menjadi pengaruh yang sangat besar, lho! Saya sendiri sudah merasakan manfaat yang sangat besar ketika saya menerapkan hal ini. Yuk, saya beri tahu manfaatnya.
• Konten yang membangkitkan semangat bisa membantu kamu untuk lebih berpikir positif dan menghilangkan pikiran negatif. Hal ini membantu dalam meredakan stres dan kecemasan.
• Konten yang memotivasi atau inspiratif dapat meningkatkan suasana hati dan membantu melihat sisi positif dalam situasi yang mungkin menimbulkan stres.
• Konten yang membangkitkan semangat sering kali menyajikan perspektif yang sehat dan bermanfaat, yang dapat membantu kamu menemukan solusi atau cara pandang baru terhadap masalah.
ADVERTISEMENT
• Konten positif semacam ini juga sering kali membangun komunitas yang positif di sekitarnya, kamu dapat berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki minat dan pandangan yang serupa.
Yuk, prioritaskan kesehatan pikiran dan psikologi kamu! Ikuti akun yang penuh positif dan manfaat, jangan lupa batasi waktu di media sosial, selalu fokus pada konten yang menyemangati. Jangan lupa juga ya, beri dirimu waktu untuk istirahat, lakukan aktivitas positif dan menarik yang kamu suka. Ini bisa bantu kurangi stres, lho!
Demikian, cara yang bisa kamu lakukan jika merasa stres karena media sosial. Semoga cara ini dapat membantu ya. Sayangi dirimu, prioritaskan psikologi kamu, tetap tersenyum ya tunjukkan pada dunia bahwa kamu mampu, saya yakin kamu pasti bisa !
ADVERTISEMENT
Daftar Pustaka
Ariyanto, Andi Dwi. 2023. Hootsuite (We are Social): Indonesian Digital Report 2023. Diakses pada 09 Desember 2023 dari https://andi.link/hootsuite-we-are-social-indonesian-digital-report-2023/.