Pembersih Makam TPU Joglo: Lahan Penuh, Tulang Manusia 'Berserakan'

Konten dari Pengguna
8 November 2017 15:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tamara Anastasia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa sih yang nggak suka jalan-jalan atau berkunjung ke tempat baru? Pasti hampir setiap dari kamu suka berjalan-jalan. Namun, mungkin ada satu tempat yang memang dihindari atau memang tidak disukai oleh banyak orang yaitu, tempat pemakaman.
ADVERTISEMENT
Ada banyak tempat pemakaman umum di Jakarta, salah satunya adalah TPU Joglo, Jakarta Barat. Bagi sebagian orang memang mungkin sudah tidak asing dengan TPU yang satu ini, tapi kisah dibalik TPU ini? Belum tentu semua orang tahu.
Pada Rabu (8/11) kumparan datang ke TPU Joglo untuk mencari beberapa cerita. Setelah berkeliling, kumparan bertemu dengan mba Neng (44) yang sedang bertugas memotong-motong rumput liar yang tumbuh di sekitar makam. Tanah makam seluas delapan hektar ini ternyata sudah tidak bisa lagi menampung orang yang meninggal.
"kalau ada keluarga yang meninggal di sini ya mayatnya ditumpang, kasarnya tindih-tindihan kak. Ibaratnya kalau suaminya meninggal, terus kemudian istrinya meninggal, ya kubur suaminya itu dibongkar lagi, baru deh badan istrinya ditumpuk ke atas suaminya. Nah nanti kalau keluarganya ada yang meninggal lagi, ya.. dibongkar lagi. Cukup buat tiga sampai empat orang lah. Jadi kalau belum ada keluarga yang meninggal terus dikubur di sini, ya TPU nya nggak akan nerima," ujar Neng.
ADVERTISEMENT
Harga dari tanah pemakaman ini sendiri juga sudah gratis semenjak Ahok menjadi Gubernur Jakarta, sanak keluarga hanya butuh membayar biaya gali saja.
"ya bayar se-ikhlasnya saja lah kak, hahaha," tambah Neng.
Di Balik Lahan yang Penuh
Selain mendapatkan informasi mengenai lahan TPU Joglo, ada lagi cerita dari Neng yang buat bulukuduk berdiri.
Tidak semua orang yang dikubur di TPU ini dirawat oleh keluarganya, bahkan sudah bertahun-tahun keluarganya tidak berziarah ke TPU ini. Jika pihak keluarga tidak membayar lagi kontrak yang sudah habis, maka kubur pun akan dibongkar dan tulang kerangka manusia ikut berserakan.
"wah kak, banyak deh yang kaya gitu mah. Setahun apa dua tahun yang lalu, kita nemuin tulang kepala sama kaki di sini. Terus pihak TPU telfon pihak keluarganya. Mau tanya ini jenazah mau dikemanain, eh keluarganya nggak ngakuin loh.. padahal ya kak, yang meninggal tuh anaknya sendiri. Saya saja nggak nyangka. Tapi ya pada akhirnya diambil juga sih sama keluarganya, dibawa balik ke Bogor apa Kalimatan gitu, aku lupa. Nah, dulu juga ada kak, saya bantu pegang tulang dengkul, aduhh... berceceran dimana-mana, mau pingsan aku tuh, " ucap neng.
ADVERTISEMENT
Dan nggak sampai disitu, yang namanya tanah pemakaman pasti tidak jauh dengan cerita-cerita mistis. Ada seorang pria asal Papua yang dirasuki oleh 'mereka' yang tidak terlihat dan kejadian ini terjadi pada hari Minggu (29/10), Minggu lalu.
"Kemarin sih kak, ada yang kerasukan. Katanya sih dia sudah lama nggak ziarah kemakan saudara perempuannya, ya mungkin ya kak, saudaranya itu marah atau gimana kita nggak tahu juga kan. Orang itu langsung jatuh ke tanah (dengan posisi kepala menyentuh tanah) terus teriak-teriak, lari mau loncat ke kali kak. Emang sih kalinya itu angker banget, itu kakak lihat kan pohon pisang? Banyak disitu mah, saya aja nggak berani lihat kalinya, " cerita Neng saat diminta kumparan (kumparan.com) bercerita mengenai hal-hal aneh yang terjadi di sekitar TPU Joglo.
Meski begitu Neng sendiri mengaku bahwa kerja di TPU ini memang menyenangkan, karena bisa menemukan kisah baru yang bisa diceritakan pada anaknya di kampung.
ADVERTISEMENT
Neng sendiri sebenarnya iseng bekerja di TPU, alasanya karena tidak ada kerjaan di rumah dan akhirnya ikut bantu teman membersihkan TPU ini.
"aku mah iseng saja, bosan juga bantu suami kupas buah buat rujak. Kebetulan ada teman yang ajak, yaudahlah ikut-ikut aja," tutup Neng.