Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.9
Konten dari Pengguna
Cosplay dan Event Jejepangan Jadi Wadah Kreativitas Anak Muda
9 April 2025 9:13 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Tania Firda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Budaya pop Jepang telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan anak muda Indonesia. Dari anime, manga, hingga musik J-pop dan game, semuanya memiliki tempat khusus di hati para penggemarnya. Lebih dari sekadar hobi di balik layar, kecintaan ini kini dirayakan secara terbuka melalui event jejepangan yang makin marak di berbagai kota besar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Event seperti Comic Frontier, AFAID, Gelar Jepang UI, dan berbagai festival bertema Jepang lainnya rutin menarik ribuan pengunjung. Tak hanya datang untuk menonton, banyak dari mereka tampil maksimal dalam balutan kostum karakter favorit dari anime, game, atau manga — inilah yang dikenal sebagai cosplay. Fenomena cosplay bukan hal baru, tetapi seiring waktu, peminatnya semakin banyak dan komunitasnya semakin solid.
Cosplay memberikan ruang bagi anak muda untuk mengekspresikan diri secara bebas. Mengenakan kostum karakter kesayangan bukan hanya soal penampilan, tapi juga soal kreativitas, keberanian, dan dedikasi. Banyak cosplayer merancang sendiri kostum mereka dari nol, memilih bahan yang sesuai, menjahit, dan menambahkan detail kecil yang mencerminkan karakter yang diperankan. Mereka juga mempelajari gaya bicara, gestur, dan ekspresi khas karakter agar bisa tampil semaksimal mungkin — baik di hadapan kamera, pengunjung, maupun juri lomba cosplay.
ADVERTISEMENT
Proses kreatif ini tidak bisa dianggap remeh. Di balik satu penampilan cosplay, terdapat banyak proses yang melibatkan berbagai keahlian seperti menjahit, merias wajah, membuat properti, hingga fotografi dan editing. Bahkan, beberapa cosplayer bekerja sama dengan fotografer untuk menghasilkan karya visual yang artistik. Hal ini membuktikan bahwa cosplay bukan sekadar "berpakaian aneh", melainkan bentuk seni pertunjukan dan visual yang kompleks serta penuh dedikasi.
Di balik meriahnya penampilan para cosplayer, ada semangat komunitas yang kuat. Event jejepangan menjadi tempat berkumpul, berbagi ilmu, dan saling mendukung antar sesama penggemar budaya Jepang. Komunitas ini tumbuh dengan semangat kolaboratif, di mana para anggotanya sering mengadakan workshop, photoshoot bersama, hingga berbagi tips dan tutorial secara daring. Rasa kebersamaan inilah yang membuat banyak orang merasa nyaman dan tetap aktif di dalam komunitas.
Tak sedikit pula kreator muda yang memanfaatkan event jejepangan untuk menjual karya orisinal mereka, seperti ilustrasi, komik, gantungan kunci, stiker, hingga merchandise unik lainnya. Booth-booth kreatif ini menjadi daya tarik tersendiri dalam event, sekaligus membuka peluang bagi pelaku industri kreatif lokal untuk berkembang dan mendapat apresiasi langsung dari pasar yang antusias.
ADVERTISEMENT
Lebih dari itu, event jejepangan menciptakan ruang aman bagi banyak orang yang mungkin merasa tidak bisa mengekspresikan diri secara bebas di lingkungan sehari-hari. Di sana, mereka bisa menjadi siapa pun yang mereka inginkan tanpa takut dihakimi. Suasana yang inklusif dan ramah membuat banyak pengunjung merasa diterima, dihargai, dan menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar. Banyak pula kisah pertemanan dan relasi yang terjalin karena memiliki kesamaan minat terhadap budaya pop Jepang.
Cosplay dan event jejepangan bukan hanya tren sesaat yang akan hilang ditelan zaman. Ia telah menjadi bagian dari gaya hidup anak muda Indonesia. Bahkan, beberapa cosplayer sukses membangun nama di media sosial, menjadi influencer, hingga mendapatkan tawaran kerja sama dari brand ternama atau agensi hiburan. Ini menunjukkan bahwa dunia yang dulu dianggap “untuk anak-anak” atau bahkan “aneh” kini telah berubah menjadi jalur potensial untuk meniti karier kreatif.
ADVERTISEMENT
Budaya pop Jepang di Indonesia telah bertransformasi dari sekadar hiburan menjadi medium ekspresi, kreativitas, dan perayaan identitas. Dengan semakin berkembangnya komunitas wibu dan cosplayer, anak muda Indonesia menunjukkan bahwa mereka punya semangat untuk berkarya, berjejaring, dan tumbuh bersama dalam lingkungan yang penuh warna, imajinasi, dan semangat kolaborasi. Bukan tidak mungkin, dari event-event seperti ini lahir generasi kreator masa depan yang membawa nama Indonesia ke kancah internasional.