Pemuda-Pemudi Bengkulu Siap Bela Negara

Selama 3 hari (7-9/5/2018) bertempat di LPMP Provinsi Bengkulu sebanyak 200 pemuda-pemudi Bengkulu sangat antusias mengikuti kegiatan Pembentukan Kader Bela Negara yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.

Banyak hal yang mereka dapat selama 3 hari mengikuti kegiatan tersebut, antara lain pemahaman dasar Bela Negara, Aplilkasi Bela Negara dalam Keseharian, Rasa Kemandirian, Pemahaman tentang Bahaya Narkoba, Kedisiplinan, Kesehatan Fisik hingga menguatnya rasa Cinta Tanah Air.

Fariz Rizky Muhammad salah satu peserta yang berasal dari SMAN 5 Kota Bengkulu menyampaikan bahwa, sangat banyak yang didapat dari keikutsertaannya dalam pengkaderan Bela Negara tersebut.

"Saya jadi tahu bahwa Bela Negara itu bukan wajib militer dan bukan hanya tugas tentara maupun polisi saja. Bela Negara ternyata tentang prilaku dan sikap baik dalam keseharian kita yang mampu menjadikan kita semakin cinta pada Indonesia," jelasnya

Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa setelah mengikuti kegiatan tersebut ia semakin mengerti bahwa prilaku dan sikap kesehariannya mencerminkan Bela Negara atau tidak.

Saddam H, alumni Bela Negara 2015 yang berasal dari Bengkulu Tengah saat hadir dikegiatan tersebut menyampaikan harapannya agar kegiatan pengkaderan Bela Negara ini secara berkesinambungan dapat dilaksanakan khususnya di Bengkulu.

"Saya selaku alumni Bela Negara tahun 2015 sangat bergembira dengan diadakannya kembali kegiatan Pembentukan Kader Bela Negara di Provinsi Bengkulu ini. Banyak hal positif dan sangat berguna kita dapatkan. Jadi saya mengajak untuk pemuda dan pemudi di Provinsi Bengkulu untuk mengikuti kegiatan ini", paparnya.

Dalam sambutannya, Dirjen Pothan yang disampaikan oleh Direktur Bela Negara Ditjen Pothan Kemhan RI Laksma TNI DR. M. Faisal, MM, MCDO menyampaikan bahwa pembentukan kader bela negara ini tidak hanya sebatas membangun sikap dan mental peserta agar menjadi manusia yang berkarakter dan memiliki jati diri ke- Indonesiaan, melainkan juga memiliki pengetahuan dan kemampuan yang dapat menunjang aktualisasi dirinya dalam masyarakat.

Lebih jauh disampaikan bahwa peserta juga memiliki rasa tanggung jawab terhadap hak dan kewajibannya dalam pembelaan negara sesuai kemampuan dan profesinya.