Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Obsesi Berlebihan? Dampak K-Pop terhadap Kesehatan Mental Gen Z
30 Januari 2025 20:57 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Tania Amanda Sentosa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
K-Pop bukan sekadar musik, tapi juga fenomena global yang meresap ke dalam kehidupan sehari-hari, terutama buat Gen Z. Dari gaya berpakaian, bahasa, sampai kebiasaan, pengaruhnya terasa banget. Tapi di balik semua itu, ada pertanyaan yang nggak kalah penting: apakah kecintaan yang terlalu dalam terhadap K-Pop bisa berdampak negatif pada kesehatan mental?
Ada beberapa dampak negatif dari obsesi berlebihan terhadap K-Pop, seperti:
ADVERTISEMENT
1. Ketergantungan Emosional pada Idola
Banyak penggemar K-Pop merasa sangat terhubung dengan idola mereka. Lewat media sosial, vlog, dan live streaming, mereka bisa tahu segala hal tentang idolanya. Ini memang menyenangkan, tapi kalau terlalu terikat, bisa jadi masalah. Misalnya, kalau sang idola hiatus atau kena skandal, penggemar bisa ikut stres dan kehilangan semangat.
2. FOMO dan Tekanan Sosial
Pernah merasa takut ketinggalan berita soal idol favorit? Itu namanya FOMO (Fear of Missing Out), dan ini bisa bikin penggemar terus-terusan ngecek media sosial, streaming lagu, atau ikutan voting biar idolanya menang. Kalau nggak dikontrol, ini bisa bikin stres, kurang tidur, dan malah mengganggu kehidupan sehari-hari.
3. Standar Kecantikan dan Citra Diri
ADVERTISEMENT
Nggak bisa dipungkiri, banyak idol K-Pop punya standar kecantikan tinggi, tubuh langsing, kulit mulus, wajah sempurna. Terus-menerus melihat citra ini bisa bikin penggemar merasa kurang percaya diri dengan penampilan mereka sendiri. Bahkan, ada yang sampai diet ketat atau merasa nggak cukup menarik hanya karena nggak sesuai standar K-Pop.
4. Fan War dan Cyberbullying
Suka K-Pop pasti tahu soal fan war atau perang antar fandom yang sering terjadi di media sosial. Kadang, ini bisa jadi toxic banget, sampai ada yang saling hina atau bahkan melakukan cyberbullying. Nggak cuma itu, idol juga bisa jadi sasaran hate speech, yang tentunya bisa bikin suasana makin negatif.
5. Dampak Finansial dan Tekanan Ekonomi
Demi mendukung idola, banyak fans rela keluar uang buat beli album, merchandise, tiket konser, dan lainnya. Kalau keuangannya mendukung, sih, nggak masalah. Tapi buat yang masih sekolah atau belum punya penghasilan sendiri, tekanan buat selalu ikut tren ini bisa bikin stres sendiri.
Suka K-Pop itu sah-sah aja, malah bisa bawa banyak hal positif. Tapi, penting banget buat tetap punya batasan dan nggak sampai mengorbankan kesehatan mental, waktu, atau uang lebih dari yang seharusnya. Kalau mulai merasa kecanduan atau tertekan, coba rehat sejenak dari dunia K-Pop dan fokus ke kehidupan nyata. Idol kesayangan tetap bisa didukung, tapi jangan sampai lupa buat tetap menjaga diri sendiri juga!
ADVERTISEMENT