Hiburan dan Seni: Sesuatu yang Dicari Produser dalam Film

Tasya Anugrah
Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran angkatan 2019
Konten dari Pengguna
2 Mei 2021 7:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tasya Anugrah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tangkapan layar saat Salman Aristo menjelaskan di perkuliahan TVF Fikom Unpad. Dokumen pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan layar saat Salman Aristo menjelaskan di perkuliahan TVF Fikom Unpad. Dokumen pribadi.
ADVERTISEMENT
Saat mendengar kata “Hiburan dan Seni” apa yang terlintas di pikiran kita? Sebagian orang akan mengatakan tempat bermain, melukis, atau membaca. Namun, mungkin ada juga yang sempat berpikir hiburan dan seni dapat berupa mendengarkan musik, menonton film, window shopping, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita ketahui, manusia membutuhkan hiburan tersendiri dalam hidupnya, dan hiburan tersebut bisa berbeda-beda tiap orang. Di zaman yang modern ini, banyak orang tertarik dengan hiburan audio visual, seperti menonton youtube, bermain games, atau menonton film di layar kaca. Industri film salah satunya yang saat ini perkembangannya sudah begitu besar, karya seni yang menampilkan gerakan visual banyak memikat hati masyarakat, sehingga memiliki perkembangan bisnis yang melonjak.
Pada bulan Juli 2019, film “Dua Garis Biru” yang disutradarai oleh Salman Aristo dapat menembus setengah juta penonton. Film yang menceritakan edukasi remaja mengenai pentingnya pendidikan seks sejak dini, memiliki pesan moral yang kuat sehingga penonton memiliki wawasan terbuka. Namun, Salman mengatakan, untuk terbentuknya skenario film yang memiliki alur human interest, mereka harus mengetahui apa yang ingin dicari oleh seorang produser untuk terbentuknya film ini.
ADVERTISEMENT
Perimbangan Seni dan Bisnis
“Produser harus bisa menemukan kesadaran bahwa film mempunyai unsur bisnis, termasuk series sekalipun,” ujar Salman pada awal materi perkuliahan TVF Fikom Unpad
Seni dari audio visual melibatkan unsur bisnis yang kuat, karena berurusan dengan massa saat ini. Ketika memiliki alur cerita dan tema yang unik, akan banyak masyarakat yang beranggapan film tersebut memiliki sisi cerita yang berbeda dengan yang lainnya. Dari hal tersebut, film bisa dijadikan sebagai salah satu alasan untuk berbisnis, karena banyak penonton yang antusias dan tertarik.
Cerita yang Memikat Penonton
Ketika berbicara bisnis, ada kaitannya dengan industri dan perusahaan. Ketika berbicara publik, ada kaitannya dengan keramaian dan banyak orang. Sama halnya dengan produser, ia harus menemukan tema untuk berjalannya perfilman. Mereka harus sadar skenario memiliki tema, premis, karakter, dan plot yang kuat.
ADVERTISEMENT
Kuasai dengan membaca skenario, dengan begitu produser bisa tahu apa yang dicari, serta mengimbangkan antara seni dan bisnis. Ketika sudah tau tema, premis, dan plot, kita harus tau bagaimana hal tersebut akan diceritakan. Dengan begitu, film yang dibuat memiliki alur yang kuat dan unik.
Bagaimana Produser dapat Menjelaskan Alur Cerita
“Walaupun produser tidak bisa menulis skenario, setidaknya ia paham apa isi dari ceritanya. Produser tidak harus bisa menulis skenario, tetapi lebih bisa membaca cerita,” ungkap Salman di tengah materi perkuliahan
Dengan memahami isi dan alur cerita, produser berperan penting dalam hal ini. Ia bisa mengkoordinasikan cerita film dengan banyak membubuhkan ide-ide kreatif yang telah ia baca.
Selain itu, produser juga dapat mengarahkan akting, ekspresi, dan intonasi suara yang tepat untuk para aktris, sehingga peran produser dalam hal ini sangat penting untuk berjalannya alur cerita film yang sesuai dengan keinginannya.
ADVERTISEMENT
Memiliki Talenta yang Pas
Seperti dalam film "Dua Garis Biru" yang dibintangi oleh Zara Adhisty dan Angga Yunanda, mereka memiliki talenta yang cukup menarik perhatian banyak orang. Selain itu, di tahun 2019 mereka sedang naik daun karena series sinetron yang diperaninya.
Salman Aristo mengatakan, yang dibutuhkan seorang aktris ialah voice, bukan noise. Yang dimaksud dari pernyataan ini seperti saat seseorang memerankan sebuah film, mereka harus memiliki karakter yang kuat dan mendukung, bukan hanya sekadar kepopularitasan mereka.
Hiburan dan seni memiliki kombinasi yang tepat untuk industri film saat ini. Selain memiliki pesan yang mudah didapat oleh penonton karena audio visualnya, mereka juga banyak mengetahui tentang dunia film.