Konten dari Pengguna

Sweet Escape ke Desa Adat Suku Baduy

sysfah rina
Seorang mahasiswa biasa yang masih berusaha untuk lulus tepat waktu. institut teknologi dan bisnis ahmad dahlan (ITB-AD)
26 Juni 2021 15:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari sysfah rina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Icon di parkiran sebelum masuk desa adat Suku Baduy (photo by sysfahrina)
zoom-in-whitePerbesar
Icon di parkiran sebelum masuk desa adat Suku Baduy (photo by sysfahrina)
ADVERTISEMENT
Diawali dari rencana awal yang mau beli madu asli di daerah Banten, Tapi tidak kepikiran bakalan main ke Desa Adat Suku Baduy. Dari tol Cikampek kita langsung mengubah lokasi tujuan di Google Map ke "Desa Wisata Baduy". Perjalanan sebenarnya hanya 3 jam, tapi karena kita sering kelewatan jadi kita sampai 5 jam perjalanan.
ADVERTISEMENT
Keluar Tol, kita bakalan dikasih lihat pemandangan dari desa mualaf Suku Baduy. Kenapa disebut mualaf Suku Baduy? karena, banyak dari mereka yang menjadi mualaf. Di desa itu hanya ada 11 keluarga mualaf (+-). Tapi itu bukan tujuan utama kami.
Perjalanan yang lumayan melelahkan, karena tidak sedikit jalanan yang rusak. Tapi tenang aja, semua itu bakalan hilang pas sudah sampai di Desa Ciboleger.
Pas sampai di tujuan bakalan banyak orang yang nyamperin, mereka nawarin untuk menjadi "Guide" di Desa itu. Lanjut setelah itu kita parkir mobil terlebih dahulu, setelah parkir mobil kita salat Asar dulu, karena kita sampai di sana pas banget selesai azan Asar. Tenang sebelum masuk desanya masih banyak warung-warung, musala, ada juga Indomaret.
ADVERTISEMENT
Lanjut, abis salat kita langsung jalan masuk ke pedesaan Suku Baduy. Saat masuk banyak yang jual baju-baju dan madu serta gula aren asli buatan Suku Baduy.
Saat masuk, Benar-benar terasa berada di dalam desa yang sering saya liat di TV sinetron zaman dulu hehe. Suasananya adem banget rumah-rumah yang terbuat dari anyaman bambu, itu bikin makin merasa ada di zaman Indonesia dulu banget.
rumah adat Suku Baduy luar (photo by Sysfahrina)
Mereka menjual baju-baju, kain-kain yang dibuat oleh tangan yang biasa disebut "tenun". Baju dan kain hasil tenunnya bagus-bagus banget. Kita tidak beli yang asli tenun karena uangnya kurang, soalnya emang tidak ada rencana sama sekali mau main ke Suku Baduy.
belajar cara menenun dengan wanita baduuy dalam (photo by sysfahrina)
Cara menenun wanita Suku Baduy dalam (photo by Sysfahrina)
Lanjut, kita makin masuk lagi ke dalam pertama lewati jembatan yang hanya dibuat dari kayu kecil, jujur itu bikin deg-degan imut tiap lewat jembatan itu, air sungainya bersih dan jernih banget. Pas lewati jembatan bakalan ketemu toilet TAPI, guide saya bilang toilet itu hanya untuk warga Desa Suku Baduy aja. Toilet yang dindingnya cuma 160-an cm itu ada di luar loh gengs. Lalu toiletnya gada pintunya. Toiletnya juga bersebelahan antara wanita dan laki-laki.
ADVERTISEMENT
Makin masuk ke dalam dan makin sore banyak warga Desa Suku Baduy dalam yang baru pulang dari ladang. Jadi makin membuat jalanan makin licin.
Kita tidak masuk banget ke Desa Suku Baduy dalam karena hari sudah semakin sore dan kaki juga sudah cape banget. Jadi kita putusin buat pulang deh. Pulangnya kita lewat jalan yang beda, jalanan yang ini lebih bagus sudah aspal bukan tanah lagi, karena pulang mendekati magrib jadi kita dapat sunset yang cantik banget selama perjalanan.
Sunset di perjalanan pulang(photo by sysfahrina)
Tapi karena perjalanan lewati gunung dan ini di Banten lebih baik berangkat pagi biar pulangnya tidak terlalu malam. Karena jalan di gunungnya benar-benar gelap dan hanya ada mobil kita doang.
ADVERTISEMENT
Masuk ke Desa Adat Suku Baduy gratis, cuma bayar parkir aja. Cocok banget buat anak-anak muda, biar tahu budaya Indonesia. Kalau mau main ke Suku Baduy, lebih baik sama teman dan datangnya lebih pagi, karena makin masuk ke dalam jalannya makin susah, jalan batu-batu yang curam, ditambah kalau makin sore jalanan jadi licin karena kabut. Kalau ditanya recommended atau tidak? RECOMMENDED BANGET!! kapan lagi kan kalian orang Jakarta merasakan kesegaran desa, sudah gitu suku yang paling dekat Jakarta cuma Suku Baduy. lumayan juga buat refreshing.