Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Bubur Suro, Makanan Khas Tahun Baru Islam yang Masih Menjadi Tradisi Tahunan
13 Agustus 2022 5:44 WIB
Tulisan dari Utami Aridianti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bangunharjo, Semarang Tengah (29/7/2022) – Utami Aridianti, salah satu mahasiswi Universitas Diponegoro jurusan Psikologi, beserta segenap Tim II KKN Universitas Diponegoro 2021/2022 Kelurahan Bangunharjo ikut merayakan Tahun Baru Islam dengan tradisi memasak dan menikmati bubur suro bersama di Lapangan RW 01 pada Jumat (29/7).
ADVERTISEMENT
Perayaan Tahun Baru Islam atau identik dengan sebutan malam satu suro dirayakan oleh sebagian besar umat islam di Indonesia. Pada umumnya, perayaan dilakukan dengan arak-arakan warga yang membawa obor sambil bersyahadat sepanjang perjalanan. Namun, perayaan malam tahun baru tersebut berbeda dengan tradisi masyarakat Jawa yang biasanya akan memasak bubur suro. Bubur gurih dan asin ini dimaknai sebagai sarana doa untuk memperoleh keselamatan, umur panjang dan rejeki lancar di tahun baru.
Kegiatan memasak bubur suro bersama sudah menjadi tradisi tahunan yang selalu dilaksanakan dengan segenap antusias warga kelurahan Bangunharjo, khususnya warga RW 01 dalam menyambut Tahun Baru Islam. Tradisi memasak bubur ini sudah rutin dilaksankan, bahkan dalam kondisi pandemi dua tahun lalu tradisi ini tetap terlaksana. “Tradisi ini rutin dilaksanakan di Kampung Patihan, RW01 ini. Dalam kondisi pandemi kemarin juga tetap terlaksana namun yang membedakan dari dua tahun lalu ya, kali ini bisa berdoa bersama warga di lapangan terbuka. Kalau tahun lalu hanya beberapa saja yang membantu masak lalu di bagikan ke rumah-rumah.” Tutur Bu Puji, Ketua RW 01
Kegiatan memasak bubur suro bersama di mulai dari pukul 10.00 WIB hingga 14.00 WIB. Ibu PKK dan mahasiswa saling membantu menyiapkan bubur suro. Beberapa Ibu PKK dan mahasiswa bertugas mengaduk dan memasak bubur serta sebagian lainnya menyiapkan lauk pedamping. Bubur suro dibuat dari beras, santan, garam, jahe, dan sereh yang disajikan dengan lauk pendamping yaitu perkedel, abon, telur dadar iris dan tambahan sambal goreng ati. Bubur suro yang telah matang akan di kemas dalam kemasan mika lalu siap untuk di bagikan kepada warga di malam hari.
ADVERTISEMENT
Pada malam hari, setelah melaksanakan shalat Isya, seluruh warga duduk dan berkumpul di lapangan beralaskan tikar dilanjutkan dengan acara memanjatkan doa sebagai bentuk rasa syukur dan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik di tahun baru ini. Kegiatan berlangsung khidmat dan lancar. Selanjutnya, pembagian bubur suro kepada seluruh warga RW01 yang hadir di lapangan ataupun yang berhalangan hadir. Acara ditutup dengan makan bubur suro dan melantunkan kalimat-kalimat syahadat
Harapan Tim II KKN Universitas Diponegoro 2021/2022 Kelurahan Bangunharjo, dengan berpartisipasi dalam memeriahkan perayaan Tahun Baru Islam dengan tradisi ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mahasiswa serta generasi penerus untuk dapat melestarikan tradisi bubur suro.
Penulis : Utami Aridianti – Psikologi / Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
ADVERTISEMENT
Editor : Reny Wiyatasari, S.S., M.Hum
Live Update