Konten dari Pengguna

Bisakah Model GPT-4 Menciptakan Dunia di Masa Depan?

Tania indah permatasari
Mahasiswi universitas Pamulang Fakultas agama Islam Jurusan Manajemen pendidikan Islam. Saya sebagai Guru Private
15 Desember 2024 14:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tania indah permatasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh : Tania indah Permatasari Mahasiswi Universitas Pamulang Fakultas Agama Islam jurusan Manajemen pendidikan Islam.
ADVERTISEMENT
A. Latar Belakang
Revolusi industri 4.0 dan perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) telah mengubah paradigma pembelajaran secara global. Model GPT-4, sebagai generasi terkini dari AI berbasis pemrosesan bahasa alami (NLP), menawarkan potensi untuk mendukung pembelajaran interaktif, personalisasi materi, dan peningkatan efisiensi pengajaran. Di Indonesia, implementasi kurikulum berbasis kompetensi yang menekankan keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis, kolaborasi, dan kreativitas, membutuhkan pendekatan inovatif. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi adaptasi pembelajaran menggunakan GPT-4 dalam konteks tersebut, sekaligus mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan teknologi ini.
B. Analisis Kasus
Penelitian ini dilakukan melalui studi kasus penerapan GPT-4 pada pembelajaran di jenjang menengah (SMA) dengan fokus pada pelajaran Bahasa Inggris. Tahapannya meliputi:
Persiapan Materi: GPT-4 digunakan untuk menghasilkan modul pembelajaran berbasis dialog interaktif.
ADVERTISEMENT
Implementasi: Guru menggunakan GPT-4 untuk memberikan tugas, menjawab pertanyaan siswa, dan menyediakan umpan balik secara personal.
Evaluasi: Penilaian dilakukan melalui survei kepuasan siswa dan pengamatan terhadap peningkatan pemahaman mereka.
Hasil awal menunjukkan bahwa siswa lebih antusias dan terlibat dalam proses pembelajaran. Model GPT-4 mampu memberikan penjelasan mendetail sesuai kebutuhan individu, sehingga membantu siswa dengan berbagai tingkat kemampuan.
Ilustrasi Gambar By Pixabay.Teknologi Pendidikan
C. Kelebihan dan Kekurangan
1. Personalisasi Pembelajaran: Model GPT-4 mampu menyesuaikan respons dengan kebutuhan siswa, sehingga memberikan pengalaman belajar yang unik.
2. Aksesibilitas: Dapat digunakan kapan saja, membantu siswa belajar di luar jam sekolah.
3. Efisiensi Guru: Membantu guru mempersiapkan materi dan memberikan jawaban instan pada siswa.
Kekurangan Pada Model GPT-4
1. Ketergantungan Teknologi: Penggunaan GPT-4 dapat mengurangi interaksi manusiawi antara guru dan siswa.
ADVERTISEMENT
2. Biaya dan Infrastruktur: Implementasi membutuhkan perangkat keras dan koneksi internet yang andal, yang mungkin sulit diakses di daerah terpencil.
3. Kelemahan Kontekstual: Kadang-kadang, GPT-
4 menghasilkan jawaban yang kurang relevan atau bias.
D. Kesimpulan
Adaptasi pembelajaran menggunakan GPT-4 pada kurikulum berbasis kompetensi memiliki potensi besar dalam mendukung pencapaian keterampilan abad ke-21. Meskipun demikian, beberapa tantangan, seperti keterbatasan infrastruktur dan risiko ketergantungan teknologi, perlu diatasi untuk memaksimalkan manfaatnya.
E. Solusi
1. Pelatihan Guru: Guru perlu dilatih untuk memanfaatkan GPT-4 secara efektif dalam pembelajaran.
2. Peningkatan Infrastruktur: Pemerintah dan institusi pendidikan harus memastikan ketersediaan perangkat dan internet yang memadai.
3. Hybrid Learning: Kombinasikan teknologi GPT-4 dengan pendekatan tradisional untuk menjaga interaksi manusiawi dalam proses belajar.
ADVERTISEMENT
4. Pengawasan dan Evaluasi: Pastikan penggunaan GPT-4 diawasi secara ketat untuk menghindari penyalahgunaan dan memastikan relevansi materi yang disampaikan.
Pada akhirnya, masa depan yang diciptakan GPT-4 ada di tangan kita. Bagaimana menurut Anda? Apakah teknologi ini sebuah peluang atau ancaman?
Artikel ini di buat untuk melengkapi tugas Mata kuliah Teknologi Pendidikan dengan dosen Bpk Mawardi Nurullah M.Pd