Konten dari Pengguna

Logika vs Emosi: Tantangan yang Dihadapi oleh Pribadi yang Tertutup dan Analitis

Tarisa Trihandayani
Undergraduate student of Psychology, Bhayangkara Jakarta Raya University. Let's talk about mentallity and personality !!
10 Juli 2024 15:19 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tarisa Trihandayani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepribadian manusia sangat beragam, dan setiap individu memiliki karakteristik unik yang mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka. Beberapa orang cenderung tertutup, menjaga jarak, dan terkesan formal, sementara yang lain mungkin lebih terbuka dan ekspresif. Artikel ini akan membahas tantangan yang dihadapi oleh individu dengan kepribadian tertutup dan analitis, serta bagaimana logika dan emosi memainkan peran penting dalam kehidupan mereka. Selain itu, artikel ini juga akan menjelaskan hubungan dengan hasil tes 16PF dan IST yang telah dilakukan oleh subjek berinisial RW.
ADVERTISEMENT
Hasil Tes 16PF dan IST
Individu berinisial RW merupakan seorang pekerja lepas berusia 20 tahun. Hasil tes individu menunjukkan profil yang cenderung tertutup dan analitis. Ia lebih memilih kesendirian dan fokus pada permasalahan intelektual atau mekanis, namun kurang nyaman dalam situasi emosional atau yang menuntut keterbukaan perasaan. Secara kognitif, mereka kuat dalam pemikiran logis dan praktis, namun mungkin mengalami kesulitan dalam menangani masalah verbal dan numerik dalam konteks akademis. Sikapnya terhadap konflik cenderung menghindari, lebih memilih tindakan yang tradisional dan rutin, dan menunjukkan orientasi pada kerja dalam tim atau lingkungan sosial terbatas. Meskipun memiliki keyakinan diri yang tinggi, mereka mungkin menghindari refleksi diri yang mendalam, yang dapat membatasi pengembangan diri secara pribadi dan profesional.
ADVERTISEMENT
Karakteristik Kepribadian Tertutup dan Analitis
Individu dengan kepribadian tertutup cenderung berhati-hati dalam berhubungan dengan orang lain. Mereka lebih suka menyendiri dan fokus pada hal-hal intelektual atau mekanis yang dapat dilakukan sendiri. Kondisi ini membuat mereka merasa tidak nyaman dalam situasi emosional atau yang membutuhkan keterbukaan perasaan. Kepribadian ini sering kali dihubungkan dengan rendahnya kemampuan dalam menangani masalah verbal dan numerik dalam lingkungan akademis, yang bisa menunjukkan kemampuan intelektual yang rendah.
Teori Psikologis yang Relevan
Menurut teori kepribadian Big Five oleh John et al (2008), sifat-sifat kepribadian dapat dikategorikan ke dalam lima dimensi utama: Ekstraversi, Keterbukaan terhadap Pengalaman, Neurotisisme, Keramahan, dan Ketelitian. Individu yang tertutup cenderung memiliki skor rendah pada dimensi Ekstraversi, menunjukkan mereka lebih suka menghabiskan waktu sendiri daripada berinteraksi dengan orang lain. Mereka juga mungkin memiliki skor tinggi pada dimensi Neurotisisme, yang mengindikasikan kecenderungan untuk merasakan emosi negatif seperti kecemasan dan depresi .
ADVERTISEMENT
Menurut McCrae & Costa (2008) dua peneliti utama di balik teori Big Five, setiap dimensi kepribadian memainkan peran penting dalam menentukan bagaimana seseorang berperilaku dan merespons situasi tertentu . Individu dengan skor rendah pada Ekstraversi sering kali lebih introvert dan merasa nyaman dengan kesendirian. Sebaliknya, mereka yang memiliki skor tinggi pada Neurotisisme mungkin mengalami kesulitan dalam mengelola stres dan emosi negatif, yang dapat memperburuk ketidakmampuan mereka dalam situasi sosial .
Tantangan dalam Kehidupan Sehari-hari
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh individu tertutup dan analitis adalah kesulitan dalam situasi sosial dan emosional. Mereka cenderung cepat bereaksi, mudah marah, dan temperamental, yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka dalam rutinitas sehari-hari dan beradaptasi dengan lingkungan. Sikap yang sangat logis ini dapat menjadi masalah dalam situasi yang membutuhkan kesadaran perasaan, karena mereka lebih fokus pada bagaimana sesuatu dapat dikerjakan daripada pada cara atau estetika.
ADVERTISEMENT
Pengaruh pada Hubungan Sosial
Individu ini juga cenderung mudah percaya pada orang lain, tidak curiga, dan pemaaf. Sikap ini membuat mereka terbuka dan adil dalam berhubungan, tetapi juga rentan dimanfaatkan oleh orang lain. Mereka lebih suka menyelesaikan masalah spesifik daripada yang membutuhkan imajinasi, menunjukkan fokus pada objek yang terlihat daripada konsep abstrak.
Adaptasi dan Resiliensi
Dalam menghadapi tantangan ini, penting bagi individu dengan kepribadian tertutup dan analitis untuk mengembangkan strategi adaptasi yang efektif. Menurut teori resiliensi yang dikemukakan oleh Masten (2001), kemampuan seseorang untuk mengatasi stres dan kesulitan tergantung pada faktor-faktor seperti dukungan sosial, kemampuan mengelola emosi, dan fleksibilitas kognitif . Individu ini dapat diuntungkan dari membangun hubungan yang kuat dengan orang-orang yang memahami dan mendukung mereka, serta mengembangkan keterampilan untuk mengelola emosi negatif.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Kepribadian tertutup dan analitis memiliki tantangan unik dalam kehidupan sehari-hari dan hubungan sosial. Mereka perlu menyeimbangkan antara logika dan emosi untuk mencapai kehidupan yang lebih seimbang dan memuaskan. Dengan memahami karakteristik dan tantangan yang dihadapi, serta menerapkan strategi adaptasi yang tepat, individu ini dapat mengatasi hambatan dan mencapai potensi penuh mereka.
Daftar Pustaka
John, O. P., Naumann, L. P., & Soto, C. J. (2008). Paradigm shift to the integrative Big Five trait taxonomy: History, measurement, and conceptual issues. In Handbook of personality: Theory and research (pp. 114–158). Guilford Press.
Masten, A. S. (2001). Ordinary magic: Resilience processes in development. In American Psychologist (pp. 227–238).
McCrae, R. R., & Costa, P. T. J. (2008). The five-factor theory of personality. In Handbook of personality: Theory and research (pp. 159–181). Guilford Press.
ADVERTISEMENT