news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Apa Itu MRP ? MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

renoade
mahasiswa universitas muhammadiyah malang
8 Januari 2021 11:48 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari renoade tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Apa Itu MRP ? MATERIAL REQUIREMENT PLANNING
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Dalam proses produksi tentu saja harus ada bahan yang diolah. Untuk memastikan bahan baku atau raw material yang akan diproses siap sedia, ada berbagai macam cara yang harus dilakukan oleh perusahaan manufaktur. Material Requirement Planning (MRP) adalah salah satu cara itu. Apa itu MRP? Dan bagaimana impactnya terhadap proses perencanaan produksi dan kontrol persediaan (PPIC)?
ADVERTISEMENT
MRP adalah sebuah cara yang ditempuh perusahaan manufaktur untuk memastikan ketersediaan raw material yang akan diproduksi menjadi barang jadi dan siap untuk dijual.
Perusahaan manufaktur yang sifat produksinya adalah berdasarkan Sales Order biasanya hanya akan memproduksi barang saat ada pesanan dari konsumen. Bahkan, dalam kasus tertentu, production order tidak akan diproses jika tidak ada down payment (DP) dari konsumen terlebih dahulu. Biasanya, model produksi seperti itu kita sebut dengan pull. Lalu apa hubungannya dengan MRP? Sabar ya.
Proses produksi pull sudah memiliki rencana produk apa yang akan dibuat. Artinya, pihak PPIC sudah tahu, berapa jumlah barang yang akan dibuat. Dari dasar jumlah barang jadi yang dibutuhkan itu, pasti bisa ditarik ke belakang. Berapa barang setengah jadi (WIP) yang dibutuhkan. Tarik ke belakang lagi dan lagi, hingga akhirnya akan diketahui berapa bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat barang jadi tersebut. Tentu saja, perhitungan itu sudah didapatkan sesuai dengan rumus produksi yang ada. Misalnya untuk membuat satu barang jadi A dibutuhkan dua buah barang setengah jadi B. Lalu untuk membuat satu barang setengah jadi B, dibutuhkan 3 buah bahan baku C. Artinya, kalau yang dipesan adalah 100 barang jadi A, dengan perhitungan yang pas, kita akan tahu kalau kita membutuhkan 600 bahan baku C. Itulah satu bagian dari MRP.
ADVERTISEMENT
Satu bagian saja? Artinya masih ada bagian yang lain.
Bagian yang lain dari MRP adalah jika stok bahan baku yang ada ternyata tidak mencukupi untuk membuat barang jadi yang dipesan oleh konsumen. Tentu saja, perusahaan manufaktur dituntut untuk menyediakan barang itu bukan? Itulah, yang kemudian membuat perusahaan harus segera memesan bahan baku untuk digunakan oleh departemen produksi. Yap, itulah bagian kedua dari MRP.
Jadi, dalam penjelasan singkat, MRP adalah proses perhitungan kebutuhan material untuk memproduksi menjadi barang jadi yang dipesan, sekaligus jika ternyata stok materialnya tidak mencukupi, perusahaan harus segera membeli bahan baku yang dibutuhkan.
Tentu saja, dalam praktiknya, perusahaan pasti akan kerepotan untuk menentukan angka-angka yang bermain di sana. Karena selain jumlah barang, PPIC juga dituntut untuk memastikan material yang dibeli tidak melebihi dari batas maksimal harga yang ada. Mengapa? Karena kalau belinya lebih mahal, bisa mengakibatkan HPP untuk barang jadi yang harganya sudah deal (Customer Quotation) menjadi membengkak. Artinya? Ya perusahaan rugi. Simpel.
ADVERTISEMENT
Nah, biasanya agar perhitungan seperti itu lebih mudah, perusahaan bisa mengandalkan software ERP yang saat ini sudah disediakan oleh banyak Software House. SAP, Oracle, Microsoft Dynamic, dan RUN System adalah beberapa software ERP yang bisa dilirik oleh perusahaan manufaktur.''renoade''