Konten dari Pengguna

Pameran Hamong Nagari Keraton Yogyakarta: Sejarah dan Peran Aparatur

Tarissa Noviyanti Az Zahra
Saya merupakan mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Yogyakarta!
7 Mei 2025 18:45 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tarissa Noviyanti Az Zahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Dokumentasi Pribadi (pintu masuk pameran Hamong Nagari: Aparatur Nagari Yogyakarta).
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Dokumentasi Pribadi (pintu masuk pameran Hamong Nagari: Aparatur Nagari Yogyakarta).
ADVERTISEMENT
Keraton Yogyakarta kembali menggelar pameran temporer. Pameran kali ini bertajuk “Hamong Nagari: Aparatur Nagari Yogyakarta.” Kata Hamong [among] berarti menjalankan; memelihara; menjaga. Sedangkan kata Nagari [negara] berarti negara pemerintahan; kota; praja. Jadi, Hamong Nagari berarti menjalankan pemerintahan [negara]. Pameran ini berlokasi di Kompleks Kedhaton Keraton Yogyakarta. Selanjutnya, pameran dapat dikunjungi untuk umum pada tanggal 8 Maret hingga 17 Agustus 2025 pukul 08.30 hingga 14.00 WIB. Hanya membayar Rp15.000 saja kalian bisa mengunjungi pameran ini dan berkeliling di Kompleks Keraton Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Tujuan adanya pameran Hamong Nagari yaitu Keraton Yogyakarta ingin mengenalkan kepada pengunjung domestik dan mancanegara mengenai peran-peran penting di pemerintahan Keraton Yogyakarta khususnya pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan X. Selain itu, pameran ini diselenggarakan dalam rangka Mangayubagya Tingalan Jumenengan Dalem atau Ulang Tahun Kenaikan Takhta ke-36 Sri Sultan Hamengku Buwono X dengan mempresentasikan sejarah Aparatur Nagari Yogyakarta sebagai bagian dari kedaulatan Keraton Yogyakarta.
Pasca Perang Jawa (1825-1830), aparatur negara dibentuk menyesuaikan dengan kebutuhan praktis dari tata pemerintahan. Beberapa catatan seperti kesatuan pemungut pajak, pengelola tanah-tanah di negaragung pemasok tenaga kerja, hingga kayu gelandangan untuk keperluan keraton dilembagakan khusus di luar urusan aperatur politik yang kait-kelindan dengan pemerintah Hindia Belanda maupun Pepatih Dalem.
Sumber: Dokumentasi Pribadi (Ilustrasi pakaian prajurit Keraton Yogyakarta pada pameran Hamong Nagari: Aparatur Nagari Yogyakarta.
Pada masa pendudukan Jepang (1942) aparatur negara Yogyakarta dibubarkan. Sultan diangkat sebagai koo (penguasa daerah) sehingga praktik pemerintahan berubah dan kesatuan aparatur dari kota kerajaan menjadi tata pemerintahan negara republik. Dengan demikian, warisan dari aparatur negara yang kompleks saat ini hanya dapat ditemui pada taponimi kampung-kampung di Yogyakarta. Oleh karena itu, pada pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono X kesatuan aparatur direvitalisasi berdasarkan arsip sejarah pemerintahan Yogyakarta, baik dalam kesatuan Abdi Dalem maupun nomenklatur pada tata pemerintahan daerah.
Sumber: Dokumentasi Pribadi (Ruang tiga pameran Hamong Nagari: Aparatur Nagari Yogyakarta).
Salah satu ilustrator pameran Hamong Nagari: Aparatur Nagari Yogyakarta yaitu Adzhar mengatakan bahwa terdapat adanya persiapan sebelum pameran berlangsung. “Jadi, sebelum pameran ini berlangsung saya dan teman-teman lain itu mengilustrasikan gambaran-gambaran atau koleksi apa saja yang cocok dipamerkan serta letaknya agar pengunjung bisa menikmati pameran” ujar Adzhar (8/3/2025).
ADVERTISEMENT
Pameran Hamong Nagari: Aparatur Nagari Yogyakarta memamerkan berbagai koleksinya seperti arsip-arsip kuno, pakaian resmi aparatur negara, sosong (payung) atau umbul-umbul yang berfungsi sebagai penanda kelompok aparatur negara. Selain itu, terdapat kelembagaan Abdi Dalem yang berhubungan dengan simbol kebesaran kelompok bludir (penyulam benang emas), kapujanggan (penulis sastra dan babad) kelompok mataya (penari keraton) merupakan beberapa kelompok yang dibentuk untuk melembagakan seni di keraton dengan tujuan mendokumentasikan pengetahuan olah rasa pendidikan tertinggi di Jawa.
Sumber: Dokumentasi Pribadi (Ruang satu pameran Hamong Nagari: Aparatur Nagari Yogyakarta).
Setiap ruangan pameran terdapat konsep dan koleksinya yang berbeda-beda. “Pada ruangan satu ini menjelaskan tentang among atau para pelaku sejarah terkhususnya para militer dan patihnya yang bergerak pada saat pemerintahan. Namun, setiap ruangan lainnya memiliki konsep dan koleksi yang berbeda-beda.” ujar Adzhar selaku ilustrator pameran.
Sumber: Dokumentasi Pribadi (Terdapat beberapa pengunjung domestik pada pameran Hamong Nagari: Aparatur Nagari Yogyakarta).
Antusiasme para pengunjung pameran sangat ramai, terdapat pengunjung domestik dan mancanegara. Salah satu pengunjung domestik memberikan kesan setelah melihat pameran Hamong Nagari: Aparatur Nagari Yogyakarta “Pamerannya menarik karena ditunjukkan detail dan makna setiap pakaian yang ada di Keraton Yogyakarta. Selain itu, saya juga melihat struktur pemerintahan Keraton Yogyakarta dan foto para patihnya. Pameran ini bagus banget buat edukasi, recommended” ujar Dhani pengunjung pameran domestik.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, terdapat pengunjung mancanegara yang berasal dari Belanda menyatakan kesannya pada pameran ini “The exhibition was very good, i got to know the history and culture of the Keraton Yogyakarta. The various collections on display made me learn many things.” ujar Arnoud (8/3/2025).
Sumber: Dokumentasi Pribadi (Terdapat beberapa pengunjung mancanegara pada pameran Hamong Nagari: Aparatur Nagari Yogyakarta)
Harapan dengan adanya pameran Hamong Nagari: Aparatur Nagari Yogyakarta yaitu agar pengunjung dapat lebih memahami peran atau tugas aparatur dalam mengelola pemerintahan serta menjadi wadah untuk edukasi tentang perjalanan sejarah dan budaya Keraton Yogyakarta. Pameran ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi, tetapi juga refleksi terhadap peran aparatur negara dalam menjaga keseimbangan antara tradisi dan kemajuan.