Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Bank Sampah Induk Surabaya, Ubah Sampah Jadi Rupiah
6 Januari 2022 12:27 WIB
Tulisan dari tarisa ikhtiara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Surabaya- Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya kembali menyelenggarakan program MBKM, salah satunya program kewirausah
ADVERTISEMENT
aan
berbasis lingkungan. Program ini diikuti oleh mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya. Oleh karena itu tim kewirausahaan ini bekerja sama dengan Bank Sampah Induk Surabaya guna mensosialisasikan program kewirausahaan berbasis lingkungan kepada warung-warung atau rumah makan di sekitar Untag Surabaya, Minggu (29/12).
Bank Sampah Induk Surabaya memiliki komitmen jangka panjang untuk turut menangani permasalahan sampah rumah tangga di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Pada tahun 2020 terdapat sebanyak 359,61 ton sampah yang ditangani Bank Sampah Induk Surabaya dan kemudian diteruskan ke distributor untuk di daur ulang. Melihat fakta ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan laju daur ulang sampah pasca konsumsi, Mahasiswa Universitas 17 agustus 1945 (Untag) Surabaya mendukung Bank Sampah Induk Surabaya dengan sosialisasi rutin. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk peduli dengan lingkungan dan memungkinkan nasabah untuk mengenal jenis-jenis sampah, sehingga mitra yang sudah memilah sampah dari rumah akan bisa mengumpulkan sampahnya dengan tepat dan tidak terbuang ke TPA. Selain membawa dampak positif bagi lingkungan, kehadiran Bank Sampah juga dapat bernilai ekonomis bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Kemal Jamalauddin, selaku pengurus Bank Sampah Induk Surabaya menyampaikan, “Permasalahan pengelolaan sampah secara keseluruhan memerlukan perhatian yang serius dari kita semua. Masyarakat di luar sana perlu kita edukasi agar sampah bisa digunakan kembali dan tidak terbuang sia-sia. Saya sendiri melihat bahwa perubahan pola pikir, kebiasaan, hingga ke tatanan sistem yang ada saat ini sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa sampah tidak menjadi sumber masalah, tetapi justru memberikan berkah bukan hanya bagi aktivis lingkungan tetapi juga bagi kita semua” kata Kemal. (28/12)
Ketua program Kewirausahaan, Dra, Noorshanti Sumarah, M.I.Kom pun menjelaskan, “Dalam menjaga kelestarian lingkungan tidak dimulai dengan orang lain, melainkan dari diri sendiri. Oleh karena itu saya berharap program MB
ADVERTISEMENT
KM kewirausahaan ini dapat merubah pola pikir mahasiswa dan juga para mitra mengenai pemilahan dan pengolelolahan , serta keuntungan menabung sampah melalui program Bank Sampah ini.” Imbuhnya
Pada dasarnya program ini hadir untuk membentuk kebiasaan masyarakat dalam mengelola dan memilah sampah dari tingkatan rumah tangga. Semua sampah rumah tangga seperti botol plastik, kertas bekas, kaleng bekas, dan sampah dapur dipilah dan dikumpulkan. Ketika nasabah akan melakukan penimbangan di Bank Sampah Induk surabaya, nasabah membawa sampah rumah tangganya yang telah dipilah sesuai jenisnya masing-masing.
Di akhir kegiatan , Dra, Noorshanti Sumarah, M.I.Kom Fasilitator program MBKM Kewirausahaan bersama mahasiswa yang ikut serta dalam program ini membentuk Kelompok Pengelola Bank Sampah dengan nama Bank Sampah “Bank Satya” Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Hingga kini,tercatat sebanyak 30 nasabah yang telah terdaftar dan menimbang sampahnya di Bank Sampah Unit Untag Surabaya yang kemudian diteruskan ke Bank Sampah Induk Surabaya.
ADVERTISEMENT