Konten dari Pengguna

Benarkah Kendaraan Listrik Tidak Ada Emisi Karbon?

Nofiyendri Sudiar
Pemerhati Cuaca, Iklim dan Dosen Fisika Universitas Negeri Padang Peneliti Pusat Riset Perubahan iklim UNP
19 September 2024 12:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nofiyendri Sudiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pengisian daya mobil listrik. Foto: Owlie Productions/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengisian daya mobil listrik. Foto: Owlie Productions/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam beberapa tahun terakhir, kendaraan listrik (EV) telah menjadi simbol revolusi transportasi ramah lingkungan. Banyak negara dan produsen otomotif besar mulai beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik sebagai upaya untuk mengurangi emisi karbon dan memerangi perubahan iklim. Namun, muncul pertanyaan penting: benarkah kendaraan listrik benar-benar bebas emisi karbon? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu melihat seluruh siklus hidup kendaraan listrik, mulai dari produksinya hingga penggunaannya sehari-hari.
ADVERTISEMENT

Emisi Karbon dalam Produksi Kendaraan Listrik

Salah satu aspek yang sering diabaikan dalam pembahasan mengenai kendaraan listrik adalah emisi karbon yang dihasilkan selama proses produksinya. Produksi baterai kendaraan listrik, terutama baterai lithium-ion, membutuhkan energi dalam jumlah besar. Penambangan dan pemurnian bahan baku seperti litium, kobalt, dan nikel tidak hanya memerlukan proses yang intensif energi, tetapi juga dapat merusak lingkungan dan ekosistem lokal.
Menurut beberapa studi, produksi baterai kendaraan listrik dapat menghasilkan emisi karbon yang cukup tinggi, bahkan lebih tinggi dibandingkan produksi kendaraan konvensional berbahan bakar fosil. Namun, perlu dicatat bahwa emisi ini adalah emisi sekali waktu yang terjadi di awal siklus hidup kendaraan. Setelah diproduksi, kendaraan listrik memiliki potensi untuk mengurangi emisi karbon secara signifikan selama masa operasionalnya.
ADVERTISEMENT

Penggunaan Kendaraan Listrik dan Sumber Listrik

Ilustrasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Foto: Dok. PLN
Salah satu keunggulan utama kendaraan listrik adalah tidak menghasilkan emisi gas buang selama penggunaannya, berbeda dengan kendaraan berbahan bakar fosil yang melepaskan karbon dioksida (COâ‚‚), nitrogen oksida (NOâ‚“), dan partikel berbahaya lainnya ke atmosfer. Namun, meskipun kendaraan listrik tidak menghasilkan emisi secara langsung saat dikendarai, emisi karbon tetap dapat muncul dari sumber listrik yang digunakan untuk mengisi ulang baterai kendaraan tersebut.
Di banyak negara, listrik masih dihasilkan dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil seperti batu bara dan gas alam. Jika kendaraan listrik diisi dayanya menggunakan listrik dari sumber energi yang tidak terbarukan ini, maka emisi karbon yang dihindari dari tidak menggunakan bahan bakar fosil akan digantikan oleh emisi karbon dari pembangkit listrik. Dengan kata lain, kendaraan listrik tidak sepenuhnya bebas emisi jika infrastruktur listrik yang mendukungnya masih bergantung pada bahan bakar fosil.
ADVERTISEMENT
Namun, di negara atau wilayah yang memiliki jaringan listrik lebih bersih—misalnya yang didominasi oleh energi terbarukan seperti tenaga angin, matahari, atau air—kendaraan listrik memiliki potensi untuk menjadi lebih ramah lingkungan secara signifikan. Dalam kasus ini, emisi karbon selama penggunaan kendaraan listrik dapat mendekati nol, menjadikannya opsi transportasi yang jauh lebih bersih dibandingkan kendaraan konvensional.

Siklus Hidup Kendaraan Listrik: Dampak Jangka Panjang

Untuk menilai apakah kendaraan listrik benar-benar rendah emisi, kita harus mempertimbangkan seluruh siklus hidup kendaraan, termasuk produksi, penggunaan, dan daur ulangnya. Studi menunjukkan bahwa meskipun produksi kendaraan listrik memiliki jejak karbon yang lebih tinggi, emisi karbon totalnya selama masa hidup—terutama jika dioperasikan di wilayah dengan jaringan listrik bersih—biasanya lebih rendah daripada kendaraan berbahan bakar fosil.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pengembangan teknologi baterai dan upaya peningkatan daur ulang baterai dapat mengurangi dampak lingkungan dari produksi dan limbah baterai. Seiring dengan peningkatan penggunaan energi terbarukan dalam jaringan listrik global, kendaraan listrik akan semakin mendekati status "bebas emisi."

Kendaraan Listrik dan Masa Depan Transportasi Berkelanjutan

Meskipun kendaraan listrik tidak sepenuhnya bebas emisi karbon, terutama jika dilihat dari perspektif siklus hidup penuh, mereka tetap menawarkan pengurangan emisi yang signifikan dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil, terutama dalam jangka panjang. Kunci untuk memaksimalkan manfaat lingkungan dari kendaraan listrik adalah dengan mempercepat transisi menuju sumber energi terbarukan dan meningkatkan efisiensi serta keberlanjutan dalam produksi baterai.
Dengan demikian, kendaraan listrik merupakan langkah penting menuju masa depan transportasi yang lebih berkelanjutan. Namun, agar benar-benar bebas emisi, perlu ada pendekatan holistik yang mencakup perbaikan pada semua tahap, mulai dari produksi hingga infrastruktur energi.
ADVERTISEMENT