Konten dari Pengguna

Tradisi Apitan di Desa Tangkis, Guntur, Demak

Tasya Fajar Saskia
mahasiswa aktif Universitas PGRI Semarang Pendidikan Guru Sekolah Dasar
17 Desember 2024 17:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tasya Fajar Saskia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia adalah negara yang beragam budaya, ras, suku, agama, tradisi dan lain-lain. Dengan begitu Indonesia memiliki banyak sekali tradisi-tradisi yang sudah ada sejak zaman dahulu. Salah satu tradisiyang yang ada yaitu Apitan atau sedekah bumi yang ada di Demak, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Sedekah bumi atau yang biasa masyarakat disini menyebutnya sebagai apitan adalah ungkapan rasa syukur kepada Allah atas diberikannya hasil panen yang bagus, melimpah, menghasilkan hewan ternakyang sehat dan yang bisa dikonsumsi atau dimanfaatkan segala hal yang dihasilkan oleh bumi untuk makhluk hidup yang ada di dunia. Tradisi apitan ini merupakan tradisi yang turun temurun setiap tahunnya, biasanya apitan ini dilaksankan pada bulan apit dalam kalender jawa.
Credit by Tasya. Warga berkumpul untuk selametan
Momen penampilan ketoprak ini yang paling ditunggu-tunggu para warga, karena pasti menampilkan penampilan yang lucu, cerita yag sudah dimodifikasi dan mudah dimengerti oleh warga-warga sekitar. Walaupun penampilannya sampai tengah malam namun tidak membuat sepi penonton. Dan setiap tahunnya pasti berbeda-beda sanggar dan cerita.
Credit by Tasya. Penampilan Ketoprak
Credit byTasya. Para penonton menyaksikan ketoprak
Tradisi apitan ini mengandung nilai budaya yang tinggi, karena memperkenalkan kepada anak-anakgenerasi muda bahwa ternyata ada tradisi apitan. Tradisi apitan ini juga memiliki tujuan tersendiri yaitu untuk melestarikan budaya agar tidak punah untuk kedepannya. Apitan ini juga memiliki nilai-nilai kehidupan seperti nilai religius, cinta tanah air, toleransi, tanggung jawab, peduli lingkungan dan lain-lain.
Credit by Tasya. Bapak Ibu perangkat desa