Konten dari Pengguna

Pestisida Alami: Limbah Kulit Bawang (Merah dan Putih) sebagai Pengendali Hama

Tanti Maskinanti Pulukadang
Undergraduate Chemical Student at Diponegoro University
8 Agustus 2024 10:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tanti Maskinanti Pulukadang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Demonstrasi Pembuatan Pestisida Alami Bersama Ibu-Ibu PKK Desa Bono
zoom-in-whitePerbesar
Demonstrasi Pembuatan Pestisida Alami Bersama Ibu-Ibu PKK Desa Bono
ADVERTISEMENT
Desa Bono. Klaten (25/07/2024). Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro, Tanti Maskinanti Pulukadang yang berasal dari prodi kimia telah menginisiasi sebuah program inovatif yang berfokus pada pemanfaatan limbah organik untuk pembuatan pestisida alami. Program ini ditujukan kepada kelompok ibu-ibu PKK di Desa Bono, dengan tujuan untuk memberikan solusi ramah lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga desa bono melalui pemanfaatan limbah rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Kelompok ibu-ibu PKK di Desa Bono sering kali menghadapi masalah limbah rumah tangga yang menumpuk dan penggunaan pestisida kimia yang dapat merusak lingkungan serta kesehatan. Melihat permasalahan ini, mahasiswa KKN berkolaborasi dengan ibu-ibu PKK untuk mengembangkan pestisida alami dari limbah organik, seperti kulit bawang, yang dapat dengan mudah ditemukan di rumah tangga. Kulit bawang (merah dan putih) mengandung berbagai zat bermanfaat bagi tanaman, seperti sodium, folat, mineral (Ca, Mg, K, P, Zn, Fe) yang dapat meningkatkan kesuburan tanaman dan mempercepat pertumbuhan. Bahkan, terdapat senyawa acetogenin yang mampu mengendali serangga atau hama tanaman. Dengan memanfaatkan zat-zat ini, kulit bawang (merah dan putih) bisa diolah menjadi pestisida alami yang berguna untuk tanaman.
ADVERTISEMENT
Pembuatan pestisida alami dari kulit bawang cukup sederhana yaitu dengan mengumpulkan kulit bawang (merah dan putih) kedalam wadah atau botol kemudian direndam menggunakan air. Tutup rapat dan tunggu selama 24 jam. Setelah itu, air disaring dan dipisahkan dengan kulit bawangnya. Pestisida alami siap digunakan yang ditandai dengan warna air yang berubah menjadi coklat kemerahan dan bau yang menyengat.
Pengaplikasian pestisida alami ini juga mudah, cukup dikocok terlebih dahulu sebelum digunakan. Kemudian semprotkan ke daun dan batang secara merata. Perlu diiingat untuk pengaplikasian dilakukan pada pagi atau sore hari.
Dari hasil demonstrasi pembuatan pestisida alami pada tanggal 25/07/2024 salah seorang anggota PKK, Ibu Yuni menyampaikan apresiasinya terhadap program ini. "Program ini sangat bermanfaat bagi kami. Selain bisa memanfaatkan limbah rumah tangga, pestisida alami ini juga lebih aman untuk digunakan di taman kami," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa KKN berharap program ini dapat terus berlanjut dan dikembangkan lebih lanjut oleh ibu-ibu PKK dan masyarakat setempat. Harapannya dari program ini bisa menjadi contoh bagi desa lain untuk menerapkan solusi serupa.
#KKNUndipTim2
#P2KKNUndip
#LPPMUndip
#Undip
Penulis : Tanti Maskinanti Pulukadang, Kimia, Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Diponegoro
Dosen Pembimbing Lapangan: drg. Indah Lestari Vidyahayati, MDSc., Sp.KGA.