Konten dari Pengguna

"Mahasiswa KKN Undip : Optimalisasi Seawall dan Mangrove Langkah Konservasi

Tarissa Wahyu Aurelia Putri
Saya Tarissa Wahyu, Seorang Mahasiswa Universitas Diponegoro yang saat ini sedang menjalani KKN di Desa Ketapang. Melalui kegiatan ini, saya berupaya untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh serta memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
11 Agustus 2024 18:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tarissa Wahyu Aurelia Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketapang, (05/08/2024) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2023/2024 kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dengan menggelar program edukasi dan aksi nyata dalam rangka menangkal bencana banjir rob yang kerap melanda Desa Ketapang. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu, terutama Fakultas Teknik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, dan Sekolah Vokasi.
ADVERTISEMENT
Desa Ketapang, yang terletak di kawasan pesisir, sejak lama bergumul dengan ancaman banjir rob akibat kenaikan permukaan air laut dan perubahan iklim. Kondisi ini tidak hanya mengancam permukiman warga, tetapi juga merusak lahan pertanian dan mengancam keberlangsungan ekosistem pesisir.
Menyadari urgensi masalah ini, mahasiswa KKN Undip menginisiasi program edukasi bagi masyarakat Desa Ketapang. Fokus utama program ini adalah mengoptimalkan fungsi seawall dan mendorong penanaman mangrove sebagai benteng alami melawan abrasi dan gelombang pasang.
Mahasiswa Teknik Sipil,Teknik Perkapalan dan Mahasiswa Teknologi Rekayasa Kontruksi Perkapalan, saya Tarissa Wahyu Aurelia Putri, Nugroho Catur Mulyawanto,dan Khayeisha Alzena Zaida, dengan keahliannya dalam bidang konstruksi memberikan pemahaman mendalam kepada masyarakat tentang pentingnya desain dan perawatan seawall yang baik. Mereka menjelaskan bagaimana seawall yang kokoh dan sesuai dengan kondisi lingkungan dapat menjadi pertahanan pertama melawan hempasan gelombang.
Mahasiswa KKN Undip memberikan edukasi tentang optimasi seawall di kantor desa setempat, Senin (05/08/2024) pagi.
“Tahapan pembuatan Seawall yaitu Perencanaan dan studi awal (survey lokasi), perlu mempertimbangkan desain struktur seperti tinggi,ketebalan,dan material yang digunakan dalam seawal ,setelah desain struktur adanya kontruksi seawall fondasi utama,material dan pemasangan sistem drainase dengan metode pra-cetak atau pengecoran , dan pengisian dan penimbunan” ujar Tarissa, salah satu anggota tim KKN.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, mahasiswa Ilmu Kelautan, Alya Oktavianti Mastura memberikan edukasi tentang pentingnya ekosistem mangrove bagi kelangsungan hidup pantai. Mereka menjelaskan bahwa mangrove tidak hanya berfungsi sebagai penahan gelombang, tetapi juga sebagai habitat bagi berbagai jenis biota laut serta penyerap karbon dioksida.
“Mangrove itu seperti paru-paru bagi pantai. Dengan menanam mangrove, kita tidak hanya melindungi pantai dari abrasi, tetapi juga menjaga kualitas air dan meningkatkan keanekaragaman hayati,” jelas Alya.
Waluyo , Perangkat Desa Ketapang menyambut baik inisiatif mahasiswa KKN Undip. “Kami sangat berterima kasih atas bantuan mahasiswa Undip. Program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat kami,” ujarnya.
Mahasiswa KKN Tim II Undip berfoto bersama perangkat Desa Ketapang di Kantor Balai Desa Setempat, Senin (05/08/2024) pagi
Mahasiswa KKN Undip berharap program ini dapat menjadi langkah awal dalam upaya mewujudkan Desa Ketapang yang lebih tangguh terhadap bencana. Mereka juga berharap program serupa dapat dilakukan di desa-desa pesisir lainnya.
ADVERTISEMENT
“Kami ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan pesisir. Dengan menjaga ekosistem pantai, kita dapat melindungi diri kita sendiri dan generasi mendatang dari dampak perubahan iklim,” pungkas Junda, Ketua KKN Undip Desa Ketapang.
Kata Kunci: KKN Undip, banjir rob, seawall, mangrove, Desa Ketapang, edukasi lingkungan, mitigasi bencana, keberlanjutan