Konten dari Pengguna

Mitos dan Fakta: Kenapa Gigi Anda Tidak Sebening Iklan Pasta Gigi?

Taqiyyuddien Hasan
mahasiswa kedokteran gigi universitas airlangga
26 Desember 2024 13:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Taqiyyuddien Hasan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
freepik
zoom-in-whitePerbesar
freepik
ADVERTISEMENT
Gigi yang putih dan bersih tentu menjadi impian banyak orang. Namun kebanyakan o
ADVERTISEMENT
rang mengeluhkan mengapa gigi mereka terlihat agak kekuningan padahal mereka raj
in menggosok gigi dua kali sehari? Simak ulasan berikut untuk mengetahui ulasannya.
Secara umum, gigi tediri dari tiga bagian yaitu, pulpa, dentin, dan enamel. Enamel adalah lapisan gigi terluar dan bersifat tembus cahaya. Sedangkan dentin merupakan lapisan gigi diantara pulpa dan enamel yang bersifat memantulkan cahaya. Karena enamel bersifat tembus cahaya sedangkan dentin memantulkan cahaya kuning sehingga gigi secara natural berwarna agak kekuningan.
Oleh karena itu gigi secara alami berwarna agak kekuningan terlebih kita masyarakat Indonesia yang merupakan gen asia. Gigi yang tampak agak kekuningan tersebut bukanlah merupakan masalah selama gigi itu sehat. Namun, terdapat beberapa hal/perilaku yang menjadikan gigi menjadi kuning. Beberapa kebiasaan yang menyebabkan gigi kuning adalah,
ADVERTISEMENT
1. Merokok
Kandungan nikotin dan tar dalam rokok memiliki sifat lengket dan menempel pada permukaan gigi sehingga dapat mengubah gigi menjadi kuning atau bahkan cokelat seiring waktu.
2. Meminum kopi
Kopi mengandung senyawa tanin. Tanin sendiri memiliki sifat lengket dan menempel pada permukaan gigi. konsumsi kopi secara terus menerus tanpa membersihkan secara bersih tentu dapat menyebabkan gigi menjadi lebih kuning.
3. Terlalu banyak fluoride
Kelebihan dalam fluoride dapat menyebabkan fluorosis gigi. hal ini dapat terjadi ketika gigi terkena paparan fluoride secara berlebihan selama masa perkembangan gigi.
4. Jarang menjaga kesehatan gigi
Selain dengan menghindari kebiasaan buruk tersebut, kita juga semestinya menjaga kesehatan gigi kita. Untuk meningkatkan kesehatan gigi kita, kita bisa meningkatkan kualitas menjaga kesehatan gigi kita. Lalu bagaimana cara meningkatkan kualitas kita dalam menjaga kesehatan gigi kita?
ADVERTISEMENT
Kita bisa memulai dengan menggunakan alat-alat yang proper dan baik untuk gigi kita. Sebagai contoh, sikat gigi yang baik adalah sikat gigi yang nyaman dipegang, dapat menjangkau semua daerah mulut, dan memiliki bulu sikat yang lembut. Sifat sikat gigi tersebut memungkinkan kita untuk membersihkan gigi secara optimal. Kemudian kita bisa lengkapi dengan dental floss untuk kebersihan gigi secara lebih optimal.
Sebelumnya telah di singgung bahwa kelebihan fluoride dapat menyebabkan fluorosis pada gigi. lalu berapa takaran yang pas pasta gigi untuk setiap pemakaiannya? Takaran yang pas untuk anak anak adalah sebesar biji kacang polong. Hal ini untuk mencegah terjadinya resiko fluoride tertelan pada anak-anak. Meskipun fluoride baik untuk perkembangan gigi, penggunaan secara berlebihan dapat merusak mineral gigi dan berbahaya apabila tertelan.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana takaran untuk orang dewasa? Untuk orang dewasa ukuran ideal adalah sebesar biji kacang polong. Meskipun resiko tertelan pada orang dewasa hampir tidak ada. Menggunakan takaran ideal tentu dapat menghemat pengeluaran dan terhindar dari pemborosan.
Gigi yang putih dan bersih adalah dambaan banyak orang, tetapi warna kekuningan alami pada gigi sebenarnya normal dan disebabkan oleh sifat transparan enamel serta pantulan cahaya kuning dari dentin. Warna kekuningan ini tidak masalah selama gigi tetap sehat. Namun, kebiasaan seperti merokok, minum kopi, paparan fluoride berlebih, dan jarang menjaga kebersihan gigi dapat menyebabkan gigi menjadi lebih kuning atau rusak. Oleh karena itu jagalah kebersihan dan kesehatan gigi mu.
Dwimega, Arianne. 2023. “Penggunaan Pasta Gigi Bagi Anak.” Jurnal Kedokteran Gigi Terpadu 5(1): 124–25. doi:10.25105/jkgt.v5i1.16952.
ADVERTISEMENT
penulis : Taqiyyuddien Abdurrahman Al hasan