Konten dari Pengguna

Keuntungan Investasi Apartemen yang Terkoneksi Transportasi Massal

Synthesis Development
We are growing property developers in Indonesia. We have an integrated project management, consultant, design and development.
27 Oktober 2017 16:34 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Synthesis Development tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ilustrasi rumah dan properti (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rumah dan properti (Foto: Thinkstock)
Investasi properti tidak terlepas dari seberapa besar keuntungan yang dapat diperoleh. Seperti kita ketahui dalam berinvestasi properti terdapat 2 keuntungan utama yaitu capital gain dan income dari sewa, berbeda dengan jenis investasi lainnya.
ADVERTISEMENT
Bila kita membeli properti seharga Rp 1 miliar kemudian setelah dua tahun kita jual seharga Rp 1,3 miliar, artinya kita memeroleh keuntungan sebesar 30% atau rata-rata 15% per tahun. Bila properti tidak dijual, maka properti tersebut dapat disewakan dengan yield misalkan 8% per tahun. Apa itu yield? Gampangnya yield itu besarnya sewa tahunan yang diterima.
Dengan harga sewa misalkan Rp 80 juta per tahun, maka artinya yield yang diperoleh sebesar 8% untuk harga propertinya Rp 1 Miliar. Dengan demikian keuntungan investasi properti kita dapat mencapai 23% per tahun. Nah silakan bandingkan dengan jenis investasi lainnya.
Namun demikian perlu diketahui tidak semua properti dapat menghasilkan keuntungan yang cukup baik. Semua sangat tergantung dari lokasi dan jenis properti yang kita miliki. Di kota besar seperti Jakarta, permintaan pasar hunian vertikal semakin lama semakin tinggi. Semakin banyak berminat untuk tinggal atau menyewa apartemen dibandingkan rumah. Harga rumah yang sangat tinggi di Jakarta membuat banyak masyarakat Jakarta yang tinggal atau menyewa apartemen.
ADVERTISEMENT
Selain itu gaya hidup yang lebih simple dan aman, ditawarkan dalam hunian seperti apartemen. Artinya investasi apartemen cukup berpotensi sebagai salah satu portofolio investasi Anda. Namun tidak sedikit yang telah membeli properti ternyata tidak menghasilkan keuntungan yang diharapkan. Mengapa demikian?
Banyaknya penawaran apartemen saat ini, memaksa kita harus jeli dan tahu persis bagaimana memilih investasi apartemen yang baik. Memilih lokasi apartemen memang gampang-gampang susah, namun ada prinsip yang tetap harus dipegang. Bila Anda membeli apartemen untuk dihuni, maka tentunya lokasi apartemen sangat tergantung dari kenyamanan Anda.
Bila Anda berpikir untuk menjual kembali, maka tentunya Anda hanya mengharapkan capital gain saja. Umumnya bila kita membeli apartemen sebelum proyek tersebut selesai,maka harga yang ditawarkan pun relatif lebih rendah meskipun tentunya terdapat risiko bila proyek apartemenya ternyata tidak jadi dibangun. Karenanya Anda harus tahu kualitas dari pengembang apartemen tersebut.
ADVERTISEMENT
Dengan membeli di harga awal maka tingkat keuntungan (capital gain) sampai proyek tersebut selesai lebih kurang dua tahun, umumnya berkisar antara 30% - 35% bahkan bisa lebih.
Com-Pilih Rumah atau Apartemen? (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Com-Pilih Rumah atau Apartemen? (Foto: Thinkstock)
Namun bila Anda berpikir untuk berinvestasi jangka panjang, maka pastikan permintaan sewa di lokasi apartemen yang akan dibeli tersebut cukup tinggi. Selain capital gain yang telah Anda kantongi, maka ada potensi dari penerimaan sewa atas unit apartemen tersebut. Bagaimana kita dapat mengetahui seberapa besar pasar sewa yang ada?
Umumnya permintaan pasar sewa yang tinggi terdapat di lokasi-lokasi yang telah terbentuk basis ekonomi tertentu antara lain dekat kampus atau universitas, dekat pusat-pusat bisnis, dan dekat kawasan industri. Di lokasi-lokasi tersebut umumnya menjamur kos-kosan atau kontrakan sebagai gambaran tingginya permintaan pasar sewa di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun, perlu disadari bahwa tidak semua wilayah tersebut mempunyai tingkat sewa yang tinggi. Di beberapa lokasi mungkin banyak terdapat kos dengan harga yang cukup tinggi, namun di wilayah lain meskipun dekat dengan pusat bisnis namun sewa kos-kosannya mungkin murah.
Pasar sewa dengan harga sewa yang tinggi diperkirakan akan lebih mudah untuk ‘naik kelas’ pindah ke apartemen dibandingkan pasar dengan tingkat sewa yang rendah. Karena tentunya menyewa di apartemen relatif lebih mahal dibandingkan dengan kos-kosan. Dengan pasar yang baik, maka kisaran yield berada di kisaran 5% sampai 9% bahkan di beberapa lokasi ada yang mencapai 15% lebih khususnya di lingkungan para ekspatriat.
Selain melihat basis ekonomi wilayah yang ada, terdapat faktor lain yang harus menjadi prioritas untuk berinvestasi apartemen saat ini. Lokasi-lokasi apartemen yang nantinya akan terhubung atau tidak jauh dari transportasi massal diperkirakan akan memberikan potensi yang cukup besar, lebih tinggi tingkat keuntungan rata-rata yang ada di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Kedekatan dan kemudahan aksesibilitas ke transportasi massal menjadikan apartemen di lokasi-lokasi tersebut sebagai incaran pasar penyewa. Selain capital gain yang lebih tinggi, tingkat sewa pun akan terdongrak naik lebih tinggi. Proyek-proyek apartemen yang terhubung dengan transportasi massal tersebut akan menjadi primadona dan rebutan bagi para investor yang jeli menangkap peluang.
Salam,
Ali Tranghanda, Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW)