Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Insecurity: Pemicu Self-Improvement atau Penyebab Mental Breakdown?
29 Januari 2025 20:30 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Tania Amanda Sentosa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Insecurity atau rasa kurang percaya diri sering kali dianggap hal yang negatif. Tapi, apakah insecurity selalu buruk, atau justru bisa jadi dorongan buat kita berkembang? Menarik untuk dibahas karena insecurity punya dua sisi: bisa bikin kita makin maju, tapi juga bisa bikin mental kita drop.
Insecurity Bisa Jadi Pemicu Self-Improvement
ADVERTISEMENT
Banyak orang merasa insecure karena merasa kurang dari orang lain, entah dari segi penampilan, skill, atau pencapaian. Tapi, buat sebagian orang, perasaan ini justru bisa jadi dorongan buat berkembang. Beberapa cara insecurity bisa bikin kita jadi lebih baik:
Insecurity bisa jadi bahan bakar buat lebih semangat ngejar tujuan, baik di karier, pendidikan, atau pengembangan diri.
Saat merasa insecure, kita cenderung lebih reflektif dan sadar akan kekurangan kita, yang bisa jadi awal buat memperbaiki diri.
Orang yang pernah merasa insecure biasanya lebih peka terhadap perasaan orang lain dan lebih hati-hati dalam bersikap.
Insecurity Bisa Bikin Mental Breakdown
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, kalau nggak dikelola dengan baik, insecurity bisa berdampak buruk buat kesehatan mental. Berikut beberapa efek negatif yang bisa muncul:
Terus merasa kurang bisa bikin kita ragu sama kemampuan sendiri.
Fokus berlebihan pada kekurangan bisa bikin kita stres dan overthinking, yang lama-lama bisa berujung ke gangguan kecemasan.
Daripada maju, orang yang terlalu insecure malah takut mencoba hal baru dan terus membandingkan diri dengan orang lain.
Cara Mengelola Insecurity dengan Bijak
Supaya insecurity bisa jadi pendorong buat berkembang tanpa merusak mental, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan:
ADVERTISEMENT
Sadari kalau semua orang punya kekurangan, tapi juga kelebihan yang bisa dikembangkan.
Lihat insecurity sebagai tantangan buat belajar dan berkembang, bukan hambatan.
Fokus sama progress diri sendiri daripada sibuk melihat hidup orang lain.
Ngobrol sama teman, keluarga, atau profesional bisa bantu mengelola perasaan insecure dengan lebih sehat.
Insecurity itu nggak selalu buruk. Dalam kadar yang tepat, dia bisa jadi motivasi buat kita terus berkembang dan memperbaiki diri. Tapi kalau dibiarkan tanpa kontrol, bisa bikin mental breakdown. Jadi, penting buat mengelola insecurity dengan bijak supaya bisa jadi kekuatan, bukan kelemahan.