Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
7 Jurus Jitu Menjadi Guru yang Dicintai Murid, Hati-hati No 1
9 Oktober 2022 9:10 WIB
Tulisan dari Tantan Hadian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Profesi guru adalah profesi yang sangat mulia. Bagaimana tidak, setiap harinya guru bertugas mendidik anak generasi penerus bangsa. Guru mendidik anak ulama besar, anak presiden, anak pengusaha, anak tukang parkir, anak tukang maling ayam, anak tukang korupsi, anak preman, anak tukang dagang, anak petani, anak tukang meri(pengembala bebek) dan anak siapapun (kecuali anak ayam ya….wkwk).
ADVERTISEMENT
Pada umumnya harapan orang tua menitipkan anaknya di sekolah adalah sama. Mereka menginginkan anaknya menjadi orang baik, orang yang pintar, shaleh, imut-imut, mampu bersosial dan tentunya bisa menggapai cita-cita tingginya. Pokoknya yang baik-baik aja.
Walaupun orang tuanya koruptor namun dipastikan tidak mau anaknya jadi koruptor juga. Tukang parkir juga sama, dengan menyekolahkan anaknya pasti menginginkan anaknya lebih baik dari orang tuanya. Jika ada tukang parkir gak sepakat dengan tulisan saya, boleh komen di kolom komentar ya, hehe.
Saya menjalani sebagai guru sudah lebih dari 20 tahun, tentunya saya punya pengalaman yang menarik dalam mendidik anak-anak, baik pengalaman saya pribadi atau pengalaman dalam melihat sisi lain dari rekan-rakan saya yang seprofesi sebagai guru.
ADVERTISEMENT
Menjadi guru yang disenangi tentunya tidak bisa didapatkan oleh semua orang ya, jadi bahagialah bagi guru yang disenangi oleh muridnya.
Istilah guru favorit bukan merupakan gelar akademik, dan juga kepangkatan ya. Istilah guru favorit dilabelkan oleh murid, bukan oleh kepala sekolah, walikota, rektor, bahkan presiden sekalipun.
Guru favorit merupakan pengakuan murid kepada gurunya secara spontan, keluar dari hati nuraninya yang paling dalam. Baik pengakuan karena kedekatannya, penampilannya, kompetensinya, dan atau ada hal yang unik pada dirinya.
Nah, sekarang mari kita bahas bagaimana trik-triknya menjadi guru yang disenangi muridnya?
1. Tidak berpacaran dengan murid
Tidak jarang kisah-kasih yang terjalin antara guru dan murid, terutama bagi guru laki-laki yang masih melajang, bahkan sampai ada yang sampai menikah lho.
ADVERTISEMENT
Guru muda yang sering tebar pesona sana-sini sering mengakibatkan murid-muridnya cewe menjadi terpesona apalagi gurunya ganteng, macho, pinter dan sudah mapan. Ini khusus bagi guru yang ngajar di SMA ya, yang ngajar di SD dan SMP jarang terjadi.
Namun demikian, jika terjadi hubungan spesial antara guru dan murid, akan membuat suasana yang tidak nyaman. Bagi gurunya mungkin akan kurang profesional dalam mengajar di kelas yang ada anak gebetannya tersebut. Sebaliknya juga bagi murid-murid cewe yang lain akan kehilangan sosok “dambaannya”, begitu juga bagi murid cowo yang naksir sama si murid cewe yang jadi gebetan gurunya bisa menjadi saingan tuh, wkwkwk.
Jadi hindari ya, bagi guru muda untuk berpacaran dengan muridnya. Selain tidak beretika, akan mempengaruhi profesionalisme menjadi guru, dan yang jelas akan berbalik menjadi tidak disukai lagi oleh sebagian muridnya.
ADVERTISEMENT
2. Jangan mahal senyum
Senyum itu tidak harus bayar ya. Senyum itu adalah sedekah, jadi jika ga punya uang untuk sedekah, cukup kasih senyuman bagi setiap orang yang ketemu dengan kita.
Begitupun dengan murid kita, senyum kepada murid kita akan memberikan aura kebahagiaan, menurunkan rasa stress dan yang paling penting adalah senyum menjalin keakraban.
Dengan senyum, maka suasana menjadi rileks, keadaan inilah yang akan dengan mudah menghubungkan frekwensi antara guru dan murid. Dengan mudah guru memulai pelajaran yang menyenangkan dan murid tentunya akan dengan senang hati mengikuti pembelajaran.
Sebaliknya kalau guru datang-datang dengan “wajah perang”, suasana akan menjadi seolah-olah kiamat bagi muridnya. Jangankan bisa senang menghadapi pembelajaran, yang ada adalah perasaan stress dan tertekan.
ADVERTISEMENT
3. Pahami keinginan murid
Pada tahun 2002, saya mengajar di lembaga bimbingan belajar ternama di Jakarta.
Sebagai guru baru, tentunya saya harus banyak membaca situasi. Di lembaga tersebut ada satu anggapan bahwa jika pengajar diterima di cabang itu terutama di kelas khusus, maka dianggap pengajar itu telah kompeten dan dapat diterima di semua cabang di Jakarta (dulu ada 19 cabang).
Saya mencoba test case dengan belaga jadi guru “jago”, dikeluarkanlah trik-trik jitu mengerjakan soal, sekali berkedip soal bisa terjawab. Namun apa yang terjadi, anak-anak di kelas khusus tersebut malah sebagian ada ngorok, sebagian lagi anteng main hape, cuman sebagian kecil yang memperhatikan.
Melihat seperti itu, saya mulai merubah strategi, saya ajak ngobrol mereka tentang pengalaman saya kuliah di Bandung dan materi hari itu saya pending. Dan hasilnya luar biasa, anak-anak yang tertidur dan yang main hape, langsung melotot mendengarkan cerita saya. Dari sanalah mulai mulai terkuak, bahwa mereka datang bimbingan itu tidak sepenuhnya ingin belajar materi pelajaran, namun mereka menginginkan hal lain yang dapat menambah semangat hidup mereka.
ADVERTISEMENT
Dari pengalaman itulah, saya sebelum mengajar mencoba menyapa dulu mereka, bertanya tentang kehidupan mereka dan pemberian materi bisa diefektifkan dalam waktu tertentu, yang penting mereka enjoy dulu.
4. Asah kompetensi mengajar
Keterampilan mengajar baik cara mengajar maupun penguasaan materi pelajaran adalah sebuah keniscayaan bagi seorang guru.
Menguasai cara mengajar namun tidak menguasai materinya akan nampak kurang professional, apalagi kalau ada murid yang iseng ngetes gurunya. Tanpa menguasai materi ajar, seorang guru tidak akan bisa meluruskan konsep si murid jika ada yang perlu diluruskan. Begitupun jika penguasaan materi oke, tapi cara mengajarnya membosankan, murid tidak kerasan belajar dengan kita. Suasana pembelajaran menjadi tidak bermakna, hanya diselimuti oleh tumpukan rumus atau sederetan hapalan yang dipaksakan kepada murid.
ADVERTISEMENT
Jika guru menguasai materi ajar dan cara mengajarnya, bisa dipastikan bisa menjadi guru yang disenangi muridnya.
5. Masuk dalam dunianya
Ya, ini paling penting. Sebagai seorang guru harus paham, apakah ia mengajar anak TK, SD, SMP, SMA, atau mahasiswa? Maksudnya seorang guru harus memahami betul psikologis mereka.
Bukan itu saja, berbicara dunia murid kita bisa masuk pada ranah-ranah pergaulan mereka. Sesekali menggunakan bahasa gaul mereka, sesekali main game bareng dengan mereka, ngobrol bareng di taman sekolah, berolahraga bareng dan kalau punya duit bolehlah traktir kecil-kecilan. Itu semua sebagai upaya untuk masuk dalam dunia mereka. Dan so pasti kalau dilakukan angket, pasti bakalan jadi guru disenangi muridnya
6. Jangan pelit nilai
ADVERTISEMENT
Nah ini, nilai bagi sebagian besar murid adalah segalanya, demi nilai, pada umumnya murid mau melakukan apa saja, asal nilai di rapor mereka besar. Mereka mau mengerjakan tugas sampai malam, menghapal 1001 macam nama latin tumbuhan pun mereka mau, asal nilai di rapor besar.
Tapi, gak obral juga ya. Sesuai saja dengan usaha dan kemampuan si murid. Dan yang paling penting tambahin aja nilai kasih sayang, kalau tidak, ya ancur lah nilai si murid. Kasihan kan?
Ada juga guru tuh yang ngasih nilai obral banget, sampai murid yang sudah keluar bahkan sudah meninggal pun masih dikasih nilai, wkwkwk.
Namun gak segitunya juga ya, sikap profesional tetap diperlukan, berikan penilaian sesuai hak murid sebagai penghargaan atas kinerjanya dalam pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Yang jelas, murid pasti akan senang pada gurunya apabila gurunya tidak pelit akan nilai.
7. Beri mereka motivasi dan inspirasi
Pemberian motivasi dan inspirasi adalah bagian dari mendidik. Motivasi dan inspirasi secara umum di kelas bisa meningkatkan mood mereka dalam mengikuti pembelajaran dan lebih jauhnya dalam kehidupan.
Murid-murid memiliki masalah yang beragam. Jika kelihatan mereka punya masalah, hampirilah, ajak mereka bicara, beri masukan dan motivasi. Banyak murid yang gak mau nurut sama orang tuanya, tapi ia nurut sama gurunya.
Memberikan inspirasi bagi murid bagaikan memberikan biji untuk ditanam, tumbuh dan terus tumbuh, biarkan sang murid untuk merawatnya dan kemudian ia akan memetik hasilnya.
Rasa empati guru ini akan membekas buat muridnya, dan yang pasti kalau ditanya siapa guru favoritnya pasti akan mengatakan guru favoritnya adalah orang yang berhasil menginspirasi dan memotivasinya.
ADVERTISEMENT
Demikianlah 7 Jurus jitu menjadi guru yang dicintai muridnya yang penulis cantumkan, masih banyak cara lain yang belum tuliskan. Silahakan tuliskan saja di kolom komentar jika masih ada yang belum tertulis. Silahkan saja ambil salah satu atau semua jurus di atas untuk menjadi guru vaforit.