Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pemanfaatan Platform Digital dalam Penyebaran Informasi Kesejarahan
3 Juni 2022 13:06 WIB
Tulisan dari Sylvia Hapsari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejarah merupakan suatu peristiwa masa lampau yang dapat digunakan sebagai pelajaran dalam kehidupan yang akan datang. Kebanyakan orang seringkali menganggap bahwa sejarah itu suatu hal yang tidak penting. Namun di balik cerita sejarah sebenarnya bisa membuat tiap orang memiliki jiwa-jiwa nasionalisme yang kuat.
ADVERTISEMENT
Teknologi informasi yang terus berkembang saat ini menyebabkan internet menjadi suatu kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya kalangan milenial tetapi para orang tua dan generasi Z juga ketergantungan pada dunia digital. Dunia digital dapat menyatukan setiap orang di seluruh dunia dalam satu ruang maya. Kemudahan dalam mengakses internet membuat hampir semua orang hanya mengandalkan media sosial seperti Youtube, Instagram, Facebook, Tiktok, Twitter sebagai sumber utama berita untuk mendapatkan informasi.
Dalam literasi digital, setiap orang memerlukan kemampuan untuk melakukan pencarian sumber informasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Banyak dampak positif yang didapatkan dari diterapkannya literasi digital dalam pembelajaran sejarah. Salah satunya adalah untuk memaksimalkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif dalam proses pembelajaran. Selain itu juga literasi digital dapat membuka peluang bagi guru untuk lebih produktif dalam menggunakan teknologi digital dalam pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Pendidikan sejarah di era globalisasi dituntut agar dapat menumbuhkan kesadaran sejarah dan rasa cinta tanah air dalam diri peserta didik. Untuk menyelesaikan tuntutan tersebut diperlukan sebuah strategi pembelajaran dengan memanfaatkan kemajuan teknologi sehingga dapat mempermudah guru dan peserta didik dalam mengakses informasi sejarah. Mengingat kajian sejarah yang terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, pendidik dapat menerapkan konsep "Digital Citizenship" dalam proses pembelajaran. Pembelajaran ini nantinya dapat dilakukan dimana saja secara online dan dapat mempermudah guru dan peserta didik dalam berinteraksi.
Nampaknya media sosial tidak hanya digunakan dalam pendidikan formal saja, seperti dalam penelitian Natasha Angela dan Gafar Yoedtadi yang berjudul "Pemanfaatan Media Sosial Oleh Komunitas Historia Indonesia" tahun 2019, menyatakan bahwa Komunitas Historia Indonesia (KHI) telah memanfaatkan media sosial sebagai sarana informasi, rekrutmen, edukasi, interaksi dan komunikasi, serta menciptakan diferensiasi sebagai strategi yang dilakukan untuk menjadi pengajar sejarah dan budaya. KHI juga menciptakan ruang bagi publik dalam mengolah minat dan membentuk gaya hidup yang cinta akan sejarah. Penelitian ini nampaknya juga melakukan penyebaran informasi berbasis kesejarahan dengan memanfaatkan media sosial.
ADVERTISEMENT
Pemanfaatan media sosial ini diharapkan dapat menarik minat dan perhatian semua kalangan untuk ikut menyebarkan informasi mengenai sejarah nasional maupun bersifat kelokalan.