Konten dari Pengguna

Desa Panglipuran: Desa Terbersih di Bali dan Tak Boleh Ada Kendaraan yang Masuk

Talitha Ulima
Student at BINUS University, Mass Communications department.
11 Januari 2023 6:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Talitha Ulima tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Upacara Odolan di Desa Panglipuran, Bangli, Bali. Foto: Darin Atiandina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Upacara Odolan di Desa Panglipuran, Bangli, Bali. Foto: Darin Atiandina/kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan, di mana banyak kemajemukan masyarakat yang menempati di wilayah tersebut. Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki banyak kekayaan alam dan merupakan destinasi wisata favorit dunia adalah Bali.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya memiliki keharmonisan masyarakatnya, namun dalam hal ini Bali juga memiliki keindahan geografis dan juga cocok untuk dikembangkan menjadi potensi wisata.
Beragam kekayaan kuliner khas Bali juga menjadi salah satu daya tarik untuk para wisatawan. Maka tidak heran, jika banyak wisatawan mancanegara yang kemudian menjadikan Bali sebagai daerah tujuan wisatanya.
Salah satu potensi wisata Bali yang saat ini sedang dikembangkan adalah Desa Panglipuran. Desa di Kabupaten Bangli ini berhasil menjadi salah satu destinasi wisata yang sering dikunjungi wisatawan.
Bahkan Desa Panglipuran berhasil masuk kategori wisata terpopuler di Bali yang berhasil menjadi perhatian warga dunia.
https://unsplash.com/photos/IgIKuIDClf4
Desa Panglipuran juga dinobatkan sebagai desa terbersih di Bali. Bukan hanya itu, desa ini juga telah mendapatkan banyak penghargaan, seperti ISTA (Indonesia Sustainable Tourism Award) tahun 2017, KALPATARU, dan masuk dalam 100 besar penghargaan yang dibuat oleh Green Destinations Foundation.
ADVERTISEMENT
Demi menjaga keindahan alam dan lingkungan, Desa Panglipuran tidak memperbolehkan kendaraan bermotor masuk desa tersebut. Hal tersebut membuat para wisatawan yang ingin berkunjung harus berjalan kaki atau bersepeda.
Bukan hanya itu, pengolahan sampah juga sudah diperhitungkan dengan baik, sehingga tidak terjadi pencemaran sampah.
Tidak hanya itu, konsep pembangunan desa mengusung konsep Tri Mandala yang dalam tata ruang lokasi di desa berdasarkan adat yang berlaku secara turun-temurun.
Desa Wisata, Desa Panglipuran, Bangli, Bali. Foto: Darin Atiandina/kumparan
Desa ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Nista Mandala, Madya Mandala, dan Utama Mandala.
Bagian Utama Mandala merupakan kawasan suci yang dianggap sebagai tempat berkumpulnya para dewa, sehingga kawasan tersebut digunakan sebagai tempat pemujaan.
Kawasan Madya Mandala adalah kawasan yang dijadikan pemukiman oleh penduduk sekitar, dalam hal ini terdapat rumah-rumah penduduk yang dibangun berjejer di sepanjang jalan utama. Sedangkan kawasan di sisi paling selatan adalah Nista Mandala yang ditempatkan sebagai tempat pemakaman warga setempat.
ADVERTISEMENT

Daya Tarik Desa Panglipuran di Bali

Ilustrasi desa wisata di Bali. Foto: SantiPhotoSS/Shutterstock
Daya tarik Desa Panglipuran lainnya adalah kawasan hutan bambu seluas 45 hektare. Kawasan tersebut sebagai bentuk pelestarian lingkungan dan merupakan kawasan warisan leluhur dalam bentuk nyata.
Berdasarkan kepercayaan warga sekitar, kawasan ini juga dijadikan sebagai kawasan penjagaan atau resapan air bagi penduduk desa.
Desa Panglipuran tentu memiliki keragaman budaya dan tradisi yang dapat disuguhkan kepada para wisatawan, seperti ritual keagamaan Ngusaba yang dilakukan untuk menyambut Hari Raya Nyepi.
Ilustrasi hutan bambu. Foto: szefei/Shutterstock
Tak hanya itu, setiap 15 hari sekali masyarakat akan melakukan ritual keagamaan di Pura Panatran yang menjadi tempat pemujaan dan penghormatan terhadap leluhur yang telah mendahuluinya.
Tidak hanya terkait dengan ritual keagamaan, Desa Panglipuran juga memiliki festival desanya sendiri yaitu Festival Desa Panglipuran yang sering diadakan di akhir tahun.
ADVERTISEMENT
Festival ini dianggap menjadi daya tarik bagi penduduk lokal maupun wisatawan. Pertunjukan yang ditampilkan pun beragam, mulai dari parade penampilan pakaian adat Bali, pawai seni budaya, lomba, hingga Barong Ngelawang.